Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas yang dilakukan yaitu untuk mencari tahu kemandirian belajar
dan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal, untuk mengetahui
penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe teams game tournament berbantu
aplikasi wordwall dalam kegiatan pembelajaran pada peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal, dan
untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis melalui
penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe teams game tournament berbantu
aplikasi wordwall dalam kegiatan pembelajaran pada peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek
penelitian peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal dengan jumlah 36 orang. Alat pengumpulan
data berupa lembar observasi dan lembar asesmen, yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan
tahapan pada tiap siklusnya adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari
hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditetapkan bahwa kemandirian belajar dan
kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal sebelum dilakukannya
tindakan masih sangat kurang baik karena peserta didik masih belum terbiasa untuk bersikap
inisiatif, berkontribusi secara penuh dalam kegiatan diskusi kelompok, dan bertanggung jawab
dalam penyelesaian tugas individu. Akan tetapi setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan
model pembelajaran cooperative learning tipe teams game tournament berbantu aplikasi
wordwall, maka kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik semakin baik.
Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe teams game tournament berbantu
aplikasi wordwall dalam kegiatan pembelajaran pada peserta didik kelas XI-10 SMAN 2 Tegal
dilakukan dengan menyesuaikan pada kebutuhan belajar peserta didik. Melalui model
pembelajaran cooperative learning tipe teams game tournament berbantu aplikasi wordwall
terjadi peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas
XI-10 SMAN 2 Tegal. Adanya peningkatan tersebut didasarkan pada perolehan nilai secara
klasikal dimana pada kondisi prasiklus tidak ada peserta didik yang memenuhi kriteria nilai
tuntas yaitu 80. Peningkatan terjadi pada siklus I dengan perolehan 75 % dengan kriteria cukup
baik. Pada tahap akhir siklus yaitu siklus II peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan
berpikir kritis peserta didik semakin baik dan telah mencapai indikator keberhasilan tindakan
dimana perolehan secara klasikal sebesar 94,45 % dengan kriteria sangat baik.

Keywords

Kemandirian Belajar Berpikir Kritis Cooperative Learning

Article Details