Main Article Content
Abstract
Proses bongkat muat tabung gas LPG 3 kg, khususnya untuk proses tabung gas ke dalam mobil di PT. Baruna Tegal dilakukan dengan cara manual dengan postur kerja stooping (membungkuk). Postur seperti ini tidak ergonomis karena beban tertumpu pada anggota badan bagian atas, sehingga dalam kurun waktu yang lama akan menimbulkan beban otot statis pada leher, lengan, pergelangan tangan, punggung dan kaki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa postur kerja pada saat pemuatan tabung gas ke dalam mobil, apakah aman atau tidak serta tindakan yang mungkin diperlukan untuk dilakukan perbaikan demi mengurangi resiko cidera pekerja. Metode yang digunakan adalah Wawancara dan eksperimen, kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode Rapid Upper Body Assesment (RULA). Pekerjaan pemuatan tabung gas terdiri dari elemen postur kerja membungkuk (stooping), berjalan dan kemudian membungkuk lagi. Hasil penelitian terhadap ketiga elemen itu diperoleh bahwa postur kerja secara berturut-turut menghasilkan grand score 7, 5 dan 5 dengan level resiko yang tinggi dan harus dilakukan investigasi dan perbaikan segera terhadap postur kerja.