Main Article Content

Abstract

Peningkatan mutu produk dapat dilakukan dengan pegendalian pada proses produksi sehingga setiap proses dapat diidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan. Metode FMEA (Failure Modes Effect Analysis) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan pada setiap proses produksi. Hasil akhir dari FMEA adalah Nilai RPN (Risk Priority Number) atau Angka Resiko Prioritas yang dihitung berdasarkan perkalian atara nilai efek/pengaruh (Severity), penyebab (Occurrence), dan deteksi (Detection) yang kemudian diberikan alternatif perbaikan untuk setiap prosesnya. Proses produksi dengan Nilai RPN tertinggi menunjukkan prioritas dilakukannya perbaikan. Dengan diterapkannya metode FMEA secara sederhana diharapkan para pelaku industri manufaktur khususnya Industri Kecil Menengah (IKM) dapat menerapkannya dan dapat meminimalisir kegagalan produk. Penelitian ini dilakukan di PT Karya Abadi Lestari yang berada di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung Jakarta dengan produk yang menjadi objek yaitu travers. Pada proses produksi travers didapatkan nilai RPN tertinggi pada proses pengelasan dengan nilai RPN 75 dan proses cutting dengan nilai RPN 72.

Keywords

Metode Failure Modes Effect Analysis Nilai Risk Priorty Number Industri Kecil Menengah Pengendalian

Article Details