Main Article Content
Abstract
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan II ini terdapat output yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyusun best practice, dilakukan secara mandiri melalui tahapan yaitu melaksanakan layanan dasar (berupa bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok) dan layanan responsif  (berupa konseling  kelompok  dan konseling  individu). Berdasarkan hasil identifikasi masalah melalui asesmen kebutuhan masalah peserta didik di kelas X.8 di SMA Negeri 2 Brebes sejumlah  36 peserta didik  permasalahan  tertinggi  yaitu pada bidang pribadi sebesar  42,59%. Pelaksanaan  konseling individu dengan konseli FE mneggunakan pendekatan rational emotive behavior  therapy  (REBT)  dengan teknik  dispute  kognitif.  Pelaksanaan  dan penyusunan  best practice  dilaksanakan dengan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi)di SMA Negri 2 Brebes.  Hasil observasi menunjukkan bahwa setelah diberikan layanan konseling individu teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) terdapat perubahan, yaitu konseli tidak lagi malu dengan keadaan fisiknya, mau keluar kelas untuk bermain, konseli mau bertanya danmaju  kedepan  kelas,  mulai menerima  kekurangannya  dan  berusaha  mengoptimalkan potensi  yang  ada  pada  dirinya. Penggunaan konseling individu teknik Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dapat membantu siswa dalam meningkatkan rasa percaya dirinya.