Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG)
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg
en-USProsiding Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG)IMPLEMENTASI KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN SFBC UNTUK MENINGKATAN RASA KEPERCAYAAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 3 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/955
<p>Percaya diri dibutuhan oleh setiap individu, termasuk remaja. Rasa percaya diri yang dimiliki remaja akan mempengaruhi pengembangan potensi yang dimilikinya apabila remaja tersebut<br>memiliki rasa percaya diri yang rendah maka potensi yang ada didalam dirinya akan terhambat. Sebaliknya jika remaja memiliki kepercayaan diri yang tinggi maka potensi didalam diri remaja tersebut dapat tereksplorasi dengan baik. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan implementasi dari konseling individu dengan pendekatan SFBC untuk meningkatkan Rasa percaya diri pada konseli atau peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Implementasi konseling individu dengan pendekatan SFBC pada penelitian ini menggunakan teknik exception question, miracle question, scalling question dan formula first session/FFST. Pendekatan SFBC sendiri merupakan salah satu pendekatan yang adala dalam bimbingan konseling yang berfokus pada berfokus solusi atau solution focused brief therapy efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah konseli mampu membuat sebuah Form Rencana Konseli, dan dari hasil implementasi konseling individu yang dilaksanakaan selama 2 kali pertemuan didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan tingkah laku yang positif pada konseli, dimana konseli mampu berkomitmen dengan perjanjian Form Rencana Konseli yang berisi rencana sebagai bentuk solusi untuk permasalahn yang sedang konseli alami, yang telah disepakati bersama konseli.</p>Khana Nadira YulianaHanung SudibyoWarisi Warisi
Copyright (c)
2024-12-192024-12-192216STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MENGGUNAKAN TEORI HOLLAND DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK PEMILIHAN KARIR SISWA
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/956
<p>Masih banyak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang kebingungan dan kurang siap dalam memilih profesinya. Kebingungan ini muncul sebagai tantangan pengambilan keputusan karier di masa depan. Dengan menggunakan teori Holland dan pendekatan make-a-match, penelitian ini mencoba mengkarakterisasi kekhawatiran kedewasaan dalam pilihan karir siswa sekolah menengah atas. Panduan ini juga menguraikan layanan bimbingan tradisional yang dapat membantu peserta mencapai kematangan dalam pilihan karir mereka. menggunakan metode kualitatif untuk penelitian tindakan di kelas.Untuk mengumpulkan data awal yang diperlukan sebelum memberikan layanan konseling klasikal, prosesnya meliputi penilaian melalui pembagian AKPD, observasi, dan wawancara dengan guru atau siswa. Hal tersebut menjadi dasar pemberian layanan bimbingan klasikal. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI 1 SMA N 1 Kramat yang berjumlah 22 siswa. Metode dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori holland dengan metode make a match dapat membantu untuk pemilihan karir siswa.</p>Edi KurniawanMuhammad Arif Budiman SuciptoAnindya Rahma Puspita
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922713PENERAPAN KONSELING BEHAVIOR DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU DALAM MENGATASI PERILAKU TERLAMBAT SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/976
<p>Latar belakang penelitian dimulai dari pengamatan lapangan yang ditemukan sebuah fenomena banyak siswa sering terlambat datang ke sekolah di SMPN 12 Tegal. Sehingga peneliti menemui permasalahan tersebut yang menarik untuk ditelaah dan menunjukkan tanda bahwa beberapa siswa berkaitan dengan masalah kedisiplinan yang cukup serius di sekolah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Gambaran dan faktor penyebab perilaku terlambat siswa di SMP Negeri 12 Tegal (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan layanan konseling dengan teknik behavior contract sebagai upaya mengatasi perilaku terlambat siswa di SMP Negeri 12 Tegal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu triangulasi, baik triangulasi sumber maupun triangulasi teknik. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 siswa yang sering terlambat datang ke sekolah, wawancara oleh Guru BK, Guru Wali Kelas dan waka kesiswaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku terlambat peserta didik di SMPN 12 Tegal disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti faktor internal maupun eksternal. Hasil pemberian praktik baik terhadap dua subjek siswa di SMPN 12 Tegal yang sering terlambat datang ke sekolah dapat diatasi melalui penerapan layanan konseling behavior dengan teknik kontrak perilaku</p>Ridho SetiawanRenie Tri HerdianiDarwati Darwati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19221419LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) DENGAN MEDIA PAPAN DISKUSI STUDI KASUS UNTUK MENCEGAH PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/977
<p>Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pencegahan perilaku bullying melalui layanan bimbingan kelompok dengan metode TPS (Think, Pair, and Share) dengan media papan diskusi studi kasus. Penelitian ini dilakukan selama 1 pertemuan dengan durasi waktu 45 menit. Penelitian ini dimulai dari tahap observasi, perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 10 peserta didik kelas X TAV 2. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, instrument need assesmen dan assesmen awal pemahaman dan pencegahan perilaku bullying. serta analisis yang yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil instrument need assesmen menunjukkan adanya 10 peserta didik kelas X TAV 2 yang memilih materi penanganan dan pencegahan bullying (perundungan). Kondisi awal peserta didik dalam pemahaman dan pencegahan perilaku bullying sangatlah rendah, hal tersebut diketahui dari hasil assesmen awal dengan kategori hasil rendah ada 8 peserta didik, dan 2 peserta didik berkategori sedang. Urgensi pemilihan materi ini adalah terdapat 10 peserta didik lebih efektif jika dilaksanakan layanan bimbingan kelompok agar peserta didik mampu memahami materi yang telah disampaikan oleh guru BK, di sisi lain perilaku bullying sedang marak terjadi di lingkungan peserta didik. Adanya layanan bimbingan kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pencegahan perilaku bullying pada peserta didik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis evaluasi hasil layanan bimbingan kelompok di temukan kenaikan kategori skor, di mana .10 peserta didik kelas X TAV 2 yang mengikuti layanan bimbingan kelompok berkategori tinggi dalam mengetahui dan mencegah perilaku bullying. Upaya peningkatan pemahaman dan pencegahan perilaku bullying dalam penelitian ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman dan pencegahan perilaku bullying melalui layanan bimbingan kelompok dengan metode TPS (Think. Pair, and Share) dengan media papan diskusi studi kasus pada 10 peserta didik kelas X TAV 2 </p>Ayu Nur Rizkiyatul LatifahHanung SudibyoChazanah Erawati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19222035LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM BIJAK MENGGUNAKAN GADGET
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/978
<p>Penelitian ini berfokus pada hasil best practices yang dilakukan oleh peneliti ketika melaksanakan layanan bimbingan kelompok topik bijak menggunakan gadget dengan metode problem Based learning (PBL) pada peserta didik kelas X 8 SMA Negeri 1 Kramat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam bijak menggunakan gadget dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan refleksi hasil layanan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Problem Based Learning (PBL) secara signifikan meningkat partisipasi peserta didik, minat dan motivasi mereka dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok. Peserta didik menjadi lebih antusias, mampu berkomunikasi dengan baik, bekerja sama dalam kelompok, dan memahami cara bijak menggunakan gadget dengan baik. Kekurangan yang masih terlihat berdasarkan hasil implementasi metode problem based learning (PBL) dalam layanan bimbingan kelompok ini terlihat pada manajemen waktu yang belum baik, sehingga masih ada rencana yang tidak dapat dilakukan</p>Mohammad Ikhfan FadlilahMuhammad Arif Budiman SuciptoAnindya Rahma Puspita
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19223642IMPLEMENTASI DAILY PANNER KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 5 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/979
<p>Best Practices meningkatkan kedisiplinan pada peserta didik dengan menerapkan Daily Panner membantu peserta didik terbiasa dengan kegiatan yang dilakukannya yang paling utama dalam merancang kegiatan sehingga terbiasa dengan aktivitas yang dilakukan. Tujuan dari praktik pengalaman pembelajaran ini adalah untuk implementasikan Daily Planner dengan Teknik Self Managemen, kegiatan rancangan harian sehingga aktivitas dapat dilaksanakan dengan konsisten untuk pembentukan karakter disiplin peserta didik. Metode yang dipakai memakai narasi kualitatif studi kasus dan teknik pengumpulan data memakai observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan subjek penelitian kelas X SMA N 5 Tegal. Hasil praktik baik menunjukkan tahap perencanaan yang dilakukan adalah menganalisis masalah dan kemudian membuat RPL yang sesuai dengan permasalahan peserta didik yang diambil dari hasil analisis AKPD. Selanjutnya tahap pelaksanaan memberikan layanan kepada peserta didik dan melaksanankan RPL yang sudah di rencanakan. Pada tahap evaluasi, peneliti bekerja<br>sama dengan kesiswaan, guru pamong, guru mapel dan wali kelas untuk memantau peserta didik yang kurang disiplin. Data yang sudah dihasilkan konseling behavior dengan daily planner teknik self management meningatkan disiplin peserta didik kelas X di SMA N 5 Tegal sudah terlaksana dengan adanya pembuatan rancangan jadwal kegiatan sehari-hari, peserta didik merasa adanya meningkatnya kedisiplinan.</p>Safila NesaMulyani Mulyani Sagitarani Novita
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19224352ANALISA DAMPAK KETIDAKHARONISAN KELUARGA TERHADAP KONDISI PSIKOLOGI PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI 12 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/980
<p>Keluarga merupakan wadah utama bagi sesesorang untuk berkembang dengan baik secara psikologis setiap individu, sementara psikologis adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku individu. Untuk itu peneliti ingin lebih mengetahui terkait dampak ketidakharmonisan keluarga terhadap perkembangan psikologis pesera didik di kelas IX SMP Negeri 12 Tegal dengan tujuan dari penelitian best practice ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dari ketidakharmoniisan keluarga terhadap psikologis peserta didik, untuk menindaklanjui terkait dampak yang timbul akibat ketidakharmonisa keluarga, dan untuk mengetahui dampak sosial peserta didik dilingkungan sekolah akibat dari ketidakharmonisan keluarganya. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif serta menggunakan tehnik studi kasus, dengan sasaran adalah peserta didik kelas IX, guru BK, guru mata pelajaran, wali kelas, kepala seklah, staf tata usaha dan juga para wali murid.</p>Rusmini RusminiRenie Tri HerdianiDarwati Darwati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19225358UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU DALAM LAYANAN KONSELING KELOMPOK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/981
<p>Motivasi belajar berperan penting dalam menumbuhkan semangat belajar untuk mendapatkan nilai atau hasil yang baik. Motivasi belajar yang rendah ditandai dengan tidak mengerjakan<br>tugas, tidak memperhatikan di kelas saat proses pembelajaran, dan sering meninggalkan kelas pada jam pelajaran. Peserta didik yang kurang mempunyai motivasi belajar perlu bantuan<br>untuk menumbuhkan motivasi belajarnya kembali. Dengan layanan konseling kelompok diharapkan bisa membantu guru BK untuk menyelesaikan masalah yang dialami peserta didik. Tujuan penulisan best practice ini adalah output dari pelaksanaan praktik pengalaman lapangan II. Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui Asesmen AKPD di kelas 8A SMP N 9 Kota Tegal tahun 2024/2025 terdapat peserta didik yang mengalami motivasi belajar rendah dengan prosentase 3,04 %, kemudian melalui diskusi dalam layanan konseling kelompok sebagai landasan untuk menyelesaikan masalah peserta didik. Metode yang digunakan pada best practice adalah layanan Konseling kelompok dengan teknik Kontrak Perilaku. Hasil pelaksanaan dari konseling kelompok demgan teknik kontrak perilaku menunjukkan bahwa ini dapat meningkatkan motivasi belajar kelas 8A SMP N 9 Kota Tegal</p>Ulia Riska IkrimahHastin BudisiwiNovia Tri Atmaja
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19225963BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN MODEL PjBL (PROJECT BASED LEARNING) BERBASIS POSTER UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN MENEJEMEN WAKTU
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/982
<p>Masa remaja adalah masa perkembangan yang cepat menuju kedewasaan. Rentang usia dari tiga belas hingga delapan belas tahun umumnya diterima oleh para ahli sebagai usia remaja.<br>Keakraban siswa dengan dan pemahaman mereka akan berbagai teori manajemen waktu berdampak pada bagaimana mereka berjuang untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk<br>setiap tugas. Tujuan dari mengajarkan siswa cara mengatur waktu dengan lebih baik adalah untuk membantu mereka menjadi lebih produktif, efisien, dan bebas dari stres dalam kebiasaan belajar. Program bimbingan klasikal membantu remaja melihat bagaimana perilaku buruk semacam ini mempengaruhi mereka secara pribadi, yang pada gilirannya akan mengurangi atau menghilangkan masalah tersebut. Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II, tujuan dari pembuatan praktik terbaik ini adalah untuk memberikan catatan hasil. Hasil Asesmen Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas XI Bisnis dan Ritel 1 di SMK N 1 Dukuhturi Tegal Tahun Pelajaran 2023/2024 menunjukkan bahwa dari 36 peserta didik, bidang pribadi sosial memiliki persentase masalah terbesar (2,57%), dengan satu item yang mengindikasikan kurangnya pengetahuan tentang jenis-jenis manajemen waktu. Temuan dari pelaksanaan bimbingan klasikal di SMK N 1 Dukuhturi Tegal menunjukkan bahwa kesadaran siswa akan kenakalan remaja dapat ditingkatkan melalui penggunaan model PjBL (Project Based Learning) berbasis poster yang dikombinasikan dengan layanan bimbingan klasikal.</p>Febi YanuantoHasdin BudisiwiRatri Pratiningrum
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19226468Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1040
<p>Penulisan Best Practise ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan keaktifan pembelajaran matriks. Adapun subjek penulisan Best Practise ini adalah peserta didi kelas XI DKV 2 di SMK N 1 Dukuhturi Tegal, Kabupaten Tegal yang berjumlah 35 siswa. Penulisan Best Practise ini menggunakan metode deskriptif. Keseluruhan kegiatan telah terlaksana dan diperoleh output sesuai dengan harapan. Hasil pelaksanaan Best Practise yang sudah dilaksanakan yaitu: (1)<br>kegiatan pembelajaran matematika dengan materi matriks yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berlangsung aktif dan lancar, (2)<br>kegiatan yang telah dirancang dalam modul ajar dapat dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan, (3) keaktifan peserta didik dilihat dari proses diskusi kelompok yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Kesimpulan penulisan best practice ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menjelaskan tentang proses penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan pembelajaran tentang matriks dan hasil temuan yang dituangkan dalam penulisan best practice diharapkan berguna sebagai evaluasi penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan pembelajaran tentang matriks. </p>Azkiyah AzkiyahDian Nataria OktavianiArie Setyani
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19226976PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN PENDEKATAN TARL DAN CRT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1042
<p>Pembelajaran berdiferensiasi dengan pendakatan TaRL dan CRT perlu diterapkan dalam menciptakan suasana belajar yang berbasis pada perkembangan setiap individu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari Kemmis dan Taggart. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pembelajaran berdiferensiasi dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2024/2025, dengan subjek penelitian adalah kelas XI AKL 1. Prosedur penelitian mengikuti alur PTK, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga refleksi. Data dikumpulkan dengan lembar observasi yang diperoleh melalui pengamatan proses pembelajaran dan melalui hasil tes di akhir siklus pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan pada 29 orang dengan perolehan ketuntasan klasikal siklus I sebesar 65,71%, yang menunjukan bahwa terdapat 23 orang memperoleh nilai di atas 75, dan 12 orang tidak memenuhi standar ketuntasan. Kemudian pada siklus II dengan perolehan ketuntasan sebesar 88,57%, yang menunjukkan bahwa terdapat 31 orang memenuhi standar ketuntasan, dan hanya 3 orang siswa yang tidak memenuhi ketuntasan minimal. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan TaRL dan CRT terhadap mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengkalsifikasian kemampuan siswa, menggunakan pengembangan materi yang bervariasi sesuai kemampuan siswa, dan melakukan pendekatan secara individu.</p>Dicky WachyudiSofri Rizka AmaliaHaryati Haryati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-19227787Model Problem Based Learning berbantuan E-Modul berbasis Etnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1044
<p>Best practice ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI MPLB 2 SMK Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal tahun ajar 2024/2025 dengan model<br>problem based learning (PBL) berbantuan e-modul etnomatematika. sasaran pada best practice ini yaitu peserta didik kelas XI MPLB 2 SMK Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal yang berjumlah 36 peserta didik. Langkah-langkah dalam best practice ini melakukan pretest, kemudian Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, e-modul etnomatematika, LKPD dan bahan tayang sesuai dengan budaya lingkungan peserta didik. Instrument dari best practice ini adalah soal pretest dan posttest. Hasil best practice menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan PBL berbantuan e-modul etnomatematika mampu meningkatkan kemampuan peserta didik. Hasil yang diperoleh dalam best practice ini menunjukkan sig<0,05, sehingga ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik kelas XI MPLB 2 setelah penerapan model PBL berbantuan e-modul berbasis etnomatematika memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan sebelum penerapan metode tersebut. Saran untuk Langkah selanjutnya adalah penerapan model PBL berbantuan e-modul etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan variable yang berbeda dan lebih menyenangkan. Ataupun dengan metode pembelajaran dengan game untuk variable yang lain.</p>Eko PujiantoSofri Rizka AmaliaHaryati Haryati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-192288100MODIFIKASI KARTU DOMINO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1066
<p>Minat belajar iala salah satu faktor supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar tujuan pembelajaran tercapai diperlukan kontribusi yang tinggi baik dari pihak guru maupun peserta<br>didik. Guru berperan untuk mencari inovasi pembelajaran yang menarik serta menyenangkan bagi peserta didik. Melaui pembelajaran yang menyenangkan maka akan tumbuh minat belajar yang tinggi dalam diri peserta didik. Inovasi pembelajaran yang menyenangkan tersebut dapat berupa pembuatan ataupun memodifikasi media pembelajaran. Adapun media yang menarik dan menyenangkan dapat berupa media yang relevan atau berhubungan dengan kehidupan nyata para peserta didik. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan inovasi pembelajaran dengan memodifikasi kartu domino sebagai bentuk media pembelajaran yang bisa diterapkan dalam mata pelajaran matematika materi fungsi komposisi. Tujuan diadakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. Metode penelitian adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan kerangka STAR. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi selama proses pembelajaran dan angket sebagai bukti hasil refleksi. Adapun hasil dari pelaksanaan menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik meningkat. Hal ini dibuktikan dengan tingkat antusias peserta didik semakin baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Serta tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh seluruh peserta didik.</p>Endang Puji LestariParidjo ParidjoAti Prihatiningsih
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922101107PAKOSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1067
<p>Tujuan dari best practices ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional peserta didik melalui penerapan model Project Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan<br>pembelajaran sosial emosional di SMA N 4 Tegal. Metode yang digunakan melibatkan langkahlangkah dalam sintaks PBL, termasuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, serta penggunaan alat peraga PAKOSI (Papan Komposisi Fungsi) untuk memperdalam pemahaman tentang komposisi fungsi. PAKOSI berfungsi sebagai alat visual untuk membantu siswa<br>memahami hubungan antar fungsi dalam komposisi, meningkatkan interaksi dan kolaborasi di antara siswa. Dalam pelaksanaan, peserta didik terlibat dalam proyek pembuatan video<br>demonstrasi alat peraga yang relevan dengan materi komposisi fungsi, sambil bekerja dalam kelompok yang dipilih berdasarkan kemampuan awal mereka. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan keterampilan sosial emosional dan pemahaman materi matematika, dengan observasi dan umpan balik yang mengindikasikan peningkatan keterlibatan dan motivasi. Model PBL yang terintegrasi ini terbukti efektif dalam menggabungkan aspek akademik dengan pengembangan keterampilan sosial emosional melalui penggunaan PAKOSI.</p>Fatimah Tuzahroleonora Dwi WahyuningsihRosuli Rosuli
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922108114PENERAPAN “NOTEBLITZ” UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN MATERI KOMPOSISI FUNGSI
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1068
<p>Motivasi dan proses belajar saling terkait dalam lingkungan kelas. Belajar yang didorong oleh motivasi yang tinggi cenderung menghasilkan pencapaian belajar yang lebih optimal. Proses pembelajaran yang sukses membutuhkan keaktifan, partisipasi, dan komunikasi yang interaktif antara guru dan siswa. Komposisi fungsi adalah penggabungan dua atau lebih fungsi membenuk fungsi baru. Dimana materi ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa dengan bantuan media pembelajaran memudahkan siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan mereka. Peneliti ingin meakukan inovasi pembelajaran dengan bantuan media sticky note mengguakan model pembelajaran TGT, diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dianalisis menggunakan kerangka STAR. Instrumen pengumpulan data meliputi lembar observasi untuk mencatat proses pembelajaran dan kuesioner terbuka terkait<br>keterlaksanaan pembelajaran. seteah dilakukan inovasi tersebut siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan antusias selama proses pembelajaran. Motivasi belajar mereka juga meningkat hal ini dapat dilihat ketika mereka sangat menikmati pembelajaran dan menunjukan antusisme yang tinggi selama pembelajaran.</p>Feby Tiani PutriParidjo ParidjoAti Prihatiningsih
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922115125RESPON PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN MEDIA UBUR-UBUR PADA MODEL TGT
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1069
<p>Tujuan best practice ini adalah mendeskripsikan dan memaparkan Best practice penulis untuk mengalanilis respon peserta didik dalam penggunaan media ubur-ubur pada model TGT . Sasaran dalam best practice ini adalah peserta didik kelas XI BD semester Ganjil Tahun Pelajaran 2024/2025 di SMK N 1 Dukuhturi. Pada pelaksanaan kegiatan ini ada 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil best practice didapatkan bahwa respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika dengan penggunaan media ubur-ubur pada model TGT dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dan penuh antusisas dalam mengikuti aktivitas belajar dikelas. Pembelajaran dengan menerapkan model PBL dan tipe TGT ini dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih dinamis dan menyenangkan. Serta tujuan pembelajarannya pun dapat tercapai dan lebih maksimal. </p>ana Zahra FarahdinaDian Nataria OktavianiArie Setyani
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922124130PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN PESERTA DIDIK MENGENAI KONSEP BILANGAN BERPANGKAT
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1070
<p>Best practice ini memaparkan penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai konsep bilangan berpangkat. Praktik baik ini dilakukan di<br>kelas VIII C SMP Negeri 9 Tegal dengan tujuan utama yaitu meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai konsep bilangan berpangkat melalui pembelajaran kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk prosedur pelaksanannya dimulai dari menyusun perangkat ajar, menyiapkan pemahaman bermakna secara kontekstual, menyiapkan pertanyaan pemantik secara kontekstual, dan menyiapkan lembar asesmen formatif. Untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan dokumentasi berupa hasil asesmen formatif peserta didik. Berdasarkan hasil asesmen formatif yang telah dilakukan, 86% peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri mengenai konsep bilangan berpangkat.</p>Kalam HananMunadi MunadiUmi Sobiroh
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922131139EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING TERINTEGRASI SEL BERBANTUAN MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1071
<p>Rendahnya hasil belajar peserta didik, terutama dalam pembelajaran matematika, merupakan masalah utama yang sering ditemui. Faktor penyebab utama meliputi motivasi belajar yang kurang, metode pembelajaran yang monoton, dan kurangnya minat peserta didik. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe role playing yang terintegrasi dengan sosial-emosional learning (SEL) dan menggunakan media monopoli. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan minat belajar serta menciptakan kondisi emosional yang mendukung peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih nyaman dan efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah desain pretest-posttest dengan satu kelompok, dan hasilnya dianalisis menggunakan perhitungan N-gain skor. Temuan menunjukkan bahwa 91,67% peserta didik memiliki skor N-gain yang melebihi 0,7, sementara 8,23% memiliki skor sama dengan atau di bawah 0,7. selain itu 75% peserta didik mendapatkan peningkatan skor dalam kategori efektif, sedangkan 25% peserta didik lainnya berada dalam kategori cukup efektif. Rata-rata efektivitas peningkatan skor berada pada kategori efektif dengan nilai prosentase sebesar 78%. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe role playing yang terintegrasi SEL dan berbantuan media monopoli secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.</p>M. Whyan Hafizh Ar-RafiSofri Rizka AmaliaHaryati Haryati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922140153IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1072
<p>rtikel best practice ini membahas tentang implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Desain<br>pembelajaran tersebut merupakan respon dari situasi di mana tiap peserta didik merupakan pribadi yang potensial namun kerap tidak kondusif dalam menjalani proses belajar matematika karena faktor internal (motivasi belajar) maupun faktor eksternal (gangguan dari peserta didik lain dan kesesuaian desain pembelajaran). Artikel best practice ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Tegal pada bulan September tahun 2024. Subjek penelitian ini yaitu 36 peserta didik kelas X 7 SMA Negeri 3 Tegal. Metode penulisan artikel ini menggunakan analisis STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi). Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika peserta didik. Melalui pembelajaran tersebut, peserta didik aktif dan produktif dalam belajar melalui aktivitas diskusi kelompok dengan bimbingan guru dan<br>pengerjaan LKPD yang di tempel pada papan tulis. Desain pembelajaran tersebut merupakan salah satu desain pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.</p>Najib Bakti AnandaEleonora Dwi WahyuniNur Chikmah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922151146MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PERMAINAN BINGO BERBASIS MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1074
<p>Penulisan Best Practice ini ibertujuan imeningkatkan ikeaktifan isiswa dengan menerapkan model ipembelajaran ikooperatif itipe Team Games Tournament (TGT) yang dipadukan dengan<br>permainan Bingo. Best Practice ini diterapkan pada isiswa ikelas iVIII D SMP Negeri 9 Tegal untuk mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, khususnya dalam diskusi dan penyelesaian soal matematika. Teknik ipengumpulan idata idilakukan imelalui iobservasi dan dokumentasi. Observasi bertujuan untuk mengamati perilaku dan interaksi siswa selama pembelajaran, sementara dokumentasi idigunakan iuntuk imerekam data berupa foto dan video. Metode yang digunakan mencakup tahapan perencanaan dan penerapan model TGT, yaitu presentasi, pembentukan itim, ipermainan, iturnamen, dan rekognisi tim. Permainan Bingo berperan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan cara yang menyenangkan. Hasil pelaksanaan menunjukkan ibahwa metode ini efektif idalam meningkatkan keaktifan siswa, dengan siswa menjadi lebih antusias, berani bertanya, serta aktif dalam diskusi kelompok, yang didukung oleh unsur menyenangkan dari permainan Bingo.</p>Nining WidiastutiMunadi MunadiUmi Sobiroh
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922162168MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1075
<p>Penilaian adalah elemen yang tak terpisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga untuk menilai aspek psikomotorik siswa, evaluasi tersebut harus dilakukan selama kegiatan<br>pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kemampuan psikomotorik peserta didik melalui penerapan metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah (Problem Based Learning/PBL). Aspek keterampilan psikomotorik mencakup empat indikator utama, yakni: pemahaman terhadap materi, penggunaan bahasa yang tepat, kemampuan dalam menggunakan media presentasi, dan kemampuan untuk menjawab serta memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau argumen. Keempat indikator ini harus diimbangi dalam merancang pembelajaran yang inovatif, menggunakan model PBL yang relevan dengan materi dan kebutuhan siswa, agar dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa selama proses belajar. </p>Untari Puji AstutiDian Nataria OktavianiArie Setyani
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922169174PENGGUNAAN Q-TRAC UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI KOMPOSISI FUNGSI KELAS XI
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1076
<p>Di dunia pendidikan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Pengintegrasian aktivitas pembelajaran dengan<br>karakteristik yang dimiliki peserta didik dapat membantu menumbuhkan minat belajar peserta didik. Dalam hal ini, diperlukan adanya pembelajaran yang relevan dengan<br>kehidupan peserta didik dan sesuai dengan kemampuan mereka. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar pada peseta didik,<br>dibutuhkan inovasi-inovasi pembelajaran yang harus dilakukan guru. Peneliti ingin menciptkan inovasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Teaching at The Right<br>Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching (CRT) berbantuan media quizzizz. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat membantu meningkatkan minat belajar peserta<br>didik. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dengan analisis kerangka STAR. Instrumen yang digunakan adalah instrumen observasi pengamatan berupa<br>quisioner terbuka selama proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi selama pembelajaran dan dokumentasi. Dari hasil inovasi ini menunjukan<br>bahwa terdapat peningkatan minat belajar peserta didik, hal ini dibuktikan dengan dokumentasi keaktifan dan antusias peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta hasil belajar yang mereka dapat, dimana 80% peserta didik mendapat nilai diatas KKM.</p>Windi AnjaniParidjo ParidjoAti Prihatiningsih
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922175180MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA KELAS X DENGAN MENERAPKAN MODEL MAKE A MATCH
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1090
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh model pembelajaran "<em>make a match</em>" terhadap hasil belajar bahasa Indonesia, khususnya pada materi teks laporan hasil observasi di kelas X SMK Negeri 1 Dukuhturi. Penelitian ini melibatkan 36 siswa dan dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan metode kualitatif. Nilai rata-rata siswa meningkat signifikan dari 79,66 pada siklus 1 menjadi 84,25 pada siklus 2, yang menunjukkan adanya tren positif pada hasil penelitian. Persentase ketuntasan klasikal juga meningkat dari 69,44% menjadi 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model “make a match” efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian, masalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia dapat diatasi secara efektif dengan menerapkan model ini.</p>Lili Nur Indah SariAfsun Aulia NirmalaDewi Indrawati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922181186PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PEMAHAMAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN APLIKASI WORDWALL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1091
<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik melalui penerapan Model <em>Project Based</em> <em>Learning</em> (PBL) dengan menggunakan aplikasi <em>Wordwall</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan praktik best practices. Praktik ini dilakukan di kelas X MPLB 2 SMKN 1 Dukuhturi Tegal selama dua bulan. Data-data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan refleksi pengalaman pembelajaran guru dan peserta didik. Hasil praktik menunjukkan bahwa penggunaan Model PBL dengan <em>Wordwall </em>meningkatkan interaksi, visualisasi, dan minat belajar peserta didik. Guru dan peserta didik merespons positif terhadap integrasi ini, mengakui keberhasilannya dalam memperdalam pemahaman konsep dan meningkatkan minat belajar. Dengan demikian, praktik ini memberikan landasan untuk penyesuaian dan perbaikan di masa depan guna meningkatkan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Abstrak ini mencakup tujuan, metode, serta hasil pelaksanaan praktik <em>best practices</em> dengan menggunakan Model PBL dan <em>Wordwall</em></p>Tiara Pradnya ParamitaAfsun Aulia NirmalaDewi Indrawati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922187191PENERAPAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING DALAM UNSUR BUDAYA WISATA PANTAI ALAM INDAH TEGAL PADA MATERI KAIDAH KEBAHASAAN
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1157
<p>Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, hasil dari keragaman etnis, bahasa, dan tradisi. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa yang berbeda di seluruh kepulauan ini. Oleh karena itu, latar belakang budaya peserta didik sangat diperlukan untuk membantu proses pembelajaran supaya dapat berjalan dengan lancar. Dengan mengetahui latar belakang budaya dari setiap peserta didik, dapat mempermudah pendidik untuk menentukan contoh materi ajar yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Sehingga dengan begitu diharapkan peserta didik dapat lebih mudah untuk memahami setiap materi yang akan diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil dan efektif bagi semua siswa, terlepas dari latar belakang budaya mereka. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik penelitian analisis deskriptif. Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukan penggunaan pendekatan <em>Culturally Responsive Teaching</em> (CRT) sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai konsep dan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan <em>Culturally Responsive Teaching</em> (CRT) dapat mempermudah pemahaman peserta didik mengenai materi kaidah kebahasan dalam teks Laporan Hasil Observasi (LHO) yang diajarkan, karena pendidik menggunakan contoh-contoh yang berkaitan dengan latar belakang budaya peserta didik. Langkah pembelajaran yang dilakukan dapat membantu peningkatan belajar peserta didik ditandai dengan keaktifan selama mengikuti kegiatan diskusi dan evaluasi pemecahan masalah yang berkaitan dengan kaidah kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi.</p>Estri UtaminingsihAgus RiyantoPuspita Setyaningrum
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922192202PENERAPAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING MENGGUNAKAN UNSUR BUDAYA MAKANAN KHAS TEGAL PADA MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1158
<p>Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam latar belakang budaya. Oleh karena itu, latar belakang budaya peserta didik perlu diakomodasi pada proses pembelajaran sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi akademis serta membantu peserta didik untuk mengenali dan memperkokoh identitas budayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran tanggap budaya atau Culturally Responsive Teaching (CRT) pada materi teks laporan hasil observasi menggunakan unsur budaya lokal berupa makanan khas Tegal yaitu Kupat Glabed terhadap pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Culturally Responsive Teaching (CRT) efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Pembelajaran menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) memudahkan peserta didik untuk memahami konsep teks laporan hasil observasi dengan tema budaya lokal yang kontekstual. Langkah pembelajaran dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) membantu proses peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik ditandai dengan keaktifan selama kegiatan diskusi dan evaluasi pemecahan masalah. Kata kunci: culturally responsive teaching, kupat glabed, teks laporan hasil observasi, pemahaman konsep, dan berpikir kritis.</p>Kharisma Ibnu RasyidAgus RiyantoPuspita Setyaningrum
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922203210UPAYA PEMANFAATAN KAHOOT SEBAGAI ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF DALAM PEMETAAN KELOMPOK BELAJAR PESERTA DIDIK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1159
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan Kahoot sebagai media asesmen diagnostik kognitif dalam pemetaan kelompok belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada materi teks argumentasi di SMAN 3 Kota Tegal. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan peserta didik kelas XI dan data dikumpulkan melalui observasi dan asesmen menggunakan Kahoot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa antusias menggunakan Kahoot, yang menawarkan format kuis interaktif dan menyenangkan. Berdasarkan hasil asesmen, siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori: kelompok cepat (27%), kelompok sedang (50%), dan kelompok lambat (23%). Setiap kelompok menunjukkan tingkat pemahaman yang berbeda, yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Meskipun Kahoot memberikan umpan balik real-time dan meningkatkan keterlibatan siswa, beberapa siswa menghadapi kesulitan dengan format kuis yang cepat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kahoot efektif sebagai alat asesmen diagnostik, tetapi guru disarankan untuk mengadaptasi format kuis dan memberikan bimbingan tambahan bagi siswa yang memerlukan pendampingan lebih intensif.</p>Candra Reza KurniawanLeli TrianaSiti Chaefiyah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922211217PEMANFAATAN MEDIA AMPLOP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS KALIMAT FAKTA DAN KALIMAT OPINI TEKS ARGUMENTASI
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1160
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi upaya meningkatkan kemampuan menganalisis kalimat fakta dan kalimat opini dalam teks argumentasi berbantuan media amplop. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMAN 3 Tegal pada Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) II PPG Prajabatan Gelombang 1 2024. Waktu penelitian dilakukan saat praktik pengajaran mandiri siklus 1 pada tanggal 9 Agustus 2024. Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI.6 SMA Negeri 3 Tegal dengan jumlah 36 peserta didik. Hasil penelitian ini mengenai pemanfaatan media amplop untuk meningkatkan kemampuan menganalisis kalimat fakta dan kalimat opini teks argumentasi yaitu media amplop dapat memberi manfaat dalam hasil belajar peserta didik mengenai kaliamt fakta dan kalimat opini teks argumentasi. Penelitian mengenai pemanfaatan media amplop untuk meningkatkan kemampuan menganalisis kalimat fakta dan kalimat opini pada teks argumentasi menunjukkan bahwa penggunaan media ini secara signifikan meningkatkan pemahaman peserta didik. Hasil analisis menunjukkan peningkatan nilai analisis peserta didik dengan nilai rata-rata 82. Nilai tersebut termasuk dalam kategori baik.</p>Sintia Yohana AksahLeli TrianaSiti Chaefiyah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922218224PENGGUNAAN APLIKASI CANVA & CAPCUT SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DI SMK
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1161
<p>Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan untuk menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan individu siswa. Dengan pendekatan ini, guru dapat mengadaptasi metode pengajaran, materi, dan penilaian untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk belajar secara efektif melalui aspek konten, proses, produk, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dari hasil penerapan pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kreatifiktas peserta didik memproduksi teks persuasi berupa poster dengan menggunakan pemanfaatan teknologi modern yaitu aplikasi capcut dan canva. Sasaran pelaksanaan <em>best practice </em>yaitu peserta didik kelas XI AKL 3 SMK Negeri 2 Tegal dengan jumlah 35 peserta didik. Teknik penelitian best practice menggunakan teknik observasi. Hasil analisis akan membahas beberapa hal berupa (1) langkah yang dilakukan, (2) strategi yang digunakan, (3) proses, dan (4) sumber daya. Langkah penerapan pembelajaran berdiferensiasi yaitu (1) menentukan tujuan pembelajaran; (2) pemetaan kebutuhan belajar peserta didik (3) penentuan alat penilaian dan strategi; dan (4) penentuan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang akan diterapkan (konten, proses, produk). Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.</p>Arina RahmatikaWahyu AsriyaniFauziah Fauziah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922225232IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL PADA MATERI TEKS ARGUMENTASI MEMBUAT POSTER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1162
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak implementasi media digital, khususnya penggunaan aplikasi Canva, dalam pembelajaran teks argumentasi di kelas XI TJKT 2 SMKN 2 Kota Tegal. Dalam era digital, pengintegrasian teknologi dalam pendidikan menjadi krusial untuk meningkatkan keterampilan yang relevan, termasuk kreativitas. Observasi awal menunjukkan bahwa siswa kurang tertarik pada proses pembuatan poster secara manual, yang mengarah pada rendahnya kreativitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner online, yang direspon oleh siswa secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital, terutama Canva, secara signifikan meningkatkan kreativitas dan keterlibatan siswa dalam pembuatan poster. Sebanyak 35,3% siswa merasa terbantu dalam mengedit gambar, 41,2% menghargai banyaknya template yang tersedia, dan 11,8% mengapresiasi kemudahan berbagi karya. Selain itu, mayoritas siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi teks argumentasi. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur digital tetap ada dan perlu diatasi untuk optimalisasi pembelajaran. Kesimpulannya, implementasi media digital terbukti efektif dalam meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa, serta membuat proses pembelajaran lebih menarik dan relevan.</p>Budi LaksonoWahyu AsriyaniFauziah Fauziah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922233240KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKS PERSUASI BERBASIS PROYEK: POSTER DIGITAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1163
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran teks persuasi berbasis proyek terhadap kreativitas siswa di SMK Negeri 2 Tegal, melalui pembelajaran berbasis proyek dengan produk poster digital. Penelitian ini menggunakan lembar penilaian produk berupa poster dengan melihat aspek-aspek kreativitas yang dilakukan oleh teman sebaya (penilaian dari kelompok lain). Untuk memperoleh persentase efektif, skor yang diperoleh dibagi skor maksimal dikalikan 100%. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati produk siswa berdasarkan aspek yang dimasukkan dalam lembar penilaian. Skor kreativitas siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek sebesar 75,8% dengan kategori “efektif”. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan produk poster lebih efektif dalam mengembangkan kreativitas siswa.</p>Reza Nurul HidayatiWahyu AsriyaniFauziah Fauziah
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922241248PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGANALISIS GAGASAN POKOK TEKS NONFIKSI DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERPASANGAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 10 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1173
<p>Kemampuan menemukan gagasan pokok suatu paragraf yang terdapat dalam sebuah bacaan merupakan kemampuan yang penting bagi siswa untuk memahami inti bacaan. Pemahaman terhadap inti bacaan akan berguna bagi siswa untuk menyerap informasi penting dan mendapatkan pengetahuan secara tepat. Oleh karena itu, kesulitan siswa dalam menganalisis gagasan pokok teks nonfiksi merupakan permasalahan yang penting untuk segera diatasi. Penggunaan media pembelajaran kartu berpasangan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep gagasan pokok dalam sebuah paragraf. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Data berupa hasil observasi keaktifan siswa dan rubrik penilaian lembar kerja. Berdasarkan analisis hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan media kartu berpasangan, timbul dampak positif bagi guru dan siswa. Guru menjadi semakin inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran di kelas. Selain itu, terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menganalisis materi gagasan pokok yang diiringi dengan peningkatan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.</p>Aisya Luthfiana AsfarAfsun Aulia NirmalaDwi Retnoningrum
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922249253PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI PEMBELAJARAN TEKS PIDATO PADA SISWA KELAS VIII
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1174
<p>Tujuan penelitian ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri pada siswa melalui penyampaian materi teks pidato. Penelitian ini merupaka penelitia kuantitatif dengan jumlah subjek 32 siswa terdiri dari 18 perempuan dan 14 laki-laki. Sebelum penyampaian materi siswa di berikan instrument berupa <em>pre-test</em> untuk menganalisis tingkat kepercayaan diri siswa. Instrumen ini diberikan untuk mengetahui kategori siswa apakan termasuk pada siswa percaya diri, kurang percaya diri atau tidak percaya diri. Setelah penyampaian materi teks pidato pada sub-bab macam penyampaian teks pidato siswa dimintan untuk melakukan pidato di depan kelas menggunakan metode ekstemporan. Setelahnya instrumen yang sama kembali diberikan pada siswa sebagai <em>post-test.</em> Hingga di dapati adanya peningkatan jumlah angka siswa yang mengalami peningkatan kepercayaan diri pada setiap kategorinya, meskipun masih terdapat beberapa siswa yang tidak percaya diri, namun penyampaian materi teks pidato ini bisa digunakan sebagai alternative untuk meningkatkan kepercayaan diri pada siswa.</p>Siti MukaromahAfsun Aulia NirmalaDwi Retnoningrum
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922254257PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING PADA PESERTA DIDIK KELAS TUJUH SMP NEGERI 7 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1175
<p>Literasi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan ini sangat berkaitan dengan keterampilan menulis. Pada dunia akademik, keterampilan menulis merupakan hal yang penting karena mahasiswa dituntut untuk menulis berbagai karya ilmiah. Agar menulis menjadi efektif, siswa harus memperkaya bacaannya dan sumber informasi lainnya. Membaca dapat dilakukan secara cepat atau biasa disebut dengan istilah membaca cepat dan terdapat beberapa teknik membaca cepat salah satunya adalah teknik <em>skimming.</em> Teknik <em>skimming</em> merupakan teknik membaca dengan menggunakan gerakan mata cepat dengan hanya memperhatikan ide utama dari teks dengan cepat tanpa meninggalkan pemahamn isi teks. Tujuan dari best practice ini adalah untuk mengetahui minat baca peserta didik kelas 7A SMP Negeri 7 Tegal dan juga meningkatkan kecepatan efektif membacanya dengan menggunakan teknik membaca cepat <em>skimming</em>. Hasil yang diperoleh adalah 30 peserta didik mengalami peningkatan kecepatan efektif membaca dair jumlah total 32 peserta didik. Walaupun tingkat kecepatan efektif membacanya masih terdapat beberpa peserta didik yang belum melampaui batas rata-rata kecepatan efektif membaca cepat tingkata SMP namun teknik <em>skimming</em> ini berguna untuk membantu peserta didik menghemat waktu dan meningkatkan pemahaman isi suatu bacaan pada saat kegiatan membaca.</p>Saeful UmamAgus RiyantoNurhayati Nurhayati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922258264PEMANFAATAN QUIZIZZ SEBAGAI MEDIA PENILAIAN DIAGNOSTIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII D SMPN 7 TEGAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1176
<p>Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Latar belakang dari praktik terbaik ini meliputi: 1) Ketidakmampuan guru dalam memanfaatkan teknologi secara optimal dalam pembelajaran, 2) Proses asesmen awal yang monoton dan kurang melibatkan siswa, 3) Penggunaan media pembelajaran yang kurang inovatif, dan 4) Kurangnya variasi dalam bahan ajar dan asesmen. Tujuan dari praktik terbaik ini adalah untuk menciptakan asesmen awal kognitif yang menarik dengan memanfaatkan Quizizz tanpa menghilangkan esensi materi teks deskripsi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Praktik terbaik ini disusun dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, dan Dampak) dengan melibatkan siswa kelas 7D SMPN 7 Kota Tegal. Teknik pengumpulan data menggunakan tekni observasi. Quizizz digunakan sebagai alat asesmen diagnostik kognitif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan antusiasme siswa. Hasil praktik menunjukkan bahwa penggunaan Quizizz efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa, dengan data kuantitatif yang menunjukkan rata-rata nilai mencapai 82 dan sebagian besar siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penggunaan Quizizz juga membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, serta memberikan dampak positif terhadap motivasi dan partisipasi siswa.</p>Vita Indah LestariAgus RiyantoNurhayati Nurhayati
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922265272PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERUPA TGT DENGAN MENGAPLIKASIKAN MEDIA TTS UNTUK MEMAKSIMALKAN KUALITAS BELAJAR SISWA
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1177
<p>Best practice berjudul "Pembelajaran Kooperatif berupa TGT dengan Mengaplikasikan TTS untuk Memaksimalkan Kualitas Belajar Siswa" dilatarbelakangi oleh kurangnya peningkatan niliai yang signifikan dan kurang aktifnya siswa kelas X MPLB 4 saat mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini lah yang menjadi persoalan untuk bisa memaksimalkan kualitas belajar dalam rangka pelaksanaan pelajaran di kelas X MPLB 4. Tujuan penelitian ini yaitu memaksimalkan kualitas belajar siswa dengan mengaplikasikan media TTS dalam pembelajaran kooperatif kelas X MPLB 4 SMK Negeri 1 Slawi. Setelah mengkaji dan menelaah temuan, peneliti memilih pembelajaran kooperatif yaitu berupa <em>Teams Game Tournament</em> (TGT). Penelitian ini tergolong bagian dari jenis deskriptif kualitatif. Hal ini, dikarenakan analisis data menggunakan penjabaran deskripsi. Penelitian berisi 5 tahap adalah tahap pertama Penyajian kelas, tahap selanjutnya belajar dalam kelompok, tahap berikutnya permainan/games, selanjutnya pertandingan, terakhir penghargaan kelompok. Dengan menerapkannya pembelajaran kooperatif menggunakan berupa TGT, siswa wajib mengerti materi dan juga setiap anggota kelompoknya harus bekerja sama mempelajarinya, yang menghasilkan hasil belajar lebih baik lagi. Model ini menjadikan siswa menjadi bertambah aktif dalam pembelajaran terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, siswa saling berbagi peran dan bekerja sama, siswa dapat berkolaborasi antar anggota kelompok.</p>Widiastuti WidiastutiKhusnul KhotimahDwi Wuryatni Haryuniasih
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922273278PENGARUH PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL TERHADAP CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MELALUI INTERVENSI KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL
https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/semnasppg/article/view/1178
<p>Pembelajaran Sosial Emosional merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam belajar dan mengelola emosinya, serta mampu membangun hubungan baik dan sehat dengan orang lain. Aspek sosial-emosional berperan penting dalam ketercapaian tujuan pembelajaran dalam sebuah kegiatan pembelajaran, sehingga perkembangan yang dialami peserta didik tidak hanya secara akademis juga pada kemampuan sosial dan emosionalnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Sosial-Emosional terhadap hasil capaian tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI.3 SMA Negeri 4 Tegal menggunakan intervensi kerangka <em>Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning</em> (CASEL) dengan 5 kompetensi yakni <em>Self awareness</em> (Kesadaran diri); <em>Self management</em> (Manajemen diri); <em>Responsible Decision Making</em> (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab); <em>Social awareness</em> (Kesadaran sosial); <em>Relationship skills</em> (Keterampilan sosial).</p>Dita ZulfianaWahyu AsriyaniRawoyo Rawoyo
Copyright (c)
2024-12-192024-12-1922279288