MENINGKATKAN SELF ADJUSTMENT MAHASISWA YANG BERASAL DARI LUAR JAWA DALAM MENGHADAPI CULTURE SHOCK DI KAMPUS MELALUI KONSELING INDIVIDU -
Main Article Content
Abstract
Mahasiswa yang kuliah di luar daerah membutuhkan kemampuan beradaptasi dalam berbagai aspek. Salah satu fenomena sosial yang membuat mahasiswa harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru atau yang ditinggali sekarang. Untuk beradaptasi dengan lingkunan yang baru memerlukan sebuah proses yang cukup lama terkadang terjadi adanya penyesuaian yang mudah tetapi juga kadang menjumpai penyesuaian yang sulit beradaptasi yang disebut culture shock terlebih dari para mahasiswa yang berasal dari luar Jawa. Dilihat dari culture, sikap, perilaku, pola makan, tempat tinggal terjadi culture shock. Permasalahan mengenai migrasi juga dialami oleh mahasiswa yang sedang merantau untuk menempuh pendidikan di lingkup kampus dimana dirinya harus bisa menyesuaikan diri dari lingkungan asalnya ke lingkungan baru. Ketidaksesuaian terhadap suatu budaya akan dialami seseorang ketika berada di lingkungan kebudayaan yang baru. Kondisi ini disebut dengan Culture Shock. Culture Shock disebut sebagai kondisi yang dialami oleh individu ketika hidup di luar lingkungan kulturnya yang berbeda dari kulturnya sendiri dalam usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. Mahasiswa luar jawa menjadi salah satu contoh mahasiswa yang mengalami Culture Shock sejak memutuskan kuliah di Universitas Pancasakti Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses self adjustment mahasiswa luar jawa terhadap Culture Shock di kampus, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi self adjustment. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan konseling individu, hambatan pada saat konseling individu serta untuk mengetahui peran layanan konseling individu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa yang berasal dari luar Jawa yaitu Riau, Papua, Palembang, NTT dan Kalimantan dengan jumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berperan (participant observation), wawancara mendalam (in deph interview), dan dokumentasi yang berupa foto, video, dan rekaman. Teknik analisis data menggunakan Reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), verifikasi dan penarikan kesimpulan (donclution drawing and verification).