https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri Pancasakti Tegal (SNaTIPs) 2025-01-22T20:08:21+07:00 Open Journal Systems <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keynote Speaker</strong><br>Speaker 1: Dr. Ir. Fahmy Ferdian Dalimarta, M.T., IPP.</p> <p>Speaker 2: Priyo Haryoko S.I. Pust.</p> <p><strong>Topik Pembahasan</strong><br>-K3 dan Ergonomi<br>-Manufaktur<br>-Manajemen Industri</p> <p style="margin: 0cm;"><strong>Sterring Comitte</strong></p> <p style="margin: 0cm;"><strong>Ketua&nbsp;&nbsp;</strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; :</p> <p style="margin: 0cm;">Saufik Luthfianto, S.T., M.T.</p> <p style="margin: 0cm;"><strong>Anggota&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;</strong> &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;:</p> <p style="margin: 0cm;">Ir. Hj. Zulfah, MM</p> <p style="margin: 0cm;">Fajar Nurwildani, S.T., M.T.</p> <p style="margin: 0cm;">M. Cipto Sugiono, S.T., M.T.</p> <p style="margin: 0cm;">Hj. Siswiyanti, S.T., M.T.</p> <p style="margin: 0cm;"><span class="OYPEnA font-feature-liga-off font-feature-clig-off font-feature-calt-off text-decoration-none text-strikethrough-none">Ir. Tofik Hidayat, M. Eng</span></p> <p style="margin: 0cm;">&nbsp;</p> <p style="margin: 0cm;">Sekretariat :</p> <p style="margin: 0cm;">Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal&nbsp;</p> <p style="margin: 0cm;">Jl Halmahera No 1. Mintaragen Tegal</p> <p style="margin: 0cm;">Contact Person Nisa : 0823-2227-7204&nbsp;</p> https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1131 METODE FORECASTING UNTUK MENENTUKAN DAN MENGENDALIKAN BAHAN PADA MESIN RAJUT KAIN IHRAM DI CV. ARDHA EXCLUSIVE GROUP 2025-01-09T19:44:01+07:00 Agung Purwanto agungpurwanto33@gmail.com Eko Budi Raharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Penelitian bertujuan untuk memprediksi permintaan Kain Ihram pada CV. Ardha Exclusive Group hal ini dilakukan agar nantinya perusahaan dapat memperkirakan jumlah bahan baku yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode forecasting yang digunakan untuk membandingkan nilai yang diramal dengan nilai aktual atau nilai yang sedang diamati. Dengan mencari nilai MSE (Mean Square Error) terkecil untuk menemukan metode peramalan terbaik. Hasil penelitian ini bahwa nilai MSE dari Perhitungan Tracking Signal Regresi Linier mengambil dari peramalan dari metode regresi linier sebelumnya diperoleh MSE = 8596824,026, Perhitungan Tracking Signal Regresi Kuadratis mengambil dari peramalan dari metode regresi kuadratis sebelumnya diperoleh MSE = 23151149,81, Perhitungan Tracking Signal Double Moving Average mengambil dari peramalan dari metode double moving average sebelumnya diperoleh MSE = 9382640,088, Perhitungan Tracking Signal Double Exponential smothing mengambil dari peramalan dari metode double exponential Smothimng sebelumnya diperoleh MSE = 951571,2803, Perhitungan Tracking signal Siklis mengambil dari peramalan dari metode Siklis sebelumnya diperoleh MSE = 12519519,15, maka diperoleh metode yang terbaik yaitu Tracking Signal Double Exponential Smothing yang mana mempunyai nilai MSE paling kecil yaitu 951571,2803, angka MSE disini diartikan bahwa nilai ke eroran dari perhitungan Metode Tracking Signal Double Exponential Smothing lebih kecil dibandingkan dengan 4 metode lainnya.</p> 2025-01-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1132 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE STATISTIC QUALITY CONTROL PADA PART LEG PROP STAND XE DI PT TRIMITRA MARGANDA UNGGUL TEGAL 2025-01-09T20:27:51+07:00 Ahmad Fardan Auladi potlotdukbul@gmail.com Siswiyanti Siswiyanti siswieyanti@gmail.com <p>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi prosess pengendalian kualitas part Leg Prop Stand XE di PT Trimitra Marganda Unggul Kabupaten Tegal yang bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab kecacatan yang terjadi pada produk yang di produksi dan kemudian dari hasil yang diperoleh dapat menjadi acuan untuk perbaikan kualitas terhadap produk yang di produksi. Metode Statistic Quality Control atau sering disebut seven tools yang dilakukan untuk memperoleh data yang diinginkan dengan cara bertanya kepada karyawan, dan melihat data-data perusahaan. Metode pengendalian kualitas statistik biasa menggunakan tujuh alat atau yang dikenal dengan istilah seven tools antara lain adalah: check sheet, p-chart, paretto diagram, fishbone diagram, histogram, scatter diagram, dan diagram alir. Hasil dari checksheet menunjukan bahwa dalam 12 bulan ada tiga jenis kecacatan yaitu : burry adalah ketika masih ada sisa potongan pata part dengan jumlah cacat 232 produk, baret adalah ketika part selesai diproses tapi ada goresan dan dalam cacat ini berjumlah 160 produk, jenis cacat pecah adalah ketika part selesai diproses namun terdapat retakan dan pada jenis ini terdapat 31 produk yang cacat. Berdasarkan gambar pada peta kendali, dapat dilihat bahwa proses produksi Leg Prop Stand XE 12 titik berada didalam kendali yaitu: titik 1 (0,1068), titik 2 (0,0967), titik 3 (0,1304), titik 4 (0,1401), titik 5 (0,1455), titik 6 (0,1083), titik 7 <br>(0,1000), titik 8 (0,1231), titik 9 (0,1049), titik 10 (0,1373), titik 11 (0,0967), dan titik 12 (0,0900). sehingga bisa dikatakan bahwa proses terkendali. Dari gambar diagram pareto dalam periode 12 bulan menunjukan jenis kerusakan yang sering terjadi adalah masalah Burry dengan jumlah kerusakan sebanyak 232 produk atau 54,85%. Selanjutnya jenis kerusakan yang sering terjadi kedua yaitu Baret dengan jumlah kerusakan 160 produk atau 37,83%. Selanjutnya jenis kerusakan yang terakhir yaitu Pecah dengan jumlah kerusakan 31 produk atau 7,33%. Diagram scatter menunjukan korelasi positif antara jumlah dan cacat produk dengan nilai R² = 0,3977. Dari diagram fishbone diketahui faktor penyebab cacat antara lain: manusia yaitu operator yang lalai akan work intruction, mesin yang kurang perawatan, material karat karena gudang yang lembab, burry karena dies atau cetakan aus, baret karena ada sisa-sisa potongan yang lupa dibersihkan, dan pecah karena operator lupa menambahkan minyak ketika part diproses.</p> 2025-01-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1133 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PRODUK CACAT MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOL PADA PRODUK NAPLE 2025-01-09T20:43:39+07:00 Alif Nurhidayat toowink@gmail.com Siswiyanti Siswiyanti siswieyanti@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk Naple di UPTD Laboratorium Perindustrian Kabupaten Tegal. Naple adalah produk yang terbuat dari besi kuningan yang berfungsi untuk mengatur tekanan cairan. Cacat benda kerja mentul mentul disebabkan karena putaran mesin yang terlalu tinggi sehingga hasil output diameter benda kerja tidak sesuai, cacat serbuk chip tidak keluar disebabakan pada proses pengeboran, dimana proses pengeboran dilakukan satu kali sehingga timbul panas menyebabkan mata bor patah pada saat pengeboran, pembebas pisau kurang jauh disebabkan karena kurang tinggi menganggkat pisau sehingga ketika selesai membubut pisau menggores benda kerja, Metode penelitian menggunakan observasi, interview karyawan dan data sekunder dari perusahaan. Metode Seven tool pengendalian kualitas yaitu checksheet, histogram, stratifikasi, diagram pareto, scatter diagram, peta kendali p-chart, dan diagram fishbone. Hasil checksheet menunjukkan bahwa produk cacat Benda kerja mentul-mentul 37 unit, Serbuk chip tidak keluar 25 unit, Pembebas pisau kurang jauh 5 unit. Pada p-chart, nilai cl yaitu 0,122 nilai rata- rata UCL yaitu 0,1674 dan LCL yaitu 0,0778 terdapat 8 titik berada diluar batas kendali dan 15 titik didalam batas kendali. Diagaram scatter menunjukan bahwa bentuk sebaran memiliki korelasi atau hubungan sedang dengan nilai R2 = 0,5456. Pada histogram cacat paling dominan adalah benda kerja mentul mentul 37, sebuk chip tidak keluar 25, dan pembebas pisau kurang jauh 5. Pada stratification menunjukkan bahwa jenis produk cacat benda kerja mentul-mentul disebabkan pada proses pemakanan dan finishing, jenis produk cacat sebuk chip tidak keluar disebabkan pada proses pengeboran dan mata bor patah, jenis produk cacat pembebas pisau kurang jauh disebabkan pada proses pemakanan. Berdasarkan diagram paretto, maka dapat ditentukan item pekerjaan yang paling dominan adalah cacat benda kerja mentul-mentul dengan presentase 55,22%, diikuti sebuk chip tidak keluar dengan presentase 37,31%, dan pembebas pisau kurang jauh dengan presentase 7,47%. Diagram fishbone menyimpulkan penyebab cacat yaitu pada faktor manusia, mesin, metode, benda kerja mentul mentul, serbuk chip tidak keluar, dan pembebas pisau kurang jauh.</p> 2025-01-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1134 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DAN PENENTUAN PENYEBAB CACAT PRODUKSI SARUNG TENUN PADA DEPARTEMEN PALETAN DI CV SULTAN TEX KAB. TEGAL 2025-01-09T20:59:40+07:00 Cahya Adi Pranata Cahyaadipranata878@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Pada studi lapangan dilakukan di CV Sultan Tex pembuatan sarung tenun dengan alat tenun mesin untuk mengetahui produk cacat dan apakah selama produksi masih batas pengendalian atau diluar batas pengendalian, dalam penelitian ini menggunakan metode peta kendali C-chart danStatistical Quality Control (SQC) untuk penyelesain masalah yang digunakan untuk menganalisis dan mengendalikan selama proses produksi berlangsung pada bulan Februari – Maret 2021 berdasarkan dari analisis menggunakan QM for Windows untuk jumlah produksi paletan 10.320 sedangkan jumlah produk cacat 196 pcs dengan batas kendali atas (UCL) 0,030 dan batas kendali bawah (LCL) 0,076 serta Center line (CL) 0,019 dari perhitungan (UCL dan LCL) terdapat jenis produk cacat yaitu Benang mengembang dan Gulungan tidak merata dengan presentase yang paling tinggi 57% untuk Gulungan tidak merata, selama proses pemaletan berlangsung dapat dikatakan masih dalam batas pengendalian dan peta kendali C-chart dengan batas toleransi 3(tiga) maka hasil batas kendali atas (UCL) 39,34 dan batas kendali bawah (LCL) 9,65 selanjutnya untuk Center line (CL) 24,5 dengan presentase produk cacat yang sama pada SQC diatas yaitu 57%untuk diagram sebab akibat penyebab dari kecacatan produk terdapat pada faktor manusia, mesin dan standard operating procedure(SOP) yang berlaku pada perusahaan tersebut.</p> 2025-01-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1137 ANALISA PERMALAN PERMINTAAN PRODUK COLAR BOX LOLGAGGE MENGGUNAKAN SOFTWARE QM FOR WINDOWS DI PT. BIMUDA KARYA TEKNIK 2025-01-09T21:35:43+07:00 Dede Sanudin dedesanudin8@gmail.com Zulfah Zulfah ulfah_sz@yahoo.com <p>Penelitian bertujuan memprediksi permintaan produk Colar Box Lolgagge di PT. Bimuda Karya Teknik. Di perusahaan manufaktur, peramalan permintaan pasar merupakan aktivitas penting yang perlu dilakukan untuk memprediksikan permintaan konsumen di masa mendatang. PT. Bimuda Karya Teknik Menghasilkan berbagai jenis produk sparepart kendaraan. penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah dalam penjualan produk penjualan produk, serta melakukan tingkat peramalan penjualan pada periode mendatang dengan menggunakan software QM For Windows dan memilih metode peramalan terbaik pada PT. Bimuda Karya Teknik Penelitian menggunakan metode peramalan moving average, exponential smoothing, Pemilihan metode peramalan terbaik didasarkan pada tingkat kesalahan prediksi, dimana semakin kecil tingkat kesalahan yang dihasilkan, semakin tepat sebuah metode dalam memprediksi Perhitungan tingkat kesalahan yang digunakan berupa Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE), dan Mean Absolute Percent Error (MAPE). Siklis untuk didapatkan peramalan yang mendekati nilai akurasi terbaik dan lebih aktual. Penelitian dimulai dari pengambilan data historis, pengujian data, penentuan metode peramalan, perhitungan peramalan, pemilihan peramalan dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengujian didapati metode yang paling sesuai digunakan dalam menganalisis data dengan tingkat kesalahan paling kecil adalah metode Exponential smoothing alpha 0,5 dengan hasil peramalan untuk tahun 2019 sebesar 5996998000 untuk mean squared error.(Wardah &amp; Iskandar, 2017)</p> 2025-01-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1145 ANALISIS PROSES PRODUKSI UNTUK PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK Di PT. SUTANTO ARIFCHANDRA ELEKTRONIK PURWOKERTO 2025-01-10T09:42:56+07:00 Ema Yuliana Sari Emayulianasari25@gmail.com Tofik Hidayat tofik.hdt@gmail.com <p>Proses produksi diartikan sebagai suatu cara metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. “Proses adalah suatu cara, metode maupun teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu”. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Adapun jenis proses produksi antara lain continous proccess, Intermitten Proccess dan Mass Production. Mass Production (Produksi Massal) adalah pembuatan produk standar dalam jumlah besar. Pengertian mass production ini dapat dipahami dengan memahami jalur perakitan atau teknologi otomasi yang digunakan untuk menghasilkan produknya.Tata letak pabrik adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik secara efektif dan efisien pada area yang telah disediakan, sehingga dapat meminimasi pergerakan. Perpindahan material yang pendek akan meminimasi total momen perpindahan dan akan membuat waktu yang dibutuhkan semakin kecil, hal tersebut dapat memperkecil biaya material handling yang harus dikeluarkan. Perpindahan material yang pendek dilakukan dengan merancang tata letak pabrik yang baik. Istilah kekurangan (inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan sesuatu atau sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi penentuan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1146 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PEMBUATAN PIPA PENSTOCK DI DIVISI SUMBER DAYA AIR PT BARATA INDONESIA (PERSERO) 2025-01-10T09:56:17+07:00 Fadlan Dwisatria fadlandwisatria@gmail.com Zulfah Zulfah ulfah_sz@yahoo.com <p>Divisi sumber daya air PT Barata Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri saluran air yang terletak di Jl. Pemuda No.7, Mintaragen, Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah 52121, Indonesia. Metode pengendalian kualitas yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode Six Sigma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab, jenis dan tingkat cacat produk pipa Penstock dan memberikan usulan perbaikan atau evaluasi. Analisis data menggunakan metode Six Sigma yang meliputi lima tahapan analisi yaitu define, measure, analyze, improve, dan control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk pipa Penstock selama 2 bulan, data di rekap dalam mingguan sebanyak 34 produk cacat dengan 5 jenis kerusakan yaitu cacat Porosity, Cracks, Undercut, Spatter, Underfill. Hasil analisis dengan peta kendali produksi pipa Penstock masih dalam batas wajar dan aman. Walapun sering terjadi kecacatan tapi tidak terlalu memengaruhi proses produksi dan masih sesuai target yang telah dijadwalkan. Hasil analisis dengan diagram pareto, jenis kerusakan yang sering terjadi adalah Porosity dengan jumlah kerusakan sebayak 10 produk dengan proporsi 29,41%. Hasil analisis dengan diagram sebab akibat <br>menunjukkan penyebab produk cacat dapat diketahui manusia, bahan baku, metode, mesin dan lingkungan. Tindakan perbaikan untuk mengurangi cacat yaitu melakukan Preventive Maintenance (PM), menerapkan Standard Operating Procedure (SOP), serta meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk mengurangi produk cacat.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1148 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SARUNG TENUN DI CV. SULTAN TEX 2025-01-10T10:11:21+07:00 Fadli Indrawan Fadli.indrawan2@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Studi lapangan ini adalah memprediksi atau memperkirakan permintaan produk untuk satu tahun kedepan dan mencari nilai error ter kecil dengan menggunakan beberapa metode Forecasting. Hal ini dilakukan mengingat pada perusahaan CV Sultan Tex belum mengaplikasikan peramalan untuk memperkirakan produk dimasa mendatang. Dan penulis ingin mengetahui dari beberapa metode Forecasting yang digunakan manakah metode Forecasting yang paling terbaik diantara metode Forecasting lainya. Dengan ketentuan nilai error atau MSE terkecil itu bisa di katakan metode Forecasting terbaik. Dari analisis yang penulis amati hasil yang di peroleh MSE dari Single Moving Average adalah 91,975, MSE dari Single Eksponential Smoothing adalah 79,598, MSE dari Doble Exponntial Smoothing adalah 6926,479, MSE dari Doble Moving Average adalah 24568,4, MSE dari Regresi Linier adalah 39,311, MSE dari Siklis adalah 70,153, MSE dari Regresi Quadratis adalah 109,598. Dilihat dari hasil forecasting yang telah di analisis, penulis menyimpulkan hasil dari peramalan ini nilai terbaiknya yaitu dengan menggunakan metode Forecasting Regresi Linier dengan nilai MSE terkecil 39,311 yang jauh berbeda di bandingkan dengan metode Forecasting lainya</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1149 ANALISIS PERANAN SISEM TATA KERJA (STK) DALAM MELANCARKAN PROSES BISNIS DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) 2025-01-10T10:32:45+07:00 Hani Indri Alisha indrialishahani@gmail.com Eko Budi Raharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Proses bisnis merupakan salah satu alat efektif untuk mengelola rantai nilai suatu perusahan. Namun faktanya, banyak perushaan yang tidak memiliki peta proses bisnis. Alasannya antara lain rumitnya bahasa permodalan proses yang ada sampai dengan tingkat detail yang merepotkan untuk di susun sendiri oleh pengawas perusahaan yang sudah dibebani tugas rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu normal penyelesaian pembuatan pedoman sistem tata kerja. hal ini dilakukan agar nantinya perusahaan dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat pedoman sistem tata kerja. Dengan Critical Path Method (CPM) menggunakan software QM For Windows dalam penyelesaian pembuatan perancangan, penjadwalan, dan pengawasan. berdasarkan hasil penelitian waktu normal yang dibutuhkan dalam penyelesaian 1(satu) perancangan sistem tata kerja STK adalah 176 minggu Dan Berdasarkan hasil analisis network planing dengan menggunakan critical path method (CPM) maka dari keseluruhan kegiatan prenyusunan 1 sistem tata kerja membutuhkan waktu 172 minggu. Selisih waktu terebut menunjukan bahwa waktu proses untuk menggunaan critical path method (CPM) Lebih efisien.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1151 ANALISIS KONTROL KUALITAS DAN PENENTUAN JENIS CACAT PRODUKSI SARUNG TENUN DI CV. SULTAN TEX KAB. TEGAL 2025-01-10T11:26:54+07:00 Jofan Sutaryoko jsutaryoko@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>CV. Sultan TEX merupakan industri tekstil yang memproduksi sarung, dalam menjalankan bisnisnya belum menerapkan pengendalian mutu produksi sehingga tingkat kerusakan produksi sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana mengidentifikasi berbagai jenis jenis kerusakan, serta menganalisis salah satu metode statistical quality control (SQC) yang kemudian di ambil langkah langkah tindakan selanjutnya yang sesuai dan efektif. Terdapat tiga jenis kerusakan dalam hasil penelitian ini, kerusakan tersebut di antaranya cacat Pakan Kosong, cacat Pakan Renggang serta cacat Berlubang. Hasil dari analisis produk sarung tenun ATM dengan peta kendali tidak di temukan adanya titik-titik yang berada di luar batas kendali (UCL dan LCL) terdapat 12 yang berada di dalam batas kendali dan 3 titik diantaranya nyaris mendekati diluar batas kendali. Hasil analisis dengan diagram pareto, jenis kerusakan yang sering terjadi adalah masalah pakan kosong dengan jumlah kerusakan sebanyak 794 produk atau 62.57 %. Hasil analisis dengan diagram sebab-akibat menunjukan penyebab produk cacat dapat diketahui manusia, bahan baku, metode dan mesin. Tindakan perbaikan untuk mengurangi cacat yaitu melakukan mengupdate Standard Operating Procedure (SOP), serta melakukan pengawasan operator untuk tidak melakukan kesalahan dan mengurangi produk cacat.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1152 PERANCANGAN TERMAL ALAT PENUKAR KALOR EVAPORATOR PADA SISTEM PENYEJUK UDARA DENGAN BEBAN 1 100 kW 2025-01-10T11:39:53+07:00 Junial Heri junial26.heri@gmail.com <p>Pada penelitian ini membahas tentang perancangan termal alat penukar kalor evaporator suatu sistem penyejuk udara. Fluida kerja yang ada pada alat penukar kalor adalah air dan refrigerant R-134a, refrigeran berfungsi sebagai fluida dingin dan airadalah fluida panas. Untuk merancang evaporator yang merupakan suatu Alat Penukar Kalor, pertama-tama harus diketahui jenis fluida kerjanya, laju aliran massa kedua fluida, karakteristik dari masing-masing fluida kerja, temperatur masuk dan temperatur keluarnya dan kapasitas pendingin dari evaporator. Dari perhitungan beban pendingin sebesar 1100 kW, dapat dihitung laju aliran refrigeran. Setelah diketahui kemudian dicari parameter yang berhubungan dengan perancangan Alat Penukar Kalor, kemudian dihitung dan dianalisis. Besarnya luas bidang perpindahan panas A dapat dihitung dengan berbasis luas bidang perpindahan panas A, dapat dikonstruksikan dengan memilih material dan ukuran tube yang digunakan. Analisis prestasi dapat dilakukan dengan metoda NTU- Effectiveness. Hasil perhitungan pada perancangan evaporator dengan beban pendingin 1100 kW, diperoleh yaitu besar LMTD = 8.70 oC, luas total permukaan perpindahan panas (Atotal) =76 m2, jumlah tubes 128 buah, panjang tube 10 m, diameter tube 3/4 in, effectiveness ε = 0.51 dan COP = 6.8.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1153 EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. XYZ 2025-01-10T11:48:53+07:00 Lisa Damayanti lisa.damayanti06@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia dengan berbagai macam flora dan fauna di dalamnya. Kayu menjadi hasil utama hutan yang banyak dimanfaatkan oleh industri pengolahan kayu menjadi berbagai produk furnitur unggulan seperti meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya. Dalam proses produksi furnitur masih terdapat proses-proses yang tidak sesuai dengan standar sehingga menyebabkan produk cacat. Analisis kecacatan produk dapat dilakukan dengan menggunakan metode seven tools yang terdiri dari checksheet, stratifikasi, histogram, diagram pareto, diagram tebar, peta kendali, dan diagram ishikawa. Berdasarkan hasil pengamatan jenis cacat produk akhir yang paling sering terjadi di PT. XYZ adalah cacat produk akhir karena delaminasi. Solusi yang dilakukan untuk mengurangi jenis cacat produk akhir karena delaminasi yaitu dengan memberikan penanda waktu sebagai panduan operator pada saat proses pengeringan lem.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1167 INTEGRASI SWOT ANALYSIS DAN BLUE OCEAN STRATEGY GUNA MERANCANG STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN INOVASI PADA THRIFT MARKET DI KEDIRI 2025-01-10T19:35:15+07:00 Lolyka Dewi Indrasari lolyka@unik-kediri.ac.id Ana Komari lolyka@unik-kediri.ac.id Afiff Yudha Tripariyanto lolyka@unik-kediri.ac.id Johan Alfian Pradana lolyka@unik-kediri.ac.id Venus Khatta Salsabillah lolyka@unik-kediri.ac.id Krisna Tri Sanjaya lolyka@unik-kediri.ac.id <p>Strategi bisnis Thrift Market kian berkembang. Perkembangannya membuat berbagai strategi digunakan. Salah satu obyek adalah Thrift Market KP yang digunakan dalam penelitian. Kompetitor yang disandingkan adalah Thrift Market OCH. Tujuan penelitian ini guna mengetahu strategi SWOT dan faktor ciptaan Blue Ocean Strategy. Analisis data dengan observasi untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor 7P sebagai langkah inovasi pada Blue Ocean Strategy diawali dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pembobota rata – rata jawaban responden guna menentukan kanvas strategi. Kerangka kerja empat langkah untuk menciptakan faktor strategi. Penelitian ini menghasilkan analisa SWOT pada kuadran II untuk Thrift Market KP yaitu strategi mengurangi dampak ancaman dengan meningkatkan kekuatan. Strategi yang terbentuk sebanyak 6 jenis, yaitu net margin sebagai dasar perijinan bisnis, produk layak dengan harga tinggi, adopsi dan inovasi pemasaran, prioritas merek ternama, kelangkaan produk dengan harga tinggi dan sortir kondisi produk untuk minimasi penyakit. Blue Ocean Strategy dengan penciptaan faktor Personal Interest sebagai wujud menghimpun konsumen dengan identitas dan produk yang dibeli. Peer to Peer sebagai wujud peran kepercayaan media dan target komunitas sebagai konsumen. Participants sebagai wujud pengembangan loyalitas.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1168 ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE FORECASTING PADA PRODUKSI SARUNG TENUN DI CV. SULTAN TEX TALANG KABUPATEN TEGAL 2025-01-10T20:17:55+07:00 M. Agung Pranyoto agung.pranyoto123@gmail.com Siswiyanti Siswiyanti siswieyanti@gmail.com <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sistem persediaan bahan baku di CV. Sultan Tex Talang yang belum baik. Penelitian ini akan dilakukan dengan cara mengatasi bahan baku agar jumlah persediaan bahan baku yang ada tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil, dimana persediaan yang terlalu kecil mengandung resiko kehabisan persediaan yang dapat merugikan perusahaan dan dapat menghambat produksi diperusahaan tersebut, karena tidak dapat memenuhi permintaan sehingga konsumen menjadi pindah keperusahaan saingan. sehingga persediaan yang ada belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persediaan bahan baku menggunakan metode moving avarage, weighted moving avarage, eksponential smoothing, eksponential smoothing with trend yang terdapat pada peramalan (forecasting) dalam menentukan jumlah pesanan yang optimal, mengetahui bahan baku yang akan diperlukan diproses tenun, serta persediaan jumlah pengaman. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada subyek penelitian tenun CV. Sultan Tex Talang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung diperusahaan, kemudian data yang diperoleh dianalisis nenggunakan teknik analisis data dengan metode peramalan (forecasting). Kesimpulan hasil penelitian ini menggunakan metode weighted moving avarage, untuk bulan April, Mei, Juni diperoleh hasil 4050,905 Kg. Sedangkan bulan Juli dan Agustus memperoleh 3908,48 Kg dan 3942,391 Kg. Hasil penerapan metode peramalan (forecasting) pada persediaan bahan baku yang dipengaruhi nilai pada bias mean error,MAD serta MSE pada software POM QM.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1170 STUDI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KABEL NYM 2X1.5mm2 DENGAN METODE SI X SIGMA DI PT. SUTANTO ARIFCHANDRA ELEKTRONIK PURWOKERTO 2025-01-10T20:31:51+07:00 Maylinda Silvi Yanti maysilvi30@gmail.com Tofik Hidayat tofik.hdt@gmail.com <p>PT Sutanto ArifChandra Elektronik merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri kabel yang terletak di jalan Supardjo Roestam Km.4, Sokaraja, Banyumas. Metode pengendalian kualitas yang diterapkan di penelitian ini adalah metode Six Sigma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab pengaruhnya kerusakan produk kabel NYM 2x1.5mm2 dan memberikan usulan perbaikan atau evakuasi. Banyaknya kabel-kabel yang beredar luas di kalangan konsumen dalam kondisi yang kurang baik, misalnya kerusakan pada visual kabel, kaku pada kabel, diameter kabel yang terlalu besar atau kecil, dan marking kabel yang tidak dapat terbaca. Metode Six Sigma merupakan metode peningkatan kualitas yang sistematis melalui tahapan Define, Measures, Analyze, Improve, dan Control. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data serta implementasi yang dilakukan didapatkan nilai rata-rata DPMO sebesar 982613.33 dan nilai rata-rata sigma 0.00445.</p> 2025-01-10T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1180 PENERAPAN PRODUCTION INVENTORY CONTROL (PPIC) PT.BERDIKARI METAL DAN ENGINEERING BANDUNG 2025-01-11T12:12:57+07:00 Moh. Junedi mhjunedi@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Perusahaan menentukan, mendokumentasikan dan memelihara Sistem Manjemen Mutu untuk memastikan bahwa kegiatan serta hasilnya memenuhi persyaratan yang ditentukan. Sistem Manajemen Mutu disesuaikan dengan jenis usaha perusahaan dengan memperhatikan unsur-unsur persyaratan Standar International.Seluruh kegiatan Berdikari Metal Engineering dilakukan secara sistematis dan efektif melalui perencanaan Sistem Manajemen Mutu yang menetapkan proses-proses bisnis dan proses-proses yang diperlukan sesuai dengan bagan proses seperti gambar dibawah ini Semua kegiatan produksi harus sudah direncanakan dan sudah teruji sebelum dilaksanakan. Operasioperasi pokok utama yang dilakukan perusahaan harus terdokumentasi dalam bentuk yang sesuai ( misalnya Control Plan, Quality Procedure, SOP ), yang menjelaskan tahaptahap proses, peralatan yang dipakai,tempat inspeksi, cara inspeksi dan kriteria penerimaannya, kriteria hasil kerja ( workmanship ) dan sebagainya. Untuk menjamin kelancaran proses produksi dan meminimalisasi down time produksi Sistem Total Preventive Maintenance diterapkan yang mencakup: Aktifitas maintenance yang terencana Pengemasan dan perlindungan dari mesin-msein Ketersediaan spare part untuk mesin-mesin utama Dokumentasi, evaluasi dan peningkatan target maintenance. QP.MTC.06 – Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin telah disusun untuk memastikan keefektifan dari sistem iniUntuk menjamin kelancaran realisasi perencanaan produksi untuk mencapai kepuasan pelanggan, maka pemeliharaan Mould, Dies dan Jig, Tooling dilaksanakan, rincian lebih lanjut diatur pada QP.PRD.24 – Pemeliharaan Dies dan Jig Perencanaan produksi didasarkan atas order dari pelanggan yang diterima dan diolah oleh Dept. Marketing. Selain Bagian PPC bertanggung jawab dalam perencanaan produksi dan perencanaan kapasitas mesin , Bagian Material Control bertanggung jawab pula dalam pengadaan material dan pengendalian barang-barang makloon yang dikerjakan oleh Pemasok (jasa) untuk menjamin terlaksananya perencanaan guna mencapai kepuasaan pelanggan.</p> 2025-01-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1181 PENGENDALIAN KUALITAS PADA WARNA PRODUK GONDORUKEM DENGAN PENDEKATAN METODE P CHART DI PERHUTANI PINE CHEMICAL INDUSTRY 2025-01-11T12:23:09+07:00 Mohammad Abdul Rochim muhammadrohim0809@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Studi lapangan ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian kualitas warna produk gondorukem dengan menggunakan peta kendali atribut yaitu p chart sebagi upaya meminimalkan jumlah produk cacat dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan warna gondorukem yang di produksi oleh Perhutani Pine Chemical Industry Pemalang. langkah-langkah analisis data yang di gunakan yaitu menggunakan software POM For Windows untuk menyajikan grafik kontrol p (p-chart), menggunakan minitab untuk menyajikan diagram fish bone, dan rekomendasi/usulan perbaikan kualitas produk gondorukem. Penelitian ini dapat disimpulkan dengan melihat grafik kendali P (P-chart) yang menunjukan bahwa kualitas produk masih ada yang berada di luar batas kendali statistika (statistics out control). Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali yang menunjukkan masih ada titik-titik yang berada di luar batas kendali. Hal ini merupakan indikasi bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan sehingga perlu dilakukan perbaikan, dengan melihat hasil analisa pada diagram fishbone yang di ketahui ada empat faktor yang menjadi penteyab kerusakan dalam proses produksi yaitu berasal dari faktor pekerja, mesin produksi, metode kerja, bahan baku dan lingkungan kerja</p> 2025-01-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1182 ANALISA PETA KENDALI P CHART PADA BAHAN BAKU GETAH PINUS DI PERHUTANI PINE CHEMICAL INDUSTRY (PPCI) PEMALANG 2025-01-11T12:35:49+07:00 Muhammad Abdul Rochman abdulrochman20199@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Perhutani pine chemichal industry (PPCI) merupakan badan usaha milik negara yang memproduksi gondorukem dengan bahan utama getah pinus,peusahaan imi terletak di pemalang jawa tengah.keuntungan yang di dapat dari perusahaan akan digunakan untuk mensejahterakan rakyat.untuk menaikan keuntungan perlu pemasaran yang tepat. kepercayaan dan kepuasan customer merupakan yang utama dari pemasaran maka dari itu untuk menaikan kepercayaan customer produk gondorukem harus memenuhi standar dan selalu konsisten dalam hal kualitas produk .Maka dari itu perhutani pine chemichal industry (PPCI) menginginkan kualitas prodak yang di hasilkan stabil atau meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk gondorukem . sehingga perlu di lakukanya pengendalian kualitas dengan cara pengujian secara berkala untuk menghasilkan kualitas yang konsisten</p> 2025-01-11T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1193 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KABEL NYA 1,5 MENGGUNAKAN METODE FMEA DI PT SUTANTO ARIFCHANRA ELEKTRONIK PURWOKERTO 2025-01-15T20:21:58+07:00 M. Fahmi Idris fidris159@gmail.com Tofik Hidayat tofik.hdt@gmail.com <p>FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) merupakan sebuah metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi kegagalan terjadi dalam sebuah sistem, desain, proses, atau pelayanan (service). Identifikasi kegagalan potensial dilakukan dengan cara pemberian nilai atau skor masing – masing moda kegagalan berdasarkan atas tingkat kejadian (occurrence), tingkat keparahan (severity), dan tingkat deteksi (detection) (Stamatis, 1995). Secara umum, terdapat dua tipe FMEA; FMEA desain dan FMEA proses. Pada FMEA desain, pengamatan difokuskan pada desain produk. Sedangkan FMEA proses, pengamatan difokuskan pada kegiatan proses produksi. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah FMEA proses, karena pengamatan hanya dilakukan pada kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung dan tidak memperhatikan desain produk. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meminimasi kemungkinan terjadi cacat (defect).Dalam penelitian ini ditujukan kepada pengendalian kualitas proses produksi kabel NYA yang dimana ada kesalahan dalam penyimpanan (storage). Banyaknya potential failure mode yang terjadi pada saat proses produksi berlangsung terlalu menghambat pekerjaan. Hal tersebut bisa diatasi dengan menghitung Risk Priority Number. Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh faktor manusia dan faktor tata letak penyimpanan (Storage)</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1194 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK 3D PRINTING MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT CENTRA TEKNOLOGI INDONESIA 2025-01-15T20:33:56+07:00 Muh. Arif Riyanto muharifriyanto@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk 3D printing di PT. Centra Teknologi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kecacatan produk sebagai pertimbangan dalam perbaikan kualitas produk. Metode penelitian menggunakan observasi, interview karyawan dan data sekunder dari perusahaan. Metode statistical quality control menggunakan 7 alat (seven tool) pengendalian kualitas yaitu checksheet, peta kendali p-chart, histogram, diagram pareto, flowchart, scatter diagram dan diagram fishbone. Hasil checksheet menunjukkan bahwa produk cacat skip jumlah 3 unit, jammed 17 unit dan stop 3 unit. Scatter diagram menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah cacat dan jumlah produksi. Pada peta kendali p-chart, semua data berada dalam batas limit kontrol. Berdasarkan diagram pareto, cacat jammed memiliki presentase 74% dari keseluruhan cacat. Diagram fishbone menyimpulkan bahwa penyebab cacat yaitu filament kotor, filament basah, nozzle kotor, filament tergerus extruder, kurangnya kalibrasi mesin dan listrik mati.</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1195 ANALISA BREAK EVENT POINT PERCETAKAN 3D PRINTING PADA BAHAN PLA (Sudi kasus di PT. Centra Teknologi Indonesia, Yogyakarta) 2025-01-15T20:42:55+07:00 Muhammad A’inan Nafi muhammadainan913@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>PT. Centra Teknologi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan 3 dimensi. PT. CENTI berada di jalan wirajaya no 132F, Depok, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Untuk menentukan langkah kedepan dalam merencanakan laba, maka diperlukan analisis perancangan laba menggunakan analisa Break event point. Dimana metode ini menghasilkan titik dimana perusahaan tidak mendapatkan laba maupun mengalami kerugian. Pada penelitian ini, pada PT. CENTImemiliki titik impas atau Brek event point pada penjualan periode 2020 sebesar 27.550 gram atau Rp 96.445.048,-. Dan untuk titik dimana perusahaan agar tidak mengalami kerugian maka diperlukan analisa Margin of Safety,margin of safety sendiri merupakan titik aman apabila terjadi penurunan pada penjualan. Pada PT. CENTI memiliki titik margin of safety sebesar 13,66 % dari penjualan actual.</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1196 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PROSES PRODUKSI NAPLE (KUNINGAN) DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CINTROL 2025-01-15T20:50:37+07:00 Muhammad Ari Lutfi arilutfi35@gmail.com Tofik Hidayat tofik.hdt@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk Naple di UPTD Laboratorium Perindustrian Kabupaten Tegal. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kecacatan produk sebagai pertimbangan dalam perbaikan kualitas produk. Metode penelitian menggunakan observasi, interview karyawan dan data sekunder dari perusahaan. Metode Seven tool pengendalian kualitas yaitu checksheet, histogram, stratifikasi, diagram pareto, scatter diagram, peta kendali p-chart, dan diagram fishbone. Hasil checksheet menunjukkan bahwa produk cacat Benda kerja mentul-mentul 37 unit, Serbuk chip tidak keluar 35 unit, Pembebas pisau kurang jauh 5 unit. Pada peta kendali p-chart, masih ada titik-titik yang berada diluar batas kendali (UCL dan LCL) sehingga bisa dikatakan bahwa proses tidak kendali, diperlukan perbaikan sesuai dengan diagram paretonya. Berdasarkan diagram paretto Berdasarkan diagram paretto tersebut, maka dapat ditentukan item pekerjaan yang berpotensi dilakukan studi value engineering adalah cacat benda kerja mentul-mentul agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Diagram fishbone menyimpulkan penyebab cacat yaitu pada faktor manusia dan mesin sering bermasalah dan kurangnya perawatan.</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1198 ANALISA PENGENDALIAN CACAT PRODUK NUT SPRING M5 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT BIMUDA KARYA TEKNIK 2025-01-15T21:00:46+07:00 Muhammad Yudi Pratama pratamayudi8118@gmail.com Zulfah Zulfah ulfah_sz@yahoo.com <p>PT Bimuda Karya Teknik merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri sparepart otomotif yang terletak di kawasan industri Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru Kabupaten Tegal. Metode pengendalian kualitas yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode Six Sigma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab, jenis dan tingkat cacat produk Nut Spring M5 dan memberikan usulan perbaikan atau evaluasi. Analisis data menggunakan metode Six Sigma yang meliputi lima tahapan analisi yaitu define, measure, analyze, improve, dancontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk Nut Spring M5 selama 26 hari, data di rekap dalam mingguan sebanyak 1.061 dengan tiga jenis kerusakan yaitu cacat Trimming minus (A), NG Material (B), Burry (C). Hasil analisis dengan peta kendali produksi Nut Spring M5 masih ada titik-titik yang berada diluar batas kendali (UCL dan LCL) terdapat 1 titik diluar batas kendali dan ada 3 titik di dalam batas kendali. Hasil analisis dengan diagram pareto, jenis kerusakan yang sering terjadi adalah Trimming Minus dengan jumlah kerusakan sebayak 482 produk dengan proporsi 45,43%. Hasil analisis dengan diagram sebab akibat menunjukkan penyebab produk cacat dapat diketahui manusia, bahan baku, metode, mesin dan lingkungan. Tindakan perbaikan untuk mengurangi cacat yaitu melakukan Preventive Maintenance (PM), menerapkan Standard Operating Procedure (SOP), serta meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk mengurangi produk cacat.</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1199 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG RAYON NE 40/2 DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL DI PT. LAKUMAS TEGAL 2025-01-15T21:08:09+07:00 Nizar Adyva Zakaria nizaradyvaz@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>PT Laksana Kurnia Mandiri Sejati merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri spinning mills yang berlokasikan di Jl. Raya Yamansari No,363, Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Metode penelitian pengendalian kualitas yang diterapkan kali ini adalah metode SQC (Statistical Quality Contol). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan pada produk Benang Rayon Ne 40/2 serta memberikan usulan perbaikan. Analisis data menggunakan bantua seven tool yaitu check sheet, diagram sebar, diagram sebab akibat, diagram pareto, histogram, diagram alir dan peta kendali. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel yang diambil pada produk Benang Rayon Ne 40/2 selama 23 hari sebanyak 20964 dan beberapa jenis kerusakan yaitu cacat Gembos, cacat Crosing, cacat Pigtal, cacat Ribbon. Hasil analisis dari peta kendali produksi Benang Rayon Ne 40/2 masih ada sejumlah titik yang berada diluar batas kendali (UCL dan LCL), maka bisa dikatakan bahwa proses tidak kendali. Hasil analisis dengan diagram pareto diagram pareto pada bulan Januari 2021 menunjukan jenis kerusakan yang paling sering terjadi adalah pada jenis masalah kerusakan Pigtail dengan jumlah kerusakan sebanyak 90 produk atau 29,03 %, selanjutnya jenis kerusakan kedua yaitu Gembos dengan jumlah kerusakan 76 produk atau 24,51 %. Selanjutnya jenis kerusakan ketiga yaitu Crossing dengan jumlah kerusakan 74 produk atau 23,03 %. Selanjutnya jenis kerusakan keempat yaitu Ribbon dengan jumlah kerusakan 70 produk atau 22,358 %. Hasil analisis dengan diagram sebab akibat menunjukan penyebab terjadinya produk cacat adalah manusia, bahan baku, metode dan mesin. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan yaitu melakukan perbaikan Standard Operasional Procedure (SOP), serta melakukan pengawasan disetiap saat proses produksi untuk mengurangi produk cacat,</p> 2025-01-15T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1238 USULAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PRODUKSI KABEL NYM DI PT.SUTANTO ARIFCHANDRA ELEKTRONIK 2025-01-18T14:02:37+07:00 Pahni Salman Alfarizi pahnisalman22@gmail.com Tofik Hidayat tofik.hdt@gmail.com <p>Tujuan Perancangan tata letak (layout) alternatif fasilitas produksi di PT. Sutanto ArifChandra Elektronik dengan menggunakan metode analisis beban jarak dan waktu produksi untuk mengoptimumkan beban jarak dan waktu produksi kabel NYA. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi, wawancara dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan analisa beban jarak, pada tata letak alternatif jumlah beban jarak yang dipindahkan adalah sebesar 61.800 kg.m yang semula 70.800 kg.m artinya terjadi efisien jarak sebesar 14,5%, dengan total biaya yang dibutuhkan pada tata letak alternatif untuk memproduksi 1000 kg kabel NYA menggunakan tenaga adalah sebesar Rp. 1.420.690 yang semula pada tataletak awal total biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1000 kg kabel NYA dengan menggunakan tenaga kerja adalah sebesar Rp. 1.475.000. Artinya terjadi efisiensi total biaya sebesar 3,6 % Sedangkan analisa waktu untuk memproduksi 1000 kg kabel NYA pada tata letak (layout) alternatif menghasilkan waktu normal sebesar 386 menit dan waktu standard sebesar 38,6 menit yang semula pada tata letak awal waktu normal sebesar 436 menit dengan waktu standard 43,6 menit. Hal ini artinya pada waktu produksi terjadi efisiensi waktu normal sebesar 9,1% dan waktu standard sebesar 10,6%.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1239 USULAN FASILITAS PENUNJANG PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) PADA PT. TRI MITRA MARGANDA UNGGUL 2025-01-18T14:11:39+07:00 Riza Maulana Kusumajati rizamaulanak14@gmail.com Fajar Nurwildani danifajar@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa saja yang menghambat produktivitas saat proses produksi part Leg Prop Stand 601 berlangsung. Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan secara berkala dengan menggunakan metode Quality Control Circle (QCC). Metode QCC terdapat delapan langkah yaitu menentukan tema, menentukan target, analisa kondisi yang ada, analisa penyebab, rencana penanggulangan, penanggulangan, evaluasi hasil, standarisasi dan tindak lanjut, tetapi penelitian ini hanya sampai pada langkah kelima saja. Dalam QCC juga membutuhkan alat bantu atau biasa disebut dengan tujuh alat (seven tool) yaitu checksheet, flow chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, cause and effect diagram, dan control chart. Dalam tahap pertama dengan data yang diperoleh maka ditetapkan tema “usulan desain fasilitas penunjang produksi untuk menurunkan waktu material handling” dengan target menurunkan waktu material handling sebesar 60%. Dari penelitian ini didapatkan tiga permasalahan yang saling berkorelasi, untuk rencana penanggulangan akan diusulkan yaitu desain ulang troli untuk menurunkan waktu material handling. Jika diterapkan, perusahaan akan mendapatkan cost sebesar Rp. 59.000-, setiap satu jam produksi dan target GSPH sebanyak 400 pcs selama satu jam produksi akan tercapai.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1240 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PRODUK CACAT MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOL PADA PRODUK KAIN PT. S. DUPANTEX PEKALONGAN 2025-01-18T14:25:56+07:00 Romzi Faozan romzifaozan111@gmail.com Fajar Nurwildani danifajar@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk Kain di PT. S. Dupantex Pekalongan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kecacatan produk sebagai pertimbangan dalam perbaikan kualitas produk. Metode penelitian menggunakan observasi, interview karyawan dan data sekunder dari perusahaan. Metode Seven tool pengendalian kualitas yaitu checksheet, histogram, stratifikasi, diagram pareto, scatter diagram, peta kendali p-chart, dan diagram fishbone. Hasil checksheet menunjukkan bahwa produk cacat Bad Stok 121 Unit, Non Standar 61 unit. Pada peta kendali p-chart, masih ada titik-titik yang berada diluar batas kendali (UCL dan LCL) sehingga bisa dikatakan bahwa proses tidak kendali, diperlukan perbaikan sesuai dengan diagram paretonya. Berdasarkan diagram paretto Berdasarkan diagram paretto tersebut, maka dapat ditentukan item pekerjaan yang berpotensi dilakukan studi value engineering adalah cacat Bad Stok agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Diagram fishbone menyimpulkan penyebab cacat yaitu pada faktor manusia yang terburu-buru, lelah sehingga kurang teliti dan fokus, serta pada mesin sering bermasalah dan kurangnya perawatan.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1241 ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI PART SUCTION PIPE PADA POMPA PERTANIAN 4 INCH DI CV REZEKI ABADI MACHINERY TAHUN 2021 2025-01-18T14:44:53+07:00 Rosiana Dwi Lestari rosianadwi.l15@gmail.com Fajar Nulwildani danifajar@yahoo.co.id <p>CV Rezeki Abadi Machinery merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pompa air seperti pompa pertanian, pompa banjir, pompa pemadam kebakaran, dan berbagai jenis pompa lainnya. Sejak bulan November 2020 perusahaan ini mendapatkan pesanan pompa pertanian 4 inch yang cukup bervariasi sehingga perusahaan perlu memfokuskan produksinya pada pompa jenis ini namun keterbatasan jumlah mesin dalam kondisi baik dan jumlah karyawan yang terbatas menyebabkan proses produksi pada beberapa bagian menjadi naik turun. Kondisi ini diperburuk oleh pesanan pompa jenis lain yang belum selesai sehingga hasil produksi perhari tidak tetap. Untuk mengatasi masalah produksi tersebut maka dilakukan peramalan produksi sebagai solusinya. Pengolahan data menggunakan data produksi selama 14 minggu sejak bulan November 2020 hingga Januari 2021 dengan metode Exponential Smoothing alpha 0,9 ; 0,5; 0,1 dan menghasilkan nilai error (MSE) terkecil yaitu menggunakan alpha 0,5 sebesar 296 serta Mean Absolut Deviation (MAD) sebesar 14, hal ini menjadikannya metode terbaik yang bisa diterapkan pada perusahaan.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1242 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PRODUK SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN) DI CV. SULTAN TEX KAB. TEGAL 2025-01-18T14:55:21+07:00 Sandy Eka Fananda sandiga71@yahoo.com Fajar Nurwildani danifajar@yahoo.co.id <p>Diera globalisasi saat ini dunia perindustrian khususnya indusri tekstil sangatlah pesat salah satunya perindustrian di Indonesia yaitu CV. Sultan TEX Merupakan industri tekstil yang memproduksi sarung, dalam penelitian ini ingin menerapkan pengendalian kualitas produksi agar tingkat kerusakan produksi rendah. Dengan metode Six Sigma akan terlihat berapa tingkat kerusakan produk yang cacat dalam setiap produksi dan hal – hal yang harus sebaiknya diterapkan pada perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga jenis kerusakan sarung yaitu cacat Berlubang, cacat Meletik dan cacat Renggang. Dengan menggunakan metode Six Sigma dapat diketahui bahwa kualitas sarung yang dihasilkan oleh perusahaan cukup baik yaitu 3,46 sigma dengan tingkat kerusakan 247.999 untuk sejuta produksi (DPMO). Implementasi peningkatan kualitas Six Sigma pada penelitian ini dapat diketahui bahwa ada tiga penyebab produk cacat tertinggi yaitu: Meletik sebanyak 63%, Renggang sebanyak 36% dan berlubang 2%. Hasil analisis dengan diagram sebab – akibat menunjukkan penyebab produk cacat dapat diketahui dari faktor manusia, bahan baku, metode dan mesin yang digunakan. Tindakan perbaikan untuk mengurangi tingkat kecacatan yang tinggi yaitu melakukan pembaruan Standard Operating Procedure (SOP), serta meningkatkan pengawasan operator agar selalu menggunakan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku sehingga dapat mengurangi tingkat kecacatan produk.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1244 PROSES DISTRIBUSI PRODUK FATTY ACID METHYL ESTER (FAME) B30 DI PT SINARMAS BIO ENERGY 2025-01-18T22:08:56+07:00 Subiyantoro Dwi Febriana subiyantorodwifebriana@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Dalam sistem jaringan manufaktur, terdapat kemungkinan satu unit induk bahan baku dan beberapa unit produksi yang terpisah antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini perusahaan melakukan pengiriman barang dengan sejumlah armada kendaraan. Pengelilingan kendaraan meliputi perencanaan operasi armada kendaraan untuk mengirim barang atau untuk menghasilkan pelayanan. Pengambilan keputusan, seperti pengelola truk, dapat mengambil rute yang panjang untuk mengembangkan penjadwalan dan rute yang baik dengan menerapkan langkah-langkah yang sudah ditetapkan sehingga penjadwalan dan kegiatan distribusi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.(1) Muat produk dengan volume tertentu yang merupakan volume perkiraan terdekat dengan yang lain. (2) Perhentian pada beberapa hari harus diatur untuk menghasilkan klaster yang ketat. (3) Membangun rute dimulai dengan perhentian paling jauh dari depot. Permasalahan penjadwalan jenis ketiga merupakan tipe lain dari permasalahan penjadwalan jenis ke 1. Namun dengan adanya ketentuan agar kendaraan atau alat angkut untuk kembali ke titik asal (sumber) maka permasalahan jenis ke 1 menjadi lebih kompleks.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1245 PERANCANGAN PROTOTIFE MINIATUR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP KAPASITAS 300 W 2025-01-18T22:21:44+07:00 Wasiran Wasiran wasiran15@yahoo.com <p>Penelitian yang telah dibuat ini bertujuan untuk merancang prototype miniatur pembangkit listrik tenaga uap sebagai alat peraga. Pada umumnya alat peraga ini untuk mengetahui bagaimana listrik digerakan oleh uap. Maka peneliti merancang alat peraga yang sederhana berbentuk miniatur. Maka dari itu untuk menghasilkan produk berupa model miniatur pembangkit listrik tenaga uap yang dapat digunakan untuk sebagai sarana dan prasarana praktikum fenomena dasar mesin. Pada perancangan alat tersebut komponen-komponen yang dirancang sangat sederhana sekali, karena daya listrik yang digunakan kapasitasnya kurang lebih 300 W. bahan bakar yang digunakan dengan menggunakan gas elpiji 3 kg selama selang waktu kurang lebih 5 jam dalam pemakai bahan bakar yang bertekanan 6 bar. Maka dari hasil perancangan model miniatur pembangkit listrik tenaga uap dapat mudah di desain dan di pahami langkah selanjutnya pada proses pembuatan dan perakitan. Jadi perancangan prototipe miniatur hanya untuk biaya perancanagan sekitar Rp 1.815.000,-.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1246 ANALISA POSTUR KERJA PADA KARYAWAN DEPARTEMEN PACKING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS ( OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SYSTEM ) DI PT. LAKUMAS TEXTILE-TEGAL 2025-01-18T23:00:34+07:00 Agung Alan Abdullah agung171199@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Perusahaan merupakan sebuah tempat dimana aktivitas produksi dilakukan, didalam perusahaan pekerja merupakan sumber daya yang terpenting untuk menjalankan proses bisnisnya. Pekerja pada perusahaan industri manufaktur juga memegang peranan yang sangat penting yang dapat mendukung kualitas dari suatu produk jadi, terutama apabila perusahaan masih menerapkan manual material handling. PT. Laksana Kurnia Mandiri Sejati (PT. LAKUMAS) Textile-Tegal merupakan perusahaan manufaktur yang memeproduksi benang textile yang memiliki kualitas baik. Dalam PT. LAKUMAS Textile-Tegal sendiri terdapat berbagai divisi pekerjaan, namun pada Divisi pekerjaan Packing menjadi fokus pengamatan dan pengambilan data penelitian, dapat diketahui Divisi Pekerjaan Packing ada 5 kegitan pekerjaan. Pekerja dalam posisi yang kurang baik dalam segi Ergonomi dan pengoprasiannya masih menggunakan manual handling, hal tersebut dapat menyebabkan keluahan Musculoskeletal yang tinggi. Tahap awal dari penelitian ini ialah penyebaran Quisioner Nordic Body Map (NBM) terhadap karyawan yang bekerja di Divisi Packing sebanyak 5 orang. Dari hasil penyebaran Quisioner NBM didapatkan hasil pengolahan data dan didapatkan bahwa banyak karyawan Divisi Packing mengeluhkan sakit pada punggung, pinggang, kaki pada betis kanan dan betis kiri. Setelah mengetahui keluhan pada pekerja Divisi Packing, selanjutnya ialah menganalisa postur tubuh dengan metode OWAS ( Ovako Work Posture Anlalysis Sistem ) dengan metode ini dihasilkan pada kegiatan pekerjaan 4 dan 5 menghasilkan nilai akhir 4 artinya pada sikap tersebut dapat menimbulkan cedera Musculosceletal Disorders, dan perlu adanya perbaikan segara.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1247 ANALISA PERBANDINGAN TIME MOTION STUDY PENGERJAAN MENCACAH SABUT KELAPA DENGAN ALAT BANTU MESIN PENCACAH SABUT KELAPA 2025-01-18T23:13:47+07:00 Andri Hermawan ahersomamihardja@gmail.com W.Djoko Yudisworo djokoyudisworo@gmail.com <p>Dengan berlimpahnya bahan baku, para pengusaha memanfaatkannya dengan menjadikan sabut kelapa sebagai bahan dasar dari proses pembuatan sapu sabut kelapa, tetapi dalam pengolahannya masih banyak yang memakai metode-metode konvensional dengan cara di tumbuk sampai menjadi serabuta’ Agar dapat dilakukan secara efektif maka dirasakan perlu ada bantuan teknologi dengan menggunakan alat bantu Mesin Pencacah Sabut Kelapa. Namun untuk memastikan bahwa alat bantu tersebut telah meningkatkan efektifitas pengerjaan pencacahan sabut kelapa ini maka perlu dianalisa perbandingan Time Motion Study dari kedua cara tersebut. Dengan membandingkan Waktu Baku diantara dua metode tersebut kita dapat mengetahui berapa jauh perbedaan tersebut sehingga dapat dengan mudah memperkirakan berapa jumlah hasil yang dihasilkan produk hasil cacahan Sabut Kelapa tersebut dalam satuan waktu tertentu, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan jumlah sabut kelapa yang tersedia.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1248 ANALISA POSTUR KERJA PADA OPERATOR MESIN BUBUT DENGAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) DI DIVISI SUMBER DAYA AIR PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) 2025-01-18T23:20:38+07:00 Dimas Prakoso dimasprakoso2512@gmail.com Zulfah Zulfah ulfah_sz@yahoo.com <p>Operator merupakan seseorang yang bekerja mengoperasikan mesin tertentu dan melakukan pekerjaannya secara terus-menerus serta dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga operator sering mengeluhkan sakit pada saat melakukan pekerjaan dan mengeluhkan sakit pada saat sesudah melakukan suatu pekerjaan. Salah satu Operator yang ada di Divisi SDA PT. Barata Indonesia (Persero) yaitu operator mesin bubut, operator mesin bubut seringkali mengeluhkan sakit pada bagian punggung, betis, dan lengan bawah. Untuk mengetahui tingkat keluhan para pekerja tersebut, maka dilakukan penelitian pada postur kerja operator mesin bubut dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan metode skoring Rapid Entire Body Assessment (REBA). Dimana 9 operator mesin bubut menjadi sampel data kuesioner Nordic Body Map dan pengukuran postur kerja dilakukan terhadap 1 orang operator mesin bubut. Berdasarkan hasil analisis postur kerja metode REBA yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai skor akhir adalah 5 (Sedang), dimana postur kerja operator mesin bubut tersebut diperlukan tindakan lebih lanjut dan diperlukan perubahan sikap kerja untuk perbaikan postur kerja.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1249 ANALISIS POSTUR KERJA OPERATOR ASSEMBLY LINE MESIN PUMP 4 INCH DENGAN METODE REBA DI CV REJEKI ABADI MACHINERY 2025-01-18T23:27:57+07:00 Naufal Farras Zaky naufal.fzaky@gmail.com M. Fajar Nurwildani danifajar@yahoo.co.id <p>Perancangan suatu metode kerja dan stasiun kerja harus mempertimbangkan postur tubuh dari pekerja. Metode kerja dan stasiun kerja yang dirancang harus membuat pekerja memiliki postur tubuh yang ergonomis saat melakukan pekerjaannya. Tanpa adanya postur tubuh yang ergonomis bisa menyebabkan pekerja bekerja pada postur tubuh yang tidak alami, dan jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan cedera pada pekerja. Salah satu contoh perusahaan yang berjalan di bidang manufaktur adalah CV Rejeki Abadi Mandiri atau CV. RAM. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu berupa mesin pompa dan engineering. Berdasarkan hasil observasi, pada CV. RAM ditemukan pekerja yang masih bekerja dengan metode yang tidak ideal atau tanpa dukungan stasiun kerja yang baik, seperti meja maupun kursi, terutama di bagian Assembly Line, yaitu pada part IC Adaptor dan part Housing. Dilakukan penilaian postur kerja dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengukur tingkat resiko cidera pada pekerja tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada pekerja part IC Adaptor tingkat resikonya adalah 2, dengan tingkat resiko cidera rendah, dan pada pekerja part Housing mendapatkan tingkat resiko 9, yaitu tingkat resiko cidera tinggi. Maka dari itu diperlukan adanya tindakan perbaikan tertentu untuk mengurangi tingkat resiko yang dihasilkan pada bagian tersebut.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1250 ANALISIS WAKTU STANDAR PRODUKSI NAPLE PADA BAGIAN PEMBUBUTAN DAN PEMOTONGAN DENGAN METODE WORK SAMPLING 2025-01-18T23:35:50+07:00 Refo Abdi Nusantara nusantaraabdi99@gmail.com Siswiyanti Siswiyanti siswieyanti@gmail.com <p>UPTD Laboratorium Perindustrian LIK Tegal untuk saat ini sedang memproduksi naple yang terbuat dari bahan kuningan, dimana dalam masalah ini proses pada bagian pembubutan dan pemotongan terkadang kurang stabil dimana produksi lamanya proses produksi pada 2 bagian tersebut dikarenakan kurang produktifnya karyawan dalam menggunakan waktu kerjanya maka dari itu perlu dilakukan pengukuran kerja untuk menetapkan waktu standar dalam pembuatannya dengan menggunakan metode work sampling,karena penggunaan sampling bisa mengetahui distribusi waktu yang dilakukan oleh pekerja selama waktu kerja berlangsung, Metode Sampling kerja sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki siklus waktu yang relatif panjang. Prosedur penggunaannya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktivitas kerja untuk selang waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mesin atau operator tersebut dalam keadaan bekerja atau menganggur (idle), dimana dengan metode ini akan menentukan berapakah waktu standar dalam pembuatan naple khususnya di bagian pembubutan dan dapat membantu perusahaan dalam menentukan kapasitas produksi dan menetapkan jumlah tenaga kerja yang optimal dalam pembuatan naple tersebut. Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan maka ditetapkan waktu standar untuk pembubutan pada produksi naple yaitu selama 25 menit/unit dan dari hasil tersebut maka didapatkan juga jumlah tenaga kerja berdasarkan waktu standar dimana hasilnya menunjukan 2, maka perusahaan perlu menambah tenaga kerja pada bagian pembubutan tersebut, dan didapatkan waktu standar untu proses pemotongan sebesar 23detik/unit, dan didapatkan juga hasil kebutuhan tenaga kerja berdasarkan waktu standar pada bagian pemotongan hasilnya 1, maka perusahaan tidak perlu menambah pekerja pada bagian pemotongan tersebut.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1251 ANALISA POSTUR KERJA OPERATOR PRINTING DI PT SAMPANGAN DUTA PANCA SAKTI TEKSTIL MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) 2025-01-18T23:44:46+07:00 Zhabiyan Rafnan zhabiyanrafnan@gmail.com Eko Budiraharjo ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Aktivitas kerja operator pada proses printing di PT Sampangan Duta Panca Sakti Tekstil dilakukan dengan postur kerja berdiri, lengan bertumpu dan tubuh yang membungkuk dalam mengoperasikan mesin yang dikerjakan. Postur kerja operator printing sesuai yang dijelaskan tidak ergonomis yang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal, dalam jangka waktu yang lama menimbulkan keluhan pada pergelangan tangan, bahu, lengan dan kaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa postur kerja pada operator printing serta merekomendasikan tindakan yang mungkin dibutuhkan untuk dilakukan perbaikan guna mengurangi risiko cedera musculoskeletal. Langkah awal penelitian adalah melakukan penyebaran kuesioner Nordic Body Map (NBM) terhadap 10 operator printing. Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa keluhan yang paling besar dirasakan oleh operator printing adalah keluhan pada bagian pergelangan tangan. Setelah mengetahui keluhan yang dirasakan, langkah selanjutnya melakukan analisa pengukuran postur kerja dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) melalui hasil dokumentasi foto dan melakukan wawancara kepada salah satu operator printing untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Dari penelitian yang telah dilakukan pada operator proses printing menghasilkan nilai skor 4 dengan tingkat aksi kategori 2. Dengan demikian diperlukan adanya investigasi lebih lanjut dan perubahan untuk perbaikan sikap kerja pada pekerjaan yang sedang dilakukan tersebut untuk mencegah terjadinya risiko cedera yang lebih tinggi pada otot skeletal.</p> 2025-01-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1252 ANALISIS PENGASAP IKAN DENGAN SISTEM PENGASAP OTOMATIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 DAN SENSOR SUHU LM35 2025-01-19T00:05:16+07:00 Arry Darmawan arry.researcher@gmail.com Doni Bowo Nugroho arry.researcher@gmail.com Anang Prasetyo arry.researcher@gmail.com <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengetahui kemampuan sistem pengasap ikan secara otomatis menggunakan mikrokontroller ATMega8 dan sensor suhu sebagai pengoptimalan pengasapan ikan. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan pendekatan model 4D (define, design, develop dan desiminate). Data diperoleh melalui pengamatan, pengujian dan dokumentasi. Kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rancang sistem pengasap ikan secara otomatis menggunakan mikrokontroller ATMega8 dan sensor suhu sebagai pengoptimalan pengasapan ikan. Cara kerja sistem pengasapan ikan adalah dengan mengontrol putaran dan waktu pengasapan menggunakan mikrokontroler ATMega8. Sistem pengasapan mampu menghasilkan 2 kilogram ikan lele asap dalam waktu 60 menit.</p> 2025-01-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1253 PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA PEMESANAN MENU MAKANAN DAN MINUMAN MENGGUNAKAN METODE FIFO (FIRST IN FIRST OUT) DI BAGIAN MCCAFE, MCDONALD’S SUTOYO TEGAL 2025-01-19T00:14:39+07:00 Muhammad Nidzar Nidzar39@gmail.com Eko Budiraharjo Ekobudiraharjo@yahoo.com <p>Pada saat ini MCCAFE (Mcdonald’s Sutoyo Tegal) sudah mengunakan cara Komputerisasi untuk pemesanan makanan dan minuman dimana Sudah menggunakan komputer/android dalam pencatatan makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan. Dalam cara ini dapat mempermudah pembuatan pesanan walau menumpuknya pesanan. Dalam menghadapi persaingan bisnis, pihak perusahaan sebuah restoran sudah menggunakan strategi agar dapat menarik minat konsumen. Oleh karena itu dibutuhkan sistem secara online yang dapat membantu dalam pelayanan di MCCAFE (Mcdonald’s Sutoyo Tegal). Metode yang akan diaplikasikan pada penelitian ini adalah first in first out dimana implementasinya digunakan untuk menentukan pelayanan pada pelanggan dengan asumsi siapa yang pesan duluan itu yang akan dilayani duluan, Sedangkan pemilihan komputerisasi dikarenakan mudah dalam pengoperasianya dan juga sifat dari komputer yang fleksibel menjadi salah satu alasannya. Dalam hal ini, pengaplikasiannya akan disentralkan pada kasir.</p> 2025-01-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1254 ANALISA PETA KENDALI C-CHART PADA PROSES PRODUKSI GETAH PINUS DI PERHUTANI PINE CHEMICAL INDUSTRI PEMALANG 2025-01-19T00:20:38+07:00 Narendra Adityatama narendraajja2017@gmail.com Saufik Luthfianto saufik.ti.upstegal@gmail.com <p>Tingkat kerusakan pada produk gondorukem memiliki kerusakan rata-rata kerusakan sebesar 1745. Dengan menggunakan batas toleransi sebesar 3(tiga). Batas kendali atas (UCL) sebesar 81,05 serta batas kendali bawah (LCL) sebesar 35,31. Sehingga dari diagram C-Chart tersebut terlihat bahwa kerusakan produk tiap proyeknya masih dalam batas kendali dengan demikian pengendalian kualitas yang dilakukan pada perum perhutani pine chemical industri sudah berjalan baik , hal ini terbukti dengan kerusakan produk yang terjadi masih dalam batas kendali atas dan batas kendali bawah. Dari hasil studi lapangan diatas dengan batas toleransi 1 (satu) sebagai acuan untuk melaksanakan pengendalian kualitas diperusahaan, sehingga menjaga kualitas produk. Hasil analisis dengan diagram sebab- akibat menunjukan penyebab produk cacat dapat diketahui manusia, bahan baku, metode dan mesin. Tindakan perbaikan untuk mengurangi cacat yaitu melakukan mengupdate Standard Operating Procedure (SOP), serta melakukan pengawasan operator untuk tidak melakukan kesalahan dan mengurangi produk cacat.</p> 2025-01-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1255 PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN ROTI PT MANDIRI AKUR PRATAMA TEGAL 2025-01-19T00:30:24+07:00 Riyan Prasetya Bagaskara bkara2614@gmail.com Siswiyanti Siswiyanti siswieyanti@gmail.com <p>Roti adalah sebuah penganan sumber karbohidrat yang dianggap sangat praktis untuk kehidupan masa kini yang serba cepat dan praktis. Banyak kaum milenial sarapan pagi hanya dengan roti dan susu atau teh. Begitu juga dengan makan malam. Rasa yang enak dan beragam, bentuk yang unik tanpa mengurangi kandungan gizi didalamnya menjadi alasan utama mengapa roti menjadi sebuah pilihan utama dalam menu sehari-hari. Bahan dasar pembuatan roti adalah tepung, air, ragi, garam, gula, lemak, susu, telur dan bread improver. Tepung merupakan bahan dasar pembuatan roti. Tepung dibedakan berdasarkan kandungan glutennya. Air digunakan sebagai pelarut dari berbagai bahan yang digunakan dalam adonan roti. Selain itu, air juga digunakan sebagai pengontrol suhu. Ragi digunakan sebagai pengembang agar roti mempunyai tekstur yang lembut. Gula digunakan sebagai penambah rasa. Lemak digunakan untuk membuat roti yang dihasilkan menjadi lembut dan tidak lengket di loyang. Telur bermanfaat untuk menambah kandungan protein dan membantu proses pengembangan adonan. Sedangkan bread improver digunakan sebagai bahan tambahan untuk mengawetkan roti. Proses dalam pembuatan roti terdiri dari pengadukan bahan yaitu pencampuran bahan-bahan yang digunakan dalam komposisi yang tepat. Proses kedua yaitu peragian untuk mendapatkan tekstur roti yang mengembang. Selanjutnya adalah proses pembentukan. Langkah terakhir adalah pemanggangan. Roti memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga dapat dikerjakan oleh industri kecil. Berbagai macam varian yang ada dengan nilai jual terjangkau dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.</p> 2025-01-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/SNaTIPs/article/view/1256 ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI DIVISI SUMBER DAYA AIR PT. BARATA INDONESIA (PERSERO) 2025-01-19T00:40:44+07:00 M. Syaiful Anwar syaifulanwar1090@gmail.com Zulfah Zulfah ulfah_sz@yahoo.com <p>Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan terpelihara dengan baik dan cepat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik. Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan pekerjaan sehari-hari (rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama lainnya. Divisi Sumber Daya Air PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan perusahaan hidromekanikal pembuatan pintu air dan pipa saluran air. Divisi Sumber Daya Air PT. Barata Indonesia (Persero) adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam kegiatan operasional/pabrikasi, Divisi Sumber Daya Air PT. Barata Indonesia (Persero) memiliki beberapa potensi bahaya seperti kebisingan, paparan sinar las, percikan api las, terjepit pada mesin press, tergores/tersayat material tajam dan masih banyak potensi bahaya yang lainya. Setelah dilakukan pengamatan ditemukan bahwa Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Divisi SDA PT. Barata Indonesia (Persero) meliputi komitmen K3 perusahaan, struktur organisasi, perencanaan, implementasi, pemantauan dan evaluasi, peninjauan ulang dan peningkatan kerja.</p> 2025-01-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Snatips