Main Article Content

Abstract

Pemberdayaan UKM merupakan salah satu fokus kegiatan untuk memperkuat perekonomian nasional. Untuk meningkatkan daya saing, UKM tidak bisa lagi berdiri sendiri, namun harus mulai menerapkan kolaborasi dengan supplier dan retailer di sepanjang rantai pasokannya (supply chain management-SCM ). VMI (Vendor managed inventory) merupakan salah satu strategi dalam SCM yang banyak diterapkan untuk meningkatkan performansi supply chain. Maka kebutuhan implementasi VMI juga dirasa perlu bagi UKM . Penelitian ini merancang model pengambilan keputusan persediaan untuk implementasi VMI di supply chainUKM multi eselon. Model dibangun untuk rantai pasok multi supplier, single distributor, multi retailer dengan multi produk. Berdasar data penjualan real time di retailer, maka distributor membuat keputusan pengiriman produk ke retailer. Karena ada lebih dari 1 produk yang harus dikirimkan dari distributor ke setiap retailer, maka keputusan pengiriman ke masing-masing retailer digunakan metode EOI multi item untuk menetapkan interval waktu pengiriman. Jumlah produk yang dikirim mengacu pada jumlah inventory maksimal yang diijinkan disesuaikan dengan persediaan akhir yang ada di retailer. Disisi lain, persediaan produk di distributor akan disupply oleh masing-masing supplier. Penentuan jumlah ditetapkan dengan EOQ koordinasi yang mempertimbangkan biaya di supplier maupun distributor. Dengan model VMI yang diusulkan, melalui satu studi kasus menunjukkan penghematan biaya persediaan disepanjang supply chain sebesar 42%.

Keywords

EOI multi item EOQ koordinasi koordinasi persediaan vendor managed inventory

Article Details