Main Article Content
Abstract
Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dapat diterapkan pada dunia instansi yaitu salah satunya pada program studi S-1 Teknik Industri Universitas Kadiri dalam bidang praktik proses manufaktur.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada praktek proses manufaktur agar dapat memberikan perbaikan pada manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja. K3 memiliki tujuan untuk membuat sistem manajemen K3 agar kegiatan yang dilakukan pada area kerja dapat meminimalkan atau menghilangkan risiko terkait kecelakaan kerja. Risk Priority Number (RPN) merupakan hasil perkalian dari nilai efek keseriusan (Severity), terjadinya kegagalan yang berhubungan dengan efek (Occurrence) dan deteksi kegagalan sebelum terjadi pada pelanggan (Detection). Melakukan observasi penelitian dilakukan dengan tahapan identifikasi risiko dan faktor risiko pada praktek proses manufaktur dengan pengamatan langsung dilapangan selama periode penelitian. Melakukan analisis faktor risiko yang sering terjadi pada lokasi praktek proses manufaktur serta memberi masukan pada ketua jurusan tentang alternatif perbaikan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja pada praktek proses manufaktur. risiko tertinggi adalah terkena panas besi dengan nilai Severity (S) mencapai 4, occurance (O) bernilai 5, dan Detection (D) bernilai 4. Sehingga dapat diperoleh nilai RPN (Risk Priority Number) dengan mengalikan komponen S, O, dan D bernilai 80. Lalu, disusul kejadian risiko selanjutnya adalah terkena percikan api dengan nilai Severity (S) bernilai 5, occurance (O) bernilai 3, dan Detection (D) bernilai 5 dengan nilai RPM 75. Maka, dalam hal ini kegiatan praktikum memiliki resiko yang bisa diminimalisir dengan kehati- hatian dalam melakukan aktivitas setiap tahap kegiatannya.