Main Article Content
Abstract
Karakteristik industri perkayuan nasional yang berorientasi pasar ekspor (80-90%) dari volume produksi nasional, mengakibatkan industri kayu olahan menjadi sumberpenghasil devisa utama untuk produk kayu Indonesia. Kondisi hutan alam sekarang ini yang makin menurun baik kualitas maupun luasnya berarti semakin rusaknya kondisi hutan dan langkanya bahan baku kayu serta besarnya tantangan aspek khususnya disektor kehutanan (lingkungan, ekolabel dan perdagangan karbon) maka perlu dilakukan mendasar dalam kebijakan pembangunan kehutanan salah satunya dengan mengedepankan peran inovasi teknologi yang lebih berpihak kepada masyarakat khususnya industri kecil, meningkatkan efisiensi pengolahan hasil hutan serta memaksimalkan pemanfaatan kayu dan limbah biomassa yang mengaruh kepada zero waste. Pada penelitian ini dilakukan studi untuk mengevaluasi konsep produksi kayu yang menyebabkan adanya limbah kayu dengan menggunakan metode Green QFD yang dikerjakan menggunakan mesin CNC. Metode ini tidak hanya mempertimbangkan aspek kualitas tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan ke dalam matriks-matriksnya. Aspek tersebut masing-masing dijabarkan dalam Quality House dan Green House. Green House dibuat untuk mengetahui limbah yang terjadi selama proses produksi mebel beserta dampaknya terhadap lingkungan, kemudian dapat diketahui poin-poin yang mengakibatkan dampak lingkungan terbesar sehingga perlu untuk ditangani. Berdasarkan hasil pembuatan Green House, diketahui bahwa limbah yang perlu mendapatkan penanganan adalah dari limbah padat yang berdampak buruk pada Global Warming. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa limpah padat hasil industri mebel PD. Asih Mulya dapat di recycle menjadi Wooden Sling Bag.