Main Article Content

Abstract

PT. Laksana Kurnia Mandiri Sejati merupakan perusahaan pemintalan benang yang ada di Tegal, PT. Lakumas Sejati memproduksi benang single dari double dalam bentuk gulungan pada cones atau cheese. Dalam melakukan pekerjaanya, posisi operator blowing dan packing melakukan aktivitasnya pada posisi berdiri. Kondisi kerja seperti ini memaksa pekerja selalu berada pada sikap dan posisi kerja yang berlangsung lama dan bersifat statis, sikap kerja yang menetap dalam jangka waktu lama akan cepat menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan metode yang direkomendasikan oleh NIOSH (National For Occupational Safety and Health) Nordic Body Map Subjective Filling, pengukuran rasa lelah dengan 30 Item Self Rating Questionnaire Industrial Fatique Research Committee dari Japan Association Of Industrial Healt dan pengukuran produktivitas. Dari hasil pengolahan data terhadap 20 orang disimpulkan bahwa : tingkat keluhan sistem muskuloskeletal setelah bekerja pada posisi berdiri dengan skor rata-rata sebesar 48,15 dengan kategori tingkat risiko otot skeletal yaitu rendah, sedangkan pada posisi duduk dengan skor rata-rata 46,70 dengan kategori tingkat risiko otot skeletal yaitu rendah, maka terdapat penurunan keluhan muskuloskeletal pada posisi duduk sebesar -3,01%. Tingkat kelelahan setelah melakukan aktivitas pekerjaan pada posisi berdiri dengan skor rata-rata 52,35 sedangkan pada posisi duduk dengan skor rata-rata 50,20. Sehimgga terdapat penurunan kelelahan sebesar -4,11%. Tingkat produktivitas pada posisi berdiri dengan rata-rata 0,19 dan pada posisi duduk dengan rata-rata 0,21 sehingga terjadi peningkatan sebesar 10,53%.

Keywords

Beban Kerja Keluhan Muskuloskeletal Kelelahan

Article Details