https://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/issue/feedSenaspetika2024-08-22T23:39:14+07:00Munadimunadi@gmail.comOpen Journal Systemshttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/331Penggunaan Catatan Komunitas Studygram sebagai Media Belajar Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa2024-08-21T23:34:06+07:00Anis Solati Siyam Faridahanissolatisiyam2@gmail.comPonoharjoponoharjo@gmail.comAhmadiAhmadi_ak@yahoo.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media belajar dari catatan komunitas <em>studygram </em>pelajaran matematika materi trigonometri ditinjau dari gaya belajar yang dimiliki siswa.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah 6 siswa dari kelas X BDP 3 SMKN 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal. Pengambilan subjek menggunakan teknik <em>purposive sampling </em>dengan kriteria 1) siswa yang telah mengisi angket gaya belajar 2) 2 (dua) siswa yang mendapat rangking tertinggi di gaya belajarnya. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Analisis data dengan reduksi data, <em>display </em>data, dan verifikasi/kesimpulan.</p> <p>Hasil penelitian menyatakan bahwa siswa gaya belajar visual memenuhi 5 indikator penggunaan media belajar siswa, yaitu : 1) meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran, 2) meningkatkan gairah belajar siswa, 3) meningkatkan minat dan motivasi belajar, 4) mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam, 5) meningkatkan kualitas pembelajaran. Siswa gaya belajar auditorial memenuhi 5 indikator penggunaan media belajar siswa yang sama dengan gaya belajar visual. Dan siswa gaya belajar kinestetik memenuhi 4 indikator penggunaan media belajar siswa, yaitu : 1) memudahkan penyampaian pesan, 2) membuat pembelajaran lebih menarik, 3) meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran, dan 4) meningkatkan kualitas pembelajaran.</p>2024-08-20T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/334Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Peserta Didik dalam Penyelesaian Permasalahan Matematika2024-08-21T23:34:06+07:00Tiara Maylisa Artameviatiaramaylisa35@gmail.comDian Nataria Oktavianidianwapur@gmail.comIbnu Sinaibnusinaupstegal@gmail.com<p>Penelitian ini dilatarbelakangi masih terdapat peserta didik yang belum dapat mengaitkan antar konsep dalam satu topik yang sama ketika pembelajaran matematika. Kemampuan peserta didik dalam mengaitkan materi bangun datar dengan materi lain diluar matematika dan dalam kehidupan sehari-hari juga masih kurang. Masih terdapat beberapa peserta didik yang aktif menjawab pertanyaan hubungan suatu representasi konsep dan prosedur, memahami antar topik matematika, dan mengaplikasikan konsep matematika dalam bidang lain atau dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis peserta didik sekolah dasar pada materi bangun datar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Adapaun langkah penelitian yaitu mendesain penelitian, penentuan lokasi, mempersiapkan instrument penelitian, validasi dan revisi instrumen, uji coba, analisis data, melakukan penyimplan, dan menyajikan data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan koneksi matematis peserta didik sekolah daar tergolong sedang pada materi bangun datar.</p>2024-08-20T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/330PENELUSURAN PENYEBAB KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN AKM DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT2024-08-21T23:34:07+07:00Nurul Baeti nurul12nurulbaeti124@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal uraian AKM materi tabung peserta didik kelas IX. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner ARP, hasil tes uraian soal AKM materi tabung, dan hasil wawancara. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 6 subjek penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling.</em>. Berdasarkan hasil analisis data dan wawancara menunjukan bahwa faktor penyebab peserta didik melakukan kesalahan adalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, tidak terbiasa menuliskan ditanya, terburu-buru dan tidak teliti, tidak dapat merencanakan solusi untuk mengerjakan soal, salah dalam menuliskan rumus dengan tepat, tidak menyadari telah melakukan kesalahan operasi hitung, dan tidak melakukan operasi hitung dengan benar, kesalahan yang dilakukan sebelumnya, dan tidak menuliskan satuan dengan tepat. Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan tentang satuan luas dan satuan volume, hendaknya membaca berulang-ulang saat mengerjakan soal AKM, belajar secara teratur dan membiasakan diri mengerjakan soal matematika, dan pada saat pembelajaran diharapkan benar-benar memperhatikan apa yang sedang dijelaskan guru. Seorang pendidik hendaknya memberikan soal-soal yang lebih bervariasi, sebelum memulai pembelajaran terkait bangun ruang hendaknya menanyakan peserta didik terkait satuan luas, volume dan perubahan/konversinya.</p> <p> </p>2024-08-20T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/324IDENTIFIKASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS ETNOMATEMATIKA 2024-08-21T23:34:07+07:00Nanda Dwi Nur Frosantorestu@gmail.comDian Nataria Oktavianidianwapur@gmail.comIbnu Sinaibnusinaupstegal@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman matematis siswa dalam menyelesaikan soal berbasis etnomatematika. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Wanarejan, subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 siswa kelas IV. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data diantaranya adalah tes, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.</p> <p>Hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Subjek dengan kemampuan pemahaman matematis tinggi memenuhi semua indikator yaitu indikator pertama mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh, indikator kedua menerjemahkan dan menafsirkan makna (simbol, gambar dan kalimat matematis), indikator ketiga memahami dan indikator keempat menerapkan ide matematis. 2) Subjek dengan kemampuan pemahaman matematis sedang memenuhi 3 indikator yaitu indikator pertama mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh, indikator ketiga memahami dan indikator keempat menerapkan ide matematis. 3) Subjek dengan kemampuan pemahaman matematis rendah memenuhi satu indikator yaitu indikator pertama mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Kemampuan Pemahaman Matematis, menyelesaikan soal berbasis Etnomatematika.</em></p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/332Keterampilan Proses pada LKPD Etnomatematika Motif Sarung Goyor Pemalang2024-08-21T23:34:07+07:00Rizqi Monica Muzakiyah Muzhakiyahmuzhakiyah@gmail.com<p>berbasis etnomatematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi yang bertujuan untuk mengeksplorasi etnomatematika pada sarung goyor Pemalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etnomatematika yang terdapat dalam proses pembuatan sarung goyor yaitu meliputi aktifitas matematika menghitung, mengukur dan mendesain. Sedangkan pada motif sarung goyor terdapat unsur matematika yaitu bangun datar yaitu segi tiga, segi lima, lingkaran, persegi, persegi panjang belah ketupat dan jajar genjang. Sedangkan hasil implementasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika pada peserta didik adalah peserta didik memahami konsep matematika pada materi segi banyak dan juga lebih mengetahui budaya disekitar mereka. Keterampilan proses yang dinilai adalah melalui lima indikator yaitu mengamati, mengklasifikasi, menerapkan, pemecahan masalah, mengkomunikasikan hasil.Hal ini di tunjukan pada presentase tertinggi nilai indikator yang tertinggi yaitu pada indikator Pemecahan Masalah di mana peserta didik memerlukan bantuan media gambar, namun peserta didik juga senang dengan tantangan pemecahan masalah, karena peserta didik dituntut untuk berpikir menggunakan kreatifitas mereka.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/329Respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika pada pembelajaran tatap muka terbatas2024-08-21T23:34:07+07:00Murni Dwi Fajar Murniatidwifajarmurnia@gmail.com<p><strong>Abstrak: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika pada pembelajaran tatap muka terbatas. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan 3 tahap yaitu mendata respon peserta didik , menganalisis data dan mendapatkan hasil. Sebelumnya data telah memalui proses validasi oleh validator ahli dua dosen matematika dan satu dosen bimbingan konseling. Respon peserta didik diambil sebanyak 32 orang peserta didik kelas 7 berasal dari SMP Negeri 1 Adiwerna menggunakan angket dan wawancara.angket respon terdiri dari 5 indikator yaitu format, relevansi, perhatian, kepuasan dan percaya diri. Hasil respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika pada pembelajaran atap muka terbatas adalah sangat positif dengan presentase 91,7%.</p> <p><strong>Kata Kunci: Respon Peserta didik, Pembelaajaran Tatap Muka Terbatas</strong></p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/328PENGEMBANGAN MODUL BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MOTIF SARUNG GOYOR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS2024-08-21T23:34:07+07:00Nur Afni Muflichatinnafnii69@gmail.comDian Nataria Oktavianidianwapur@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul bangun datar berbasis etnomatematika sarung goyor untuk mendeskripsikan pengembangan modul bangun datar berbasis etnomatematika sarung goyor untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis yang valid pada peserta didik di SDN 3 Wanarejan tahun 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan metode <em>Research & Development (R&D) </em>dengan model ADDIE yang dibatasi oleh peneliti hana sampai 3 tahap saja yaitu (<em>Analyze, Design, Development</em>). Instrumen pengumpulan data diperoleh dari angket terbuka, wawancara via <em>whatsapp</em> dan angket validasi. Data yang diperoleh dari angket validasi dihitung dengan pedoman kategori penilaian untuk menentukan kualitas modul. Hasil validasi aspek desain isi modul diperoleh sebesar 3,55, aspek kelayakan isi 3,72, aspek kelayakan bahasa 3,73, aspek penyajian 3,83, dan aspek belajar mandiri sebesar 4,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sangat valid digunakan dalam proses pembelajaran.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/327Perbedaan Kemampuan Literasi Matematis Peserta Didik SMK Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning2024-08-21T23:34:07+07:00Rokhmatul Munawarohrokhmatull13@gmail.comEleonora Dwi Wahyuningsiheleonoradwi60@gmail.comMunadimunadi76@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan literasi matematis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran <em>Contextual Teaching and Learning</em> dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu T<em>rue Eksperimental Design</em> tipe <em>Posttest-Only Control Design</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Multimedia (MM) semester genap di SMK Negeri 1 Dukuhturi tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 103 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X MM 3 sebagai kelas eksperimen, kelas X MM 1 sebagai kelas kontrol, dan kelas X MM 2 sebagai kelas uji coba dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan <em>Cluster Random Sampling</em>. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi dan tes kemampuan literasi matematis. Berdasarkan perhitungan analisis uji hipotesis menggunakan uji ANAVA dua jalan dengan taraf signifikansi diperoleh yang artinya ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan literasi matematis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran <em>Contextual Teaching and Learning</em> dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional jika ditinjau dari kemampuan awal.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/326DESKRIPSI PENGEMBANGAN LKPD GEOMETRI MELALUI EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA DENGAN MEDIA MOTIF SARUNG GOYOR2024-08-21T23:34:07+07:00Muhamad Bagus Pramanabaguspramana20@gmail.comDian Nataria Oktavianidianwapur@gmail.com<p>Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan serta menghasilkan LKPD geometri melalui eksplorasi etnomatematika dengan media motif sarung goyor pada materi bangun datar yaitu persegi, persegi panjang, dan segitiga yang valid. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu ADDIE yang meliputi analisis <em>(analysis)</em>, desain <em>(design)</em>, pengembangan <em>(development)</em>, implementasi <em>(implementation)</em> dan evaluasi <em>(evaluation)</em>. Pada penelitian ini tahapan yang digunakan dimodifikasi dan dibatasi hanya sampai pada tahap pengembangan <em>(development).</em> Instrumen yang digunakan untuk mengukur kevalidan dari LKPD yang dikembangkan adalah angket kevalidan oleh ahli dan guru matematika. Kevalidan LKPD dinilai dari penilaian para ahli dengan skor maksimal 4 untuk setiap pernyataan. Hasil penilaian LKPD dari dua dosen dan satu guru yaitu sebesar 3,6 sehingga dapat diartikan LKPD yang dikembangkan memiliki kategori sangat valid. </p> <p> </p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/325IDENTIFIKASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS DI KELAS VIIG SMP N 17 KOTA TEGAL2024-08-21T23:34:07+07:00Maulidia Dinidinimaulidia997@gmail.comHj. Isnaniisnaniskripsi@gmail.comAhmadiAhmadi_ak@yahoo.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah yang dilihat dari tingkat disposisi matematisnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Kota Tegal. Dengan subjek penelitian kelas VII G berjumlah 6 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan <em>purposive sampling.</em>Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah angket, tes, wawancara dan dokumentasi.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan disposisi tinggi pada tes mampu memenuhi tiga indikator yaitu memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana walaupun masih belum sempurna. Dan untuk kemampuan pemecahan masalah lisan mampu memenuhi semua indikator yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali walau masih kurang dalam memahami sehingga hasil kurang sempurna. Kemampuan pemecahan Masalah Siswa dengan Disposisi Matematis Sedang pada tes mampu memenuhi dua indikator yaitu membuat rencana dan melaksanakan rencana. Dan untuk kemampuan pemecahan masalah lisan mampu memenuhi semua indikator yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali walau hasil kurang sempurna. Kemampuan pemecahan Masalah Siswa dengan Disposisi Matematis Rendah pada tes mampu memenuhi dua indikator yaitu membuat rencana dan melaksanakan rencana walau pun masih belum sempurna. Dan untuk kemampuan pemecahan masalah lisan mampu memenuhi satu indikator yaitu memahami masalah.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Kemampuan Pemecahan Masalah, Disposisi Matematis, Soal Materi garis dan sudut.</p> <p> </p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/322lulu rahmah2024-08-21T23:34:07+07:00Lulu Urohmahluluurrohmah901@gmail.com<p>Aktivitas mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis dapat diibaratkan sebagai kegiatan memotret. Dalam memotret memerlukan alat potret yang disebut dengan instrument penilaian, sedangkan gambar hasil potretan dalam kegiatan penilaian dikenal dengan data penilaian. Instrumen penilaian harus memiliki bukti validitas dan reliabilitas. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Kemampuan pemecahan masalah matematis pada penelitian ini berdasarkan polya . Dimana Soal-soal tes yang diujikan merupakan soal dalam bentuk uraian sebanyak 5 nomor. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ke-5 soal tes kemampuan pemecahan masalah adalah reliabel dengan alpha cronbach sebesar 0, 569 r tabel 0,388 dan validitas ke 5 butir soal tersebut adalah valid sehingga layak untuk digunakan.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/323Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Etnomatematika pada Motif Sarung Goyor2024-08-21T23:34:07+07:00Dini Nur Afifahnurafifahdini5@gmail.comDian Nataria Oktavianidianwapur@gmail.comAhmadiAhmadi_ak@yahoo.com<p>Etnomatematika merupakan strategi pembelajaran matematika yang beriringan dengan budaya kearifan lokal setempat. Pembelajaran etnomatematika ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan aktivitas siswa. Etnomatematika juga dapat digunakan sebagai jembatan penganalan budaya kepada siswa di era global untuk melawan degradasi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran etnomatematika pada motif sarung goyor yang merupakan produk budaya Desa Wanarejan Pemalang Jawa tengah. Fokus pada penelitian ini yaitu terletak pada sarung goyor yang dijadikan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika mengenai bangun datar pada kelas IV MI Al-Qoryah Wanarejan dan keberhasilan proses pembelajaran serta keaktifan siswa. Metode penelitian menggunakan lembar observasi dengan mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan media sarung goyor dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga kemudian menarik kesimpulan. Setelah dilakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran etnomatematika pada motif sarung goyor berupa konsep geometri bangun datar, sarung goyor dijadikan media pembelajaran mata pelajaran matematika mengenai bangun datar dan mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan dan sebagai upaya pengenalan budaya setempat.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/320Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum2024-08-21T23:34:07+07:00Siti Nur Azizahsitinurazizah4715@gmail.comMunadimunadi76@gmail.comIbnu Sinaibnusinaupstegal@gmail.com<p>ABSTRAK</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Kemampuan Numerasi, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) <br>Penelitian ini bertujuan untuk : untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi peserta didik dalam menyelesaikan soal materi bangun ruang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V A Semester Genap SDN Kemantran 01 Tahun Ajaran 2021/2022. Pengambilan subjek menggunakan purposive sampling dari nilai tes kemampuan literasi numerasi sebanyak 6 subjek yaitu masing-masing 2 subjek dengan kemampuan literasi numerasi tinggi, 2 subjek dengan kemampuan literasi numerasi sedang dan 2 subjek dengan kemampuan literasi numerasi rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Indikator kemampuan literasi numerasi yang digunakan yaitu menurut Han, W., Santoso & dkk, (2017) yang terdiri dari (1) Menggunakan berbagai macam angka dan symbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. (2) Menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, diagram, dan lain sebagainya). (3) Menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Berdasarkan analisis hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Kemampuan literasi numerasi tinggi memenuhi indikator (1),(2), dan (3), Kemampuan lietrasi sedang memenuhi indikator (1),(2), dan kemampuan literasi numerasi rendah dapat memenuhi indikator (1). Dengan hasil penelitian dari 22 peserta didik ada 4 peserta didik kategori literasi numerasi tinggi, 14 peserta didik kategori sedang, dan 4 peserta didik kategori rendah. </p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/321INSTRUMEN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA : ANALISIS TINGKAT KESUKARAN, DAYA BEDA, RELIABILITAS DAN VALIDITAS BUTIR SOAL2024-08-21T23:34:07+07:00Sri Alfiana Hikmahsrialfiana@gmail.comParidjomuhparidjo@gmail.comIbnu Sinaibnusinaupstegal@gmail.com<p>Instrumen penilaian yang baik adalah yang dapat mengungkapkan data sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, bersifat tetap, stabil atau dapat diandalkan, memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi dan memiliki indeks diskriminasi yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda unsur-unsur yang digunakan untuk mengungkap kemampuan literasi matematika peserta didik. Soal tes yang diujikan berupa esai dengan 5 nomor. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 5 soal tes kemampuan literasi matematika valid dan perhitungan realibilitas sebesar 0,929. Indeks tingkat kesukaran 5 soal tes kemampuan literasi matematika tersebut dalam kategori mudah dengan persentase 20% dan sedang 80%.Tingkat daya beda soal tes kemampuan literasi matematika dalam kategori sedang.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/318 Analisis Kemampuan Literasi Numerasi pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar2024-08-21T23:34:07+07:00Sri WidiyantiSriwidi278@gmail.comMunadi Munadimunadi76@gmail.comM. Shaefur Rokhman M. Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.com<p>Literasi numerasi sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan Sehari-hari. Pada semua jenjang pendidikan saat ini mulai diterapkan dengan kemampuan literasi numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi peserta didik kelas V tingkat Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Instrumen tes terdiri dari 5 soal literasi numerasi. tes dilaksanakan untuk mengkategorikan kemampuan literasi yang dimiliki peserta didik. Selanjutnya dilakukan proses wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung antara peneliti dengan peserta didik. Subjek yang akan diwawancara dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Berdasarkan hasil penelitian Dari 21 peserta didik yang melakukan tes dan wawancara sebanyak 4 peserta didik memiliki kemampuan literasi numerasi tingkat tinggi, 12 peserta didik memiliki kemampuan literasi numerasi sedang dan sisanya memiliki kemampuan literasi numerasi rendah sebanyak 5 peserta didik.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/319PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA2024-08-21T23:34:08+07:00DIAN NUR ALFI ALFIdiannuralfi04@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Rumusan masalah penelitian adalah : bagaimana pengaruh kedisiplinan belajar melalui Media Sosial terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 01 Wanasari Tahun Pelajaran 2019/2020 ? Jenis Penelitian adalah eksperimen sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah populasi sampel sebanyak 35 siswa. Analisis yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis, setelah dilakukan uji homogenitas yaitu uji hipotesis dengan langkah-langkahnya yaitu uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji signifikansi korelasi dan uji persamaan regresi.</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan melalui media sosial terhadap hasil belajar matematika. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dan hasilnya data berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji bartlett dan hasilnya data tidak homogen. Uji Hipotesis yang dipakai yaitu uji validitas dengan menggunakan product moment. Uji signifikansi regresi yaitu menyatakan hipotesis Ho ditolak dan dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar matematika. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Kedisiplinan, Hasil Belajar.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/317Rifai, Asrul Hubungan Antusiasme dengan Prestasi Belajar Matematika2024-08-21T23:34:08+07:00Asrul Rifaiasrulrifai07@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara antusiasme dengan prestasi belajar matematika di MTs Negeri 1 Brebes dalam mengikuti pembelajaran matematika materi persamaan garis lurus. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara antusiasme dengan prestasi belajar matematika kategori kuat. Secara kuantitatif, tingkat antusiasme peserta didik sebesar 44,55% secara rata-rata yang termasuk kategori kurang. Selain itu, pengaruh antusiasme terhadap prestasi adalah 56,22% dan sisanya 43,78% dan sisanya 43,78% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, disarankan pada guru untuk sering memberikan motivasi belajar supaya antusiasme peserta didik meningkat, dan target pembelajaran dapat tercapai dengan baik.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/316VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK2024-08-21T23:34:08+07:00Desi Indah Lestaridesindahlestari@gmail.comDr. Munadimunadi@gmail.comDra. Eleonora DW, M.Pd.eleonoradwi60@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik dalam pelajaran matematika peserta didik kelas VII E SMP Negeri 2 Pangkah pada pokok bahasan segi empat sebanyak 32 peserta didik. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang berisi 5 indikator dengan 10 butir soal. Hasil pengujian menunjukkan 8 butir soal yang valid dengan hasil perhitungan r hitung > r tabel. Uji Reliabilitas mendapatkan hasil bahwa nilai koefisien Kr 20 diperoleh sebesar 0,701 sehingga dikatakan reliabel. Sehingga tes kemampuan pemecahan masalah matematika dapat digunakan dengan hasil yang konsisten jika digunakan dengan subjek yang berbeda.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/299Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik2024-08-21T23:34:08+07:00Nikkita Luthfiananikkitaluthfiana25@gmail.comDr. Munadimunadi@gmail.comHj. Isnani., M.Si, M.Pd.isnani@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya beda dan tingkat kesukran butir soal tes kemampuan berpikir kreatif. Metode pada penelitian ini metode kuantitatif. Populasi pada penelitian yaitu peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Taman. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang berisi 5 butir soal. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap setiap butir soal tes. Dari hasil penilaian tersebut kemudian ditentukan daya pembeda dan tingkat kesukaran dari tiap butir soal. Dari hasil yang didapat, daya pembeda dari butir-butir soal adalah 4 butir soal jelek, 2 butir soal cukup, dan 4 butir soal baik. Dan dari hasil analisis tingkat kesukaran Butirbutir soal tes kemampuan berpikir kreatif terdapat 4 butir soal sukar, 6 butir soal sedang, dan 0 butir soal mudah.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/314Validitas dan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar Matematika Peserta Didik 2024-08-21T23:34:08+07:00Feli Dinda Anggun Susantifelidindaas@gmail.comPonoharjoponoharjo@gmail.comM. Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat instrumen yang dapat mengukur kemandirian belajar matematika peserta didik dengan mengukur tingkat validitas dan reliabilitasnya. Instrumen berupa angket kemandirian belajar matematika peserta didik yang terdiri dari 25 pernyataan (13 pertanyaan positif dan 12 pertanyaan negativ) dengan skala Likert 1 sampai 4. Hasil yang diperoleh yaitu pada perhitungan validitas terdapat 6 pernyataan yang tidak valid. 1 pernyataan pada indikator ketidaktergantungan terhadap orang lain, 1 pernyataan pada indikator memiliki rasa tanggung jawab, 1 pernyataan pada indikator berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan 3 pernyataan pada indikator melakukan kontrol diri. Koefisien reliabilitas instrumen angket kemandirian belajar matematika peserta didik sebesar 0,852 dengan kategori “sangat tinggi”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 19 pernyataan lainnya dinyatakan valid. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket kemandirian belajar matematika ini dapat digunakan kapan dan dimanapun.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/313Menumbuhkembangkan Literasi Numerasi dalam Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka Materi Bangun Ruang2024-08-21T23:36:16+07:00Lela Monichalelamonicha1212@gmail.comMunadimunadi76@gmail.comEleonora Dwi Wahyuningsiheleonoradwi60@gmail.com<p class="Default" style="text-align: justify; line-height: 200%;">Literasi numerasi adalah kemampuan dalam menerapkan ilmu matematika untuk di gunakan di kehidupan sahari-hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menumbuh kembangkan literasi numerasi peserta didik dalam soal terbuka dan mendeskripskan bagaimana literasi numerasi peserta didik dalam menyelesaikan soal terbuka. Subjek penelitian ini yaitu 24 peserta didik kelas V SDN Kemantran 01. Tiga indikator kemampuan literasi numerasi yaitu (1) Menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah matematika di kehidupan sehari-hari, (2) Menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel, gambar, bagan, dan lain sebagainya, (3) Menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/311PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMPN 1 BASO2024-08-21T23:36:57+07:00Melia Rozameliaroza28@gmail.com<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibanding siswa dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas tujuh di SMPN 1 Baso. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan <em>Randomized control group only design</em>. Populasi penelitian adalah siswa kelas tujuh SMPN 1 Baso yang terbagi atas tujuh kelas dengan jumlah siswa 138 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII<sub>1</sub> sebagai kelas eksperimen sebanyak 20 orang siswa dan siswa kelas VII<sub>2</sub> sebagai kelas kontrol sebanyak 20 orang siswa yang diambil melalui <em>simple random sampling</em>. Instrumen penelitian adalah tes akhir berupa soal essay berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil tes akhir akan digunakan untuk uji hipotesis dengan uji-t dengan a = 0,05 dan dk = 36. Analisis menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan uji t diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan siswa dengan model pembelajaran konvensional</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/306Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Perbandingan2024-08-21T23:39:11+07:00Nanditha Yumnanandithayumna690@gmail.comNanditha Yumnanandithayumna690@gmail.com<p class="E-JOURNALAbstractBodyEnglish"><span lang="IN">The purpose of this study was to describe the form of errors made by students in the high, medium, and low categories in solving the mid-semester test questions on comparative material. The research subjects were students of class VII C SMP Muhammadiyah Sawojajar Brebes as many as 32 students. After the test, 6 research subjects were selected based on the high category, medium category, and low category. The data collection method is using test, interview and documentation techniques. The results showed that the subjects with high criteria, namely T-1 and T-2, had solved the problem on the comparison material correctly. So that the subjects T-1 and T-2 did not have errors in solving problems on comparative material. Subjects with moderate criteria, namely S-1 and S-2, have errors in the form of: a) Comprehension Errors, b) Transformation Errors, c) Process Skill Errors, and d ) Encoding Errors. Subjects with low criteria, namely R-1 and R-2, have errors in the form of: a) Reading Errors, b) Comprehension Errors, c) Transformation Errors, d) Ability Errors Processing (Process Skill Errors), and e) Encoding Errors.</span></p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/305Analisis 2024-08-21T23:40:30+07:00Elok Fa'iqohelokfa1605@gmail.comElok Fa'iqohelokfa1605@gmail.com<p>tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi peserta didik dalam menyelesaikan soal AKM pokok bahasan peluang. subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP PGRI Kramat Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2021/2022 sebanyak 20 peserta didik. Setelah dilakukan tes dipilih 6 subjek penelitian berdasarkan kemapuan literasi numerasi tinggi, kemampuan literasi numerasi sedang, kemampuan literasi numerasi rendah. adapun cara pengambilan data yaitu menggunakan teknik tes, wawancara, dokumentasi. hasil penelitian menunjukan bahwa peserta didik dengan kemampuan literasi numerasi tinggi lebih baik dari pada peserta didik dengan kemampuan literasi numerasi sedang dan kemampuan literasi numerasi rendah. peserta didik dengan kemampuan literasi numerasi sedang memiliki kemampuan literasi numerasi yang cukup baik. dan kemampuan literasi numerasi rendah memiliki kemampuan literasi numerasi yang lebih rendah dari kemampuan literasi numerasi tinggi maupun sedang. </p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/304Pemahaman Konsep Matematika2024-08-21T23:41:22+07:00Mayang Rizki Purnaningtyasmayangrizkipurnaningtyas@gmail.comM. Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.comParidjomuhparidjo@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif eksploratif dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gandasuli 02 Brebes Tahun Ajaran 2021/2022 pada kelas V. sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa secara keseluruhan berada pada kategori baik dengan rincian pada kategori sangat baik sebanyak 16,67%, kategori baik sebanyak 60%, dan kategori cukup sebanyak 23,33%. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dilihat dari indikator yang tercapai sebagai berikut: (1) indikator yang memiliki kecenderungan paling baik adalah indikator ke 2 dengan nilai rerata 2,7 dari skala 3; (2) indikator yang memiliki kecenderungan paling buruk adalah indikator ke 5 dengan nilai rerata 2 dari skala 4; (3) indikator yang lain berada pada kategori baik dan cukup dilihat dari nilai rerata terhadap skala idealnya.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/303PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA 2024-08-21T23:42:15+07:00Fepryna Yentifeprynayenti@gmail.com<p>Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika sehingga kemampuan ini sangat diharapkan dapat berkembang dan mengalami peningkatan. Namun, diperoleh fakta bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas X MIPA masih rendah. Model pembelejaran <em>Student Fasilitator And Explaining</em> diharapkan mampu memfasilitasi siswa dalam peningkatan pemahaman konsep matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran <em>Student Fasilitator And Explaining</em> lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/302KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR 2024-08-21T23:45:51+07:00Ocviani Dwi Cahyaodwicahya@gmail.comM. Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.comPonoharjoponoharjo@gmail.com<p>Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada materi pecahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 yang mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dengan jumlah 30 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif adalah tes uraian sebanyak 7 soal sesuai dengan indikator berpikir kreatif. hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kreatif di SDN Gandasuli 02 Brebes sebanyak 16% kategori tinggi, 60% kategori sedang, dan 23,3% kategori rendah. Untuk kemampuan berpikir kreatif tiap indikator, didapatkan indikator kelancaran <em>(fluency)</em> dan elaborasi termasuk kategori tinggi serta keluwesan <em>(flexibility)</em> dan keaslian <em>(originality) </em>termasuk kategori rendah.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/298Validitas dan Reliabilitas Instrumen kesulitan siswa menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar pada kelas XI IPS SMA Swasta2024-08-21T23:46:43+07:00Rizki Permatasaririzkipermatasari01@gmail.comAhmadiahmadi_ak@yahoo.comPonoharjoponoharjo@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument tes kesulitan siswa kelas XI IPS SMA SWASTA se KOTA TEGAL dalam menyelesaikan soal matematika pada materi turunan fungsi aljabar ditinjau dari kesulitan konsep, kesulitan perhitungan, kesulitan konsep dan perhitungan, serta siswa yang tidak mengalami kesulitan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dedeskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA SWASTA se KOTA TEGAL dengan jumlah 141 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal turunan fungsi aljabar. Instrument es yang digunakan yaitu soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal dengan 4 alternatif jawaban yang merujuk pada kesulitan konsep, kesulitan perhitungan, kesulitan konsep dan perhitungan dan tidak mengalami kesulitan. Hasil pengujian menunjukan 15 butir soal yang valid dengan lebih dari . Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Kuder Richardson mendapatkan hasil tinggi dengan nilai koefisien 0,704. Instrument tes dapat digunakan dengan hasil yang tidak berubah-ubah jika digunakan dengan subjek yang berbeda.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/297KEMAMPUAN NUMERASI DALAM SOAL CERITA MATEMATIKA2024-08-21T23:47:22+07:00dewi febriyanidewifebriyani100@gmail.comMunadimunadi76@gmail.com<p>Dengan diberlakukannya sistem penilaian kompetensi siswa sebagai pengganti UN (Ujian Nasional) yang kini diterapkan dalam lembaga <a href="https://kumparan.com/topic/pendidikan">pendidikan </a>di Indonesia yaitu Asesmen Kompetensi dimana Asesmen Nasional ini terdiri dari tiga bagian yaitu AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang tentunya masih terbilang sebagai sesuatu hal yang baru. Dalam AKM ini akan mengukur kemampuan literasi membaca dan kemampuan literasi matematis atau yang sering disebut dengan Numerasi . Kemampuan numerasi ini sangat dibutuhkan untuk semua aspek kehidupan baik dalam rumah, pekerjaan, maupun lingkungan masyarakat. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan numerasi peserta didik khususnya dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Salah satu cara mengukur kemampuan numerasi peserta didik disekolah adalah dengan memberikan soal yang dapat mengasah kemampuan berpikir peserta didik sehingga dapat mengaplikasikan keterampilannya di kehidupan sehari-hari.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/296Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Mnemonic Pada Peserta Didik SMP Kelas VIII2024-08-21T23:48:16+07:00Nur Amalia Hasanahnuramalia219h2015@gmail.comParidjomuhparidjo@gamil.comMohammad Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.com<p>Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika melalui strategi mnemonic pada peserta didik SMP kelas VIII. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 kelompok kelas, yaitu kelas kontrol, kelas eksperimen, dan kelas uji coba. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa test uraian sebanyak 5 soal yang telah diuji di kelas uji coba yang kemudian di uji validitasnya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test-Only Control Design. Hasil dari prestasi belajar matematika peserta didik yang di ambil dari nilai PAS Semester 1 dengan presentasi 70%, kemudian saat diberikan Post-test prestasi belajar matematika peserta didik yang melampaui KKM mencapai target 75% atau lebih. Sehingga, hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika melalui strategi mnemonic pada peserta didik SMP kelas VIII.</p>2024-08-21T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/291Validitas dan Reliabilitas Angket Disposisi Matematis Peserta Didik2024-08-22T08:02:51+07:00uki fajrinda sariukisari9@gmail.comAhmadiAhmadi_ak@yahoo.comM. Shaefur Rokhmansaefur98@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas angket disposisi matematis peserta didik dalam pelajaran matematika. Metode pada penelitian ini metode kuantitatif. Sampel pada penelitian yaitu peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Taman sebanyak 32 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket disposisi matematis yang berisi 5 indikator dengan 30 butir pernyataan. Hasil pengujian menunjukan 27 butir pernyataan yang valid dengan hasil perhitungan lebih dari . Uji reliabilitas mendapatkan hasil bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach’s diperoleh sebesar 0,874 sehingga dinyatakan reliabel dengan kategori sangat tinggi. Sehingga angket disposisi matematis dapat digunakan dengan hasil yang tidak berubah-ubah jika digunakan dengan subjek yang berbeda.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/257Efektifitas Model Belajar Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa dalam Pokok Bahasan Bilangan Bulat di SMP N 1 Pagerbarang2024-08-22T09:39:32+07:00Sinta Nuriyahsintanuriyah378@gmail.com<p><span class="fontstyle0">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran </span><span class="fontstyle2">discovery </span><span class="fontstyle0">ditinjau dari peningkatan kemampuan komuunikasi matematis, penelitian ini menggunakan </span><span class="fontstyle2">pretestposttest control design. </span><span class="fontstyle0">Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 1 Pagerbarang yang berdistribusi dalam 5 kelas, kemudian diambil 2 kelas sebagai sampel melalui teknik </span><span class="fontstyle2">cluster random sampling. </span><span class="fontstyle0">Hasil analisis data kemampuan komunikasi matematis menunjukkan bahwa model discovery learning tidak efektif ditinjau dari peningkatan kemampuan matematis siswa.<br></span><span class="fontstyle3"><strong>Kata kunci</strong>: </span><span class="fontstyle0">discovery learning, efetivitas, komunikasi matematis</span> </p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/256Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) didukung media gambar Terhadap Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Peserta Didik Kelas VIII SMP2024-08-22T09:40:46+07:00Windy Ayu Anjaniwindyayuanjani@gmail.com<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dari model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang didukung media gambar (2) mengetahui hasil belajar siswa tanpa didukung media gambar (3) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD didukung media gambar dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Tarub dengan teknik sampling yang digunakan yaitu <em>simple random sampling</em> dan dua kelas secara acak sebagai sampel yaitu 56 siswa, pendekatan kuantitaif dengan teknik true experimental design dan desainnya pretest-posttest control group design. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD didukung media gambar baik, sedangkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional tanpa didukung media gambar kurang, dan terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif STAD dengan konvensional.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Model Pembelajaran Kooperatif STAD; Media gambar; Hasil Belajar.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/241MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PEMBELAJARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI GUMAYUN 022024-08-22T09:41:29+07:00Anggita Putri Yuliantiaji Yuliantiajiputrianggita866@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan literasi<br>sekolah dan literasi numerasi pada siswa kelas VI SD Negeri Gumayun 02 melalui model<br>pembelajaran Blended Learning. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI yang<br>berada di SD Negeri Gumayun 02. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi<br>dengan rancangan posttest contol group design. Data dalam penelitian dikumpulkan dengan<br>menggunakan tes literasi sekolah dan tes numerasi. Data dianalisis menggunakan uji statistik <br>Manova dan dilanjutkan dengan uji efektifitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: <br>Pertama, terdapat peningkatan literasi sekolah siswa kelas VI SD Negeri Gumayun 02 dengan<br>diimplementasikannya model blended learning (F = 45,543 dengan p < 0,05). Kedua, terdapat <br>peningkatan literasi numerasi siswa Kelas VI SD Negeri Gumayun 02 dengan<br>diimplementasikannya model Blended Learning (F= 3, 429 dengan p<0,05). Ketiga, terdapat<br>peningkatan literasi sekolah dan literasi numerasi secara simultan pada siswa kelas VI SD<br>Negeri Gumayun 02 dengan diimplementasikannya model blended learning (F= 24.045 dengan<br>p<0,05).</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/239PENGARUH PEMBELAJARAN DARING BERBANTU MEDIA BELAJAR ZOOM MEETING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII2024-08-22T09:42:10+07:00Dewi Ayu Fitriyanadewiayufy27@gmail.com<p><span style="text-decoration: underline;">Terjadinya pandemi Covid-19 menyebabkan penutupan sekolah dan pemerintah mengeluarkan </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">kebijakan baru yaitu menetapkan sistem daring (pembelajaran dalam jaringan) yang dilakukan di </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">rumah masing-masing. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring banyak peserta didik yang </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">kurang pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Peneliti menggunakan </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">berbantu media belajar Zoom Meeting untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan terhadap </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">prestasi belajar siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">Experimental Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">didik SMP kelas VIII. Dalam penelitian ini pengambilan sampling dilakukan dengan sampling </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">purposive karena penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, kelas yang diambil sebagai </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">sampel adalah dua kelas masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">pertimbangan kedua kelas tersebut sudah mencapai materi pokok yang sama. Teknik analisi data </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji homogenitas, uji normalitas dan uji </span></p> <p><span style="text-decoration: underline;">t (t-test).</span></p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/238EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI DALIL PHYTAGORAS DIKELAS VIII SMP2024-08-22T09:42:47+07:00Aulia Syafiraauliasy200200@gmail.com<p>Proses pembelajaran akan lebih berhasil bila peserta didik turut aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Active Learning menjadi suatu hal yang dianggap dapat meningkatkan keaktifan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dalam pembelajaran matematika pada materi dalil phytagoras dengan penggunaan model pembelajaran aktif (active learning) tipe quiz team terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP. Berdasarkan fenomena yang diperoleh dari peneliti terdahulu bahwa masih banyak siswa yangtampak pasif dan belum berani mengajukan pendapat baik kepada sesama teman maupun langsung kepada guru sehingga proses pembelajaran dan hasil belajar siswa masih rendah, karena factor keaktifan siswa berpengaruh dalam hasil belajar serta proses pembelajaran sebagai pendorong untuk memiliki kekuatan agar melakukan kegiatan belajar penuh semangat. Selain keaktifan siswa, salah satu upaya agar pembelajaran berlangsung dengan baik dan meningkatnya hasil belajar adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan menantang dengan penggunaan model pembelajaran quiz team yaitu metode pembelajaran aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control dengan Desain Quasi Exsperimental Pretest Posttest Non equivalent Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII SMP dengan penggunaan metode pembelajaran quiz team. Sehingga dapat disimpulkan ada keefektifan model pembelajaran aktif (Active Learning) Tipe Quiz Team terhadap hasil belajar dalam pembelajaran matematika pada materi dalil phytagoras dikelas VIII SMP dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ceramah.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/236Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah SPLDV Peserta Didik Kelas VIII dengan Metode Matematika Realistik2024-08-22T09:44:05+07:00Anifa Salisa Ardasalisaanifa@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pokok bahasan SPLDV siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling secara pengundian. Sampel penelitian ini adalah dua kelas hasil undi masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, serta uji hipotesis yaitu uji t.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/235MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE : EFEKNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS2024-08-22T09:44:58+07:00Edwinirwan Setiaji Edwinedwinirwans@gmail.com<p>The purpose of this study was to determine: 1) The level of completeness of students' mathematical problem solving abilities taught by applying the Search, Solve, Create, and Share (SSCS) learning model; 2) Differences in mathematical problem solving abilities between students who are taught by applying the SSCS learning model and students who are taught using conventional learning. The population in this study were all students of class XI OTKP SMK PGRI 2 Taman Pemalang Regency in the 2021/2022 academic year. Determination of the sample is done using cluster random sampling technique. From this technique, two classes were selected as samples, namely class XI OTKP 1 as an experimental class taught with the SSCS model and class XI OTKP 2 as a control class taught using a conventional model. The design of this study used a posttest-only control design. The data analysis technique used the proportion test and the average similarity test with the help of the SPSS application. The results showed that: 1) The mathematical problem solving ability of students by applying the SSCS model reached the criteria of completeness; 2) The mathematical problem solving ability of students who are taught with the SSCS learning model is better than the mathematical problem solving abilities of students who are taught by conventional learning.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/232EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROYEK MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN2024-08-22T09:45:36+07:00Fazilah Nur Sofianifazilaaah.21@gmail.com<p>Penelitian ini untuk menelaah artikel yang berhubungan dengan efektivitas model pembelajaran <em>Project Based Learning</em> guna meningkatkan keterampilan proyek materi kesebangunan dan kekongruenan. Penelitian ini dilakukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan suatu masalah dengan proyek materi kesebangunan dan kekongruenan pada peserta didik kelas IX SMP Negeri 10 Tegal. Pada metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui tes dan angket yang selanjutnya dianalisis menggunakan uji-t, persentase serta skala likert. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif apabila model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>digunakan untuk pembelajaran praktek. Dari hasil penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran <em>Project Based Learning </em>dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan pembelajaran dengan membuat sebuah proyek karena dinyatakan valid oleh pengguna.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/231Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together dan Student Team Achievement Hasil Belajar Matematika2024-08-22T09:46:25+07:00Zaida TurrizqiZaidaturrizqi3113@gmail.com<p>Pelajaran matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, tidak menarik, menakutkan dan sulit untuk dimengerti. Sehingga penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>Numbered Heads Together </em>(NHT) dan <em>Student Team Achievement Division </em>(STAD) terhadap hasil belajar matematika, dengan menggunakan desain penelitian <em>posttest only control design </em>yaitu pengontrolan secara acak dengan tes hanya diakhir perlakuan. Pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Subjek yang akan digunakan adalah kelas IV A dan IV B. Dimana kelas IV A sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran STAD dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran NHT. Data yang diuji adalah hasil be;ajar matematika, dengan uji hipotesis menggunakan uji t. dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan uji hipotesis yang dilakukan di kelas eksperimen dan dikelas kontrol, maka didapatkan t<sub>hitung</sub> adalah 1,85 dengan t<sub>tabel</sub> adalah 1,670 sehingga dapat ditulis t<sub>hitung</sub> > t<sub>tabel</sub> (1,85 > 1,670) yang dapat diartikan H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak. Berdasarkan perhitungan, dapat disimpulkan ada pengaruh yang lebih signifikan pada penggunaan model pembelajaran <em>Numbered Head Together </em>(NHT) berbantu teknik berhitung jarimatika daripada model pembelajaran <em>Student Team Achievement Division </em>(STAD terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran matematika.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/230PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA POKOK MATERI PECAHAN2024-08-22T10:57:24+07:00Siska Hestisiska.hesti1702@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VII pada pokok materi pecahan di SMP N 2 Ketanggungan. Desain penelitian yang akan digunakan adalah True Eksperimental Design bentuk Pretest – Posttest Control Group Design dengan alasan bahwa dalam penelitian ini akan dilaksanakan pada dua sampel, yaitu satu kelas eksperimental dan satu kelas kontrol. Pada desain penelitian ini kelas eksperimen maupun kelas control dipilih dipilih secara random. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dokumentasi, tes, dan observasi, serta teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pada penelitian ini kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas control akan diberikan pretest dan posstest dengan menggunakan media video pembelajaran. Teknik analisis data dengan menggunakan uji-t menyatakan bahwa hasil perhitungan uji hipotesis pada data posttest tersebut diperoleh hasil analisis data independent sampel test sig. (2.Tailed) nilai sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tariff signifikansi 0,05 yang berarti bahwa ada hasil belajar dengan demikan H1 diterima melalui penggunaan media video pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Media Video Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar peserta didik kelas VII pada pokok materi pecahan di SMP N 2 Ketanggungan.<br>Kata kunci : Media Pembelajaran; Video Pembelajaran ; Prestasi Belajar ; Pecahan</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/229Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together dan Student Team Achievement Hasil Belajar Matematika2024-08-22T10:58:09+07:00Zaida TurrizqiZaidaturrizqi3113@gmail.com<p>Pelajaran matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, tidak menarik, menakutkan dan sulit untuk dimengerti. Sehingga penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>Numbered Heads Together </em>(NHT) dan <em>Student Team Achievement Division </em>(STAD) terhadap hasil belajar matematika, dengan menggunakan desain penelitian <em>posttest only control design </em>yaitu pengontrolan secara acak dengan tes hanya diakhir perlakuan. Pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Subjek yang akan digunakan adalah kelas IV A dan IV B. Dimana kelas IV A sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran STAD dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran NHT. Data yang diuji adalah hasil be;ajar matematika, dengan uji hipotesis menggunakan uji t. dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan uji hipotesis yang dilakukan di kelas eksperimen dan dikelas kontrol, maka didapatkan t<sub>hitung</sub> adalah 1,85 dengan t<sub>tabel</sub> adalah 1,670 sehingga dapat ditulis t<sub>hitung</sub> > t<sub>tabel</sub> (1,85 > 1,670) yang dapat diartikan H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak. Berdasarkan perhitungan, dapat disimpulkan ada pengaruh yang lebih signifikan pada penggunaan model pembelajaran <em>Numbered Head Together </em>(NHT) berbantu teknik berhitung jarimatika daripada model pembelajaran <em>Student Team Achievement Division </em>(STAD terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran matematika.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/227Kemampuan Awal Literasi Numerasi2024-08-22T10:58:45+07:00Putri Kartika Sarikartikaputri1070@gmail.comEleonora Dwi Wahyuningsiheleonoradwi60@gmail.comIbnu Sinaibnusinaupstegal@gmail.com<p>Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan kemampuan awal literasi numerasi siswa kelas VIII SMP NU 01 Dukuhturi. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan Guru mata pelajaran Matematika. Literasi numerasi merupakan salah satu kemampuan yang penting dimiliki setiap siswa. Dengan kemampuan literasi numerasi yang siswa miliki, diharapkan siswa mampu menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarka hasil PISA <em>(Programme For International Student Assessment) </em>tahun 2018 menunjukan bahwa kemampuan literasi numerasi siswa di Indonesia tergolong rendah. Selaras dengan hasil PISA tersebut, kemampuan awal siswa kelas VIII SMP NU 01 Dukuhturi juga tergolong rendah. Alasan kemampuan awal literasi numerasi siswa dikatakan rendah yaitu hasil belajar matematika siswa masih banyak yang dibawah KKM, dan siswa masih sulit dalam memahami soal cerita. Peran guru dalam meningkatkan literasi numerasi siswa sangat penting, oleh sebab itu guru perlu mengetahui apa yang harus dilakukan saat proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/228Analisis Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika2024-08-22T11:01:00+07:00CITRA AYU NINGSIH NINGSIHcitraan2403@gmail.comEleonora Dwi Wahyuningsih Wahyuningsiheleonoradwi60@gmail.comParidjo Paridjomuhparidjo@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan peserta didik kelas VIII pada proses pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. Dengan subjek wawancara adalah guru mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP NU 01 Dukuhturi. Hasil penelitian ini menunjukkan Kualitas peserta didik kelas VIII di SMP NU 01 Dukuhturi pada mata pelajaran matematika relatif rendah. Metode pembelajaran yang digunakan pada saat proses pembelajaran yaitu metode ceramah dan diskusi. Peserta didik kelas VIII relatif kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari – hari. Karakter peserta didik kelas VIII pada saat pembelajaran matematika terdapat peserta didik yang aktif dan peserta didik yang pasif.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/226Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Jurusan TBSM2024-08-22T11:01:44+07:00Khaqqul Firmansyahfirmansyahkhaqqul@gmail.comM. Shaefur Rokhman,, M.Sisaefur98@gmail.com<p>Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu cara meningkatkan sumber daya manusia lewat pembelajaran adalah dengan cara memberikan motivasi pada saat pembelajaran agar motivasi belajar peserta didik meningkat. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah cara yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik jurusan TBSM ditinjau dari tingkat kehadiran setelah wawancara dilakukan. Peneliti menganjurkan pembelajaran yang mengarah peningkatan motivasi terus ditingkatkan agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Bukan hanya untuk mata pelajaran matematika namun secara tidak langsung untuk semua mata pelajaran. Sebaiknya setiap guru dalam memilih model pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didiknya supaya materi yang diajarkan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/225Pengaruh Penerapan Teori Hierarki Visual pada Modul Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Matematika2024-08-22T11:20:48+07:00Fariz Fadilafarizfadila@gmail.comParidjomuhparidjo@gmail.comPonoharjoponoharjo@gmail.com<p>Modul pembelajaran dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik terhadap penguasaan suatu materi yang diberikan. Penyusunan modul pembelajaran harus diperhatikan dari segi kesesuaian materi dan desain tata letaknya. Desain tata letak akan mempengaruhi psikologi peserta didik dalam memahami informasi yang disampaikan dalam modul pembelajaran. Teori hierarki visual adalah salah satu teori yang dapat diterapkan untuk memberikan desain tata letak yang lebih baik pada modul pembelajaran. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat pengaruh penerapan teori hierarki vsual pada modul pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Al-Mi’raj Talang Kabupaten Tegal. Adapun sampel dalam penelitian ini diambil secara keseluruhan dari populasi yang tersedia sebanyak 39 peserta didik. Desain penelitian ini menggunakan <em>one group pretest-posttest design</em>. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika yang terdiri dari <em>pretest</em> dan <em>posttest</em>. Data <em>pretest</em> dan <em>posttest</em> dianalisis dengan <em>paired-samples t test</em> yang dilanjutkan dengan uji <em>n-gain score</em> untuk melihat kategori pengaruhnya. Nilai <em>Sig. (2-tailed) </em>dari <em>paired-samples t test</em> sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05. Adapun <em>n-gain score</em> yang dihasilkan sebesar 77,624. Nilai <em>n-gain score </em>tersebut dalam kategori efektif menurut tabel kategori tafsiran <em>n-gain score</em>. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teori hierarki visual dalam modul pembelajaran berpengaruh dalam kategori efektif terhadap prestasi belajar matematika.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/224Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Pada Materi Konversi Satuan Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa kelas IV SD N Danawarih 022024-08-22T11:22:13+07:00Fajri Alam Syahjriale147@gmail.com<p>Pengaruh penggunaan alat peraga pada materi konversi satuan Panjang untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD N Danawarih 02.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga pada materi konversi satuan Panjang untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD N Danawarih 02. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel siswa kelas IV SD N Danawarih 02. Untuk sampel diambil dari kelas IV yang dibagi menjadi dua kelas, Sebagian kelas menjadi kelas eksperimen dan Sebagian kelas control. Instrument yang digunakan dengan pengumpulan data mengggunakan tes dan dokumentasi dengan jumlah sampel sebanyak 22 siswa. Hasil penelitian ini bahwa menggunakan alat peraga lebih mudah untuk di terima dibandingkan dengan tanpa alat bantu peraga. <br>Kata Kunci : Alat peraga, materi konversi satuan Panjang, hasil belajar</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/223Pengaruh2024-08-22T11:23:37+07:00Lulu FinisaLulufinisa2002@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran think pair share berbantu alat peraga papan statistika terhadap hasil belajar siswa pada sub bahasan ukuran pemusatan data di kelas VIII SMP antara kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran think pair share berbantu alat peraga papan statistika dengan kelompok yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Design dengan teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Warureja Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 325 siswa. Desain penelitian mengambil dua kelompok subjek dari populasi meliputi kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol. Dimana kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol. Pada kelompok kelas eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran think pair share berbantu alat peraga papan statistika sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan dokumentasi. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji t, dengan uji prasyarat analisisnya menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/222UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ALJABAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT)2024-08-22T11:31:13+07:00Salma Aulia Rahma Salmasallmaar99@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) terhadap peningkatan kemampuan penalaran siswa pada pokok bahasan Aljabar dan untuk mengetahui besar pengaruh signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) terhadap kemampuan penalaran matematika peserta didik. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan observasi keaktifan siswa dan tes kemampuan penalaran matematis, hasil tes kemampuan penalaran siswa sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling untuk menentukan kelas eksperimen (model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament) dan kelas kontrol (model pembelajaran konvensional). Populasi target penelitian adalah seluruh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 10 Tegal. Populasi terjangkau penelitian adalah siswa kelas VIII G dan VIII H SMP Negeri 10 Tegal. Kinerja peserta didik, keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran termasuk dalam kategori efektif, respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif dan ketuntasan hasil kemampuan penalaran peserta didik secara klasikal tercapai maka efektif digunakan untuk mengajarkan materi aljabar. </p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/221EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI GOOGLE MEET DAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS KELAS XI DI SMA N 1 KRAMAT2024-08-22T23:30:17+07:00sindy yuanitasindyyuanita37@gmail.com<p><strong>Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Google Meet dan Google Classrom dalam pembelajaran daring terhadap hasil belajar pada materi Determinan dan Invers Matriks kelas XI di SMA N 1 Kramat. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen, karena objek akan diberikan perlakuan khusus terkait model pembelajaran yang akan mereka dapatkan. Desain penelitian yang akan digunakan adalah True Eksperimental Design bentuk Pretest – Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 2022. Pengambilan sampel penelitian ini yaitu menggunakan teknik cluster simple random sampling dengan kelas kontrol sebanyak 30 siswa dan kelas eksperimen sebanyak 30 siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil ulangan harian setelah pembelajaran. Data kemudian diolah dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan uji Independent Samples t-test pada software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.041 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media Google Meet dengan kelas yang tidak menggunakan media Google Meet, sehingga pembelajaran matematika dengan menggunakan media aplikasi Google Meet cukup efektif jika ditinjau dari hasil belajar siswa.<br></strong></p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/218Kemampuan Literasi Matematis dengan Media Komik Matematika2024-08-22T23:30:38+07:00INAYATUS SYIFAfajustin13@gmail.com<p>Literasi matematis sangat penting bagi peserta didik di era ini. Faktor pengaruh dalam capaian literasi matematis di Indonesia adalah personal, instruksional, dan lingkungan. Dalam penelitian ini faktor lingkungan yang sangat berpengaruh khususnya media pembelajaran. Media pembelajaran yang baik sebaiknya digunakan ialah media yang menarik minat peserta didik untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. Melalui media komik peserta didik akan mengaktifkan kemampuan literasinya dan dapat mengembangkannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis pre experimental design dengan jenis one group pre-test-post-test design. Sebelumnya akan memberikan pre-test kepada sampel. Kemudian peneliti melakukan perlakuan. Setelah selesai perlakuan, peneliti memberikan post-test. Peran media komik dilihat dengan membandingkan rata – rata nilai kedua tes. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan kemampuan literasi matematis peserta didik antara pre-test dan post-test dilihat dari F<sub>hitung </sub>= 35,925 > F<sub>tabel</sub> = 4,0427 dan t<sub>hitung</sub> 13,442 > t<sub>tabel </sub>= 2,06390 yang berarti bahwa media komik matematika berperan dalam kemampuan literasi matematis peserta didik.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/217PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA MATEMATIKA BERBASIS LITERASI NUMERASI MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR PADA SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR SD NEGERI GUMAYUN 022024-08-22T23:31:17+07:00Rizki Yuniantirizkiyunianti90@gmail.com<p>Permainan ular tangga merupakan permainan yang disukai oleh siswa sekolah dasar. Pembelajaran matematika dengan media permainan ular tangga dapat memotivasi siswa untuk terus belajar mengembangkan kemampuannya dengan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Belajar dengan bermain dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi,, menemukan sendiri, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam- macam konsep serta pengertian yang tak terkira banyaknya dan disinilah proses pembelajaran terjadi Guru tidak hanya sebatas mentransfer pengetahuan tetapi juga membimbing siswa agar terampil dalam menemukan konsep pengetahuan dengan pengalaman sendiri melalui suasana pembelajaran yang inspiratif dan menyenangkan. Dengan demikian mata pelajaran matematika yang merupakan salah satu ilmu penting yang dipelajari bagi siswa sekolah dasar, karena selalu digunakan dalam penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi mata pelajaran yang menyenangkan</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/216Kemampuan Literasi Numerasi pada Materi Segitiga dan Segiempat 2024-08-22T23:31:56+07:00Inda Nur Arsyia Arsyianaurihaksaeng@gmail.comDra. Eleonora Dwi Wahyuningsih, M.Pd.eleonoradwi60@gmail.comDr. Paridjo, M.Pd.paridjo.jafa@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan literasi numerasi peserta didik MTs dalam menyelesaikan soal matematika materi segitiga dan segiempat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian peserta didik kelas VII MTs Mamba’ul Huda Tegal, Tahun Ajaran 2021/2022, dengan diberikan tes kemampuan literasi numerasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes kemampuan literasi numerasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi numerasi materi segitiga dan segiempat pada kelas VII MTs Mamba’ul Huda masih rendah yaitu sebanyak 60% dari jumlah peserta didik yaitu 30 anak.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/212ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V DALAM MENYELESAIKAN TES LITERASI NUMERASI 2024-08-22T23:32:34+07:00Ahlul Bae'atun Nisabaeatunnisaa@gmail.comMunadimunadi76@gmail.comAhmadiAhmadi_ak@yahoo.com<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis kesalahan siwa kelas V dalam menyelesaikan tes literasi numerasi. Instrumen penelitian menggunakan tes literasi numerasi dan wawancara. Tes literasi numerasi yang digunakan merupakan tes dengan materi statistika penyajian data yang memuat indiktor literasi numerasi dan komponen soal asesmen kompetensi minimum (AKM). Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa dengan masing – masing 1 siswa untuk kelompok (kesalahan rendah, kesalahan sedang, dan kesalahan tinggi). Penelitian ini menggunakan teknik analisis berdasarkan Miles dan Hiberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis kesalahan yag digunakan berdasarkan kategori Watson. Hasil penelitian menunjukan bahwa presetase kesalahan tertinggi yang dilakukan siswa adalah kesalahan IP sebanyak 31,4%, sedangkan kesalahan yang terendah adalah kesalahan AO yaitu 0,7%. Adapun persentase kesalahanan yang lain yaitu ID 26,1%, OD 4,9%, OC 18,1%, RLC 7,3%, UM 4,9%, dan SHP 6,6%. Kesalahan ID disebabkan karena siswa tidak memahami soal dan kebingungan saat menentukan data yang diketahui dan ditanyakan. Kesalahan IP disebabkan karena siswa kebingungan saat menentukan rumus dan langkah – langkah penyelesaian soal. Kesalahan OD disebabkan karena siswa tidak teliti saat menuliskan data yang digunakan. Kesalahan OC disebabkan karena siswa tidak memahami bagaimana cara menuliskan kesimpulan. Kesalahan RLC disebabkan karena siswa tidak memahami maksud soal sehingga hanya menebak jawaban yang benar. Kesalahan UM disebabkan karena siswa malas menuliskan cara penyelesaian dan menginginkan jawaban yang simpel. Kesalahan SHP disebabkan karena siswa tidak teliti saat menghitung sehingga hasil yang diperoleh keliru. Kesalahan AO disebabkan karena siswa tidak memahami maksud soal sehigga tidak menuliskan.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/211PERAN MAHASISWA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 3 DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI LITERASI, NUMERASI, ADAPTASI TEKNOLOGI, DAN ADMINISTRASI SEKOLAH2024-08-22T23:33:37+07:00Finna Adetiyafinnadetiya@gmail.com<p>Pandemi covid 19 turut memberikan dampak yang cukup berarti bagi pendidikan di Indonesia. Mutu<br>pendidikan di indonesia semakin menurun dikarenakan masalah efektifitas, efisiensi dan <br>standardisasi pengajaran terutama di era pandemic covid 19. Beberapa permasalahan khusus <br>penyebab rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia antara lain kurangnya pemerataan pendidikan, <br>rendahnya prestasi siswa, kurangnya kesejahtraan guru, rendahnya kualitas guru, serta terbatasnya<br>sarana dan prasarana yang ada di sekolah sehingga menghambat proses pembelajaran. Maka dari itu <br>penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan mutu pendidikan di daerah 3T salah satunya <br>di SDN Linggapura 02. Tempat penelitian berada di Jawa Tengah Kabupaten Brebes, Kecamatan <br>Tonjong tepatnya di Desa Linggapura. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah <br>bahwa : Peserta didik membutuhkan mutu pendidikan yang layak diantaranya guru harus bisa <br>beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam pembuatan media pembelajaran sehingga bisa <br>meningkatkan ketertarikan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, <br>administrasi yang ada harus tertata dengan baik sehingga memudahkan dalam pendataan dari segi <br>administrasi. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah juga harus ditingkatkan agar tidak <br>menghambat proses pembelajaran. Hasil penelitian berupa pengembangan mutu pendidikan ada tiga <br>antara lain (1) Media Pembelajaran; (2) Penguasaan teknologi dan administrasi oleh guru; (3) <br>Penambahansarana dan prasarana yang ada di sekolah. Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa<br>Pengembangan Mutu Pendidikan di daerah 3 T sangat layak dikembangkan guna menciptakan <br>generasi penerus bangsa yang berprestasi dan berakhlak mulia.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/209Analisis Pembelajaran Online terhadap Minat Belajar Matematika Siswa2024-08-22T23:34:16+07:00Naufan Indra Kusuma Kusumanaufankusuma@gmail.com<p>Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui deskripsi analisis pembelajaran <em>online</em> terhadap minat belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB tahun pelajaran 2021/2022. Penentuan subjek penelitian untuk wawancara dipilih secara acak 3 siswa dari kelas VIIIA dan 3 siswa dari kelas VIIIB, serta 1 guru pengampu mata pelajaran matematika. Sedangkan responden angket diambil dari seluruh subjek penelitian. Indikator minat belajar yang digunakan yaitu: (1) perasaan senang, (2) ketertarikan, dan (3) keterlibatan siswa. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pembelajaran <em>online</em> menurunkan minat belajar matematika siswa. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa evaluasi perkembangan belajar siswa menunjukkan hasil yang kurang baik. Terdapat dua indikator yang tidak terpenuhi dalam minat belajar yaitu perasaan senang, dan ketertarikan. Ini terlihat dari tanggapan siswa yang tidak senang dengan pembelajaran matematika secara <em>online</em>, dan kurangnya ketertarikan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran <em>online</em>. Hal ini juga didukung oleh hasil angket minat belajar matematika siswa yang menunjukkan bahwa sebanyak 13 dari 27 siswa (48%) di kelas VIIIA memiliki minat yang sedang dan sebanyak 13 dari 28 siswa (46%) di kelas VIIIB memiliki minat belajar matematika yang sedang.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/208PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 3 DALAM PEMBELAJARAN LITERASI, NUMERASI, ADAPTASI TEKNOLOGI, DAN ADMINISTRASI SEKOLAH 2024-08-22T23:34:49+07:00Fatimah Tuzahrofatimahtuzahro111@gmail.com<p>Program Kampus Mengajar Angkatan 3 adalah salah satu bagian dari program Kampus Merdeka</p> <p>yang dibuat oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan</p> <p>memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk belajar dan mengembangkan</p> <p>diri melalui aktivitas di luar bangku perkuliahan. Dalam program Kampus Mengajar Angkatan 3,</p> <p>mahasiswa ditempatkan di SD atau SMP di seluruh Indonesia yang berakreditasi minimal B. SD</p> <p>Negeri Cabawan 02 Tegal adalah salah satu SD Negeri di Kota Tegal yang menjadi sekolah mitra</p> <p>selama kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3. SD Negeri Cabawan 02 Tegal berakreditasi B hingga</p> <p>tahun 2022 sehingga SD Negeri Cabawan 02 Tegal masuk dalam program Kampus Mengajar</p> <p>Angkatan 3. Pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Cabawan 02 Tegal</p> <p>dilaksanakan mulai 1 Maret 2022 sampai 29 Juni 2022. Program Kampus Mengajar Angkatan 3</p> <p>berfokus pada kegiatan pendampingan literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, dan</p> <p>membantu administrasi sekolah. Seluruh kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri</p> <p>Cabawan 02 Tegal dilaksanakan secara luring dan daring dengan tetap mematuhi protokol</p> <p>kesehatan.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/55Lin2024-08-22T23:35:44+07:00Lindha Orpalindhatedang15@gmail.com<p>Learning obstacle (learning obstacle) is a symptom that appears in students marked by</p> <p>low learning outcomes compared to previous achievements. This study aims to determine the</p> <p>learning obstacles of students' mathematics in solving the odd semester problems of SMP class</p> <p>VIII.</p> <p>This research is a qualitative descriptive study, carried out at SMP Negeri 1 Sangganggi'</p> <p>class VIII. Data collection techniques used in the form of tests, interviews and documentation.</p> <p>The research instrument used in the form of odd semester questions consisting of 10 questions</p> <p>and an interview guide sheet. The results of the semester questions were then identified into three</p> <p>types of obstacles. As well as reduced interview results which will be presented to describe the</p> <p>type of learning obstacle.</p> <p>The results showed that the five respondents experienced learning obstacles based on the</p> <p>results of semester answers and interview excerpts, it could be seen that R1, R2, R3, R4 and R5</p> <p>experienced ontogenical and epistemological obstacles.</p> <p> </p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/53Eksplorasi2024-08-22T23:36:29+07:00Agnesia Lebangagnesialebang01@gmail.comEsther Sampeesthersampepali@gmail.comJesica Markusjesicamarkus14@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif pada sepu’ manik-manik dan unsur-unsur matematika yang terdapat pada motif <em>sepu’ manik-manik</em> di kecamatan Kesu’ lembang Angin-Angin. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu dengan studi etnografi dilapangan dalam mengumpulkan data langsung dari lingkungan alamiahnya.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis dengan teknik analisis data model interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yakni dengan pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>sepu’ manik-manik</em> yang diproduksi salah satu pengrajin di kecamatan Kesu’ lembang Angin-angin adalah sepu’ manik-manik dengan motif dasar <em>pa’sekong kandaure</em>. Unsur-unsur matematika yang terdapat pada motif <em>sepu’ manik-manik</em> yaitu motif <em>pa’sekong kandaure</em> adalah geometri bangun datar (segiempat dan segitiga), barisan dan deret aritmetika, geometri transformasi berupa pergeseran (translasi) dan pencerminan (refleksi).</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <strong>Etnomatematika, unsur matematika, <em>sepu’ manik-manik</em>, <em>pa’sekong kandaure</em></strong></p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/54identifikasi2024-08-22T23:37:05+07:00melisa martentappimelisamartentappi@gmail.comelieser titinpalutaeliesertitinpaluta@gmail.com<p><strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep matematika yang ada pada aksesoris kandaure Toraja dimana hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan sebagai materi pendukung dalam pembelajaran matematika di sekolah maupun di universitas khususnya pada mata kuliah Etnomatematika. Penelitain ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena menghasilkan data deskriptif seabagai hasil dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada pandangan Bishop untuk mengidentifikasi konsep matematika yang ada pada aksesoris kandaure Toraja. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Angin-angin, kecamatan kesu’, kabupaten Toraja Utara dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis data model Miles dan Huberman yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan. Dan keabsahan hasil penelitian menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwah pada aksesoris kandaure Toraja mengandung konsep matematika yang meliputi konsep geometri bangun datar, konsep perhitungan, pengukuran, perbandingan, geometri, serta konsep transformasi bangun datar. Dengan demikian aksesoris kandaure dapat dijadikan bahan dalam pembelajaran matematika di sekolah maupun di universitas.</strong></p> <p><strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep matematika yang ada pada aksesoris kandaure Toraja dimana hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan sebagai materi pendukung dalam pembelajaran matematika di sekolah maupun di universitas khususnya pada mata kuliah Etnomatematika. Penelitain ini merupakan jenis penelitian kualitatif karena menghasilkan data deskriptif seabagai hasil dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada pandangan Bishop untuk mengidentifikasi konsep matematika yang ada pada aksesoris kandaure Toraja. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Angin-angin, kecamatan kesu’, kabupaten Toraja Utara dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis data model Miles dan Huberman yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan. Dan keabsahan hasil penelitian menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwah pada aksesoris kandaure Toraja mengandung konsep matematika yang meliputi konsep geometri bangun datar, konsep perhitungan, pengukuran, perbandingan, geometri, serta konsep transformasi bangun datar. Dengan demikian aksesoris kandaure dapat dijadikan bahan dalam pembelajaran matematika di sekolah maupun di universitas.<br></strong></p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/50Penerapan2024-08-22T23:37:35+07:00Grace Syahnegracemarindatu@gmail.comSintya Arysintyatumanan@gmail.comJein EvitaJeinevitarb@gmail.com<p>Pendekatan kontekstual merupakan salah satu taktik pembelajaran guru yang melibatkan siswa secara penuh dalam menempatkan subjek yang dipelajari dan menghubungkannya dengan dunia nyata siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dilaksanakan, serta aktivitas siswa dan hasil belajar. Pendekatan kontekstual sebagai variabel bebas dan bahan pembanding sebagai variabel terikat merupakan dua variabel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 23 siswa kelas VII-3 SMP Negeri 1 Balusu. Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan lembar observasi, pre-test, dan post-test. Tes esai dengan lima item digunakan dalam penelitian ini sebagai instrumen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metodologi deskriptif. (1) Pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai dilaksanakan dengan baik ketika pembelajaran kontekstual digunakan. Hal ini dibuktikan dengan 4.05. skor rata-rata yang diperoleh dari empat kali pertemuan. (2) Aktivitas siswa ketika pembelajaran kontekstual digunakan menunjukkan bahwa proporsi keseluruhan melebihi 75% dan termasuk dalam kategori aktif. (3) Penerapan pendekatan kontekstual isi perbandingan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik, dibuktikan dengan nilai rata-rata 76,35.</p> <p> </p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Bahan Pembanding; pendekatan kontekstual</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/51Identifikasi2024-08-22T23:38:05+07:00Enjelina Fransiskasulissudi89@gmail.comEnjelina Fransiskaenjelinafransiska108@gmail.comRida Seroridasero58@gmail.com<p>Konsep matematika digunakan untuk mengetahui keberadaan matematika dalam budaya khususnya pada kebudayaan suku Toraja yaitu peti bundar Toraja serta ukirannya. Pada peti bundar dan ukirannya terdapat penggunaan konsep etnomatematika yang menjadi dasar terbentuknya berbagai konsep matematika dalam budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep matematika yang terdapat pada peti bundar Toraja. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Informan dalam penelitian ini adalah pengrajin peti bundar di Ke’te’ Kesu’ dengan alat bantu pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika pada peti bundar dan ukirannya yang ditunjukkan dengan adanya aktivitas matematika pada peti bundar Toraja seperti aktivitas menghitung dan mengukur. Pada aktivitas menghitung terdapat konsep matematika berupa menghitung jumlah potongan kayu dan konversi kubik kayu, sedangkan pada aktivitas mengukur didasari oleh konsep geometri. Konsep geometri tersebut diantaranya; geometri dimensi satu, geometri dimensi dua dan geometri transformasi pada ukiran yang terdapat pada peti bundar. Konsep dimensi satu berupa garis dan sudut. Konsep dimensi dua berupa segitiga segi empat (belah ketupat, persegi, persegi panjang) dan lingkaran. Konsep geometri transformasi pada ukiran berupa refleksi, translasi dan rotasi.</p> <p> </p> <p><strong>KATA KUNCI</strong>: Etnomatematika, Konsep Matematika, Peti bundar dan Ukiran</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/52Identifikasi 2024-08-22T23:38:41+07:00Etri Pasinggietripasinggi@gmail.comRelal Lamburelallambu@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep geometri yang terdapat pada anyaman tikar (Ale) masyarakat Toraja. Manfaat penelitian ini yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan pendidikan berbasis budaya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika di sekolah. <br>Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pengrajin anyaman tikar (Ale) di Lembang Buntu Tagari. Peneliti melakukan wawancara dan observasi dalam mengumpulkan data penelitian. <br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) konsep geometri yang terdapat pada pola anyaman tikar (Ale) adalah terdapat bangun datar seperti segitiga,persegi, persegi panjang, belahketupat dan segilima; (2) konsep geometri yang selanjutnya terdapat pada pola anyaman tikar ialah geometri transformasi seperti refleksi/pencerminan dan translasi/pergeseran; (3) konsep geometri lainnya yang terdapat pada pola anyaman tikar (Ale) adalah konsep kekongruenan yaitu kekongruenan segitiga dan kekongruenan segiempat. Berdasarkan hasil penelitian disarankan: (1) kepda pendidik untuk menerapkan pembelajaran berbasis etnomatematika sehingga siswa akan mengetahui penerapan secara nyata matematika dalam budaya dan siswa dapat mengenal budaya Indonesia yang beragam,khususnya kerajinan anyaman tikar (Ale); (2) kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan lebih dalam permasalahan kontekstual agar permasalahan kontekstual mengenai kerajinan anyaman tikar (Ale) lebih beragam.</p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Senaspetikahttps://semnas.upstegal.ac.id/index.php/senaspetika/article/view/207PENGARUH METODE TEKNOLOGI DIGITAL2024-08-22T23:39:14+07:00Aufa Jihan NabilaAufajihannabila14@gmail.com<p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya pikir kritis siswa kelas V terhadap operasi hitung aljabar di SD Tegalsari 2 Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Bentuk aljabar terdiri dari konstanta, variabel, dan koefisien yang dihubungkan melalui operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan pengakaran. Jadi dengan adanya adaptasi pembelajaran dengan teknologi anak akan lebih paham dan lebih menarik untuk belajar. Anak juga tidak cepat bosan dan dengan adanya pemahaman materi nilai anak akan meningkat dan daya pikir kritis dalam memecahkan masalahpun meningkat.</p> <p> </p>2024-08-22T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Senaspetika